tag:blogger.com,1999:blog-71205057198229552862024-03-05T03:08:12.567-08:00PETANI PISANGPETANI PISANG DENGAN 2000 BIBIT PISANG JENIS AMBON, RAJA BULU, KEPOK PIPIT, SUSU, RAJA NANGKA YANG INGIN MANDIRI TINGGAL DI GUNUNGPATI SEMARANG 081229231277, 085727054383GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-24076189893796338952011-08-18T14:02:00.000-07:002011-08-18T14:05:27.210-07:00REJEKI dari PISANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="background-color: #f3f3f3;"><span style="color: #666666; font-size: 12px;">"<span style="font-size: small;">Pisang ini biasa dijual di pasar swalayan, harganya Rp 15.000 per sisir," ucap Widodo (49) seraya menjulurkan satu sisir pisang ambon berwarna hijau muda yang kemudian diletakkannya di atas meja kayu di hadapannya.Padahal, Widodo menjual pisang tersebut hanya Rp 9.000-Rp 10.000 per sisir, yang terdiri atas 20 buah, kepada para pengepul. Kendati demikian, ketua kelompok tani Alam Usaha Agung ini tidak pernah merisaukannya. "Budi daya pisang itu menguntungkan, perawatannya mudah, dan hasilnya lumayan," ucapnya, Rabu (3/12), sambil tersenyum.Baginya, harga jual pisang kepada konsumen dengan harga jual dari petani masih sepadan. Terlebih lagi, harga pisang selalu menanjak setiap tahunnya. Tak heran, Widodo bersama sekitar 600 petani dan buruh tani di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, masih mengandalkan pisang untuk meningkatkan taraf hidup mereka.Sejak mulai berbudi daya pisang pada awal tahun 2003, Widodo belum pernah dikecewakan dengan komoditas andalan desanya ini. "Awalnya saya hanya memiliki lahan 0,75 hektar, sekarang sudah 7 hektar. Semua itu didapat dari hasil budi daya pisang," tutur Widodo.Untuk satu kali masa panen pisang raja bulu di atas lahan satu hektar misalnya, Widodo bisa memperoleh penghasilan rata-rata Rp 105 juta per tujuh bulan. Jika dipotong biaya produksi untuk membeli bibit, pupuk, sewa tenaga kerja, dan pembuatan drainase dengan total pengeluaran sekitar Rp 27 juta, ia masih bisa mengantongi Rp 78 juta per hektar.Jumlah itu sudah dikurangi dengan tanaman pisang yang rusak karena terserang jamur, kata bapak empat anak ini. Pisang raja bulu tersebut dijualnya seharga Rp 6.000-Rp 7.000 per sisir atau Rp 35.000 per tandan.Belum lagi jika pisang ambon yang dipanennya. Widodo memperkirakan bisa memperoleh sekitar Rp 100 juta untuk satu kali panen di atas lahan satu hektar.Menguntungkan Sebelum beralih ke pisang, petani di Desa Bangunsari umumnya menanam jagung dan cabai untuk bersandar hidup. Namun, tidak stabilnya harga dua komoditas tersebut membuat sebagian petani beralih ke komoditas lain, termasuk di nya pisang. "Saya sudah pernah coba menanam tebu untuk dikirim ke Pabrik Gula Sragi, tetapi hasilnya tetap lebih menguntungkan pisang," kata Widodo.Alhasil, Widodo hanya menanami seluruh lahannya dengan pisang. Lahan 5,5 hektar untuk pisang ambon dan 1,5 hektar lagi ditanami pisang raja bulu.Dedi Mulyadi (35), petani pisang lainnya di Desa Bangunsari, juga memperoleh berkah dari hasil budi daya pisang. Ia mampu memperoleh penghasilan Rp 2,5 juta per bulan dari hasil menanam pisang di lahan seluas seperdelapan hektar dan menjadi buruh tani. Hasilnya bisa untuk menyekolahkan anak, ucap mantan buruh pabrik yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ini.Setelah terkena PHK, bapak satu anak ini langsung menekuni dunia pertanian. Kemudian dalam jangka waktu empat tahun, Dedi akhirnya berhasil memiliki lahan sendiri seluas 1.250 meter persegi yang ditanami pisang. "Padahal, waktu awal bertani, saya masih men</span></span> </div></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-77402682922748119192011-06-14T18:49:00.000-07:002011-06-14T18:49:29.445-07:00MAKANLAH PISANG AKAN TURUNKAN BERAT BADAN DAN TINGKATKAN LIBIDO SEKS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheLveg9G-4RjintbnMc0AEla-QroaFtjOb53CkmbrqQ5H6oaIq1dMTYcbMixlk9cC-1jpsyu-5isS-HGDIQeU66RSJw1JROBF2s4GQTowRZPk9sq1gDj9akTN85Lr6l38Z2yt_xU9AT4s/s1600/KEPOK.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheLveg9G-4RjintbnMc0AEla-QroaFtjOb53CkmbrqQ5H6oaIq1dMTYcbMixlk9cC-1jpsyu-5isS-HGDIQeU66RSJw1JROBF2s4GQTowRZPk9sq1gDj9akTN85Lr6l38Z2yt_xU9AT4s/s1600/KEPOK.jpeg" /></a></div>Bila anda ingin menurunkan berat badan anda secara cepat dan juga mudah, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya, mungkin anda dapat menemukannya dengan cara memakan pisang.Diet pisang atau juga dikenal dengan morning banana diet pertama kali dirancang oleh seorang apoteker asal Jepang bernama Sumiko Watanabe. Awalnya, Watanabe ingin membantu suaminya Hitoshi untuk mempercepat metabolisme dan menurunkan berat badan.<br />
Nama morning banana diet berasal dari porsi diet saat sarapan. Jadi Anda hanya makan pisang sebanyak apapun sambil minum air putih hangat saat sarapan.<br />
Prinsipnya, setelah sarapan pisang di pagi hari, Anda dapat makan apapun kecuali makanan kaya lemak jenuh atau lemak trans saat makan siang dan makan malam.<br />
Pisang merupakan sumber pati yang resisten, yang merupakan produk sampingan dari konversi dari beberapa karbohidrat menjadi energi, yang bisa memaksa tubuh menggunakan lemak untuk menyimpan energi, bukkan karbohidrat.<br />
Pisang juga merupakan sumber kaya nutrisi, yang dapat mengekang keinginan untuk makan makanan tidak sehat karena sudah merasa lebih puas jika kebutuhan gizinya terpenuhi.<br />
Kandungan serat dan kadar vitamin C yang tinggi dalam pisang juga dapat mendukung penurunan berat badan dengan cepat.<br />
Selain memiliki manfaat menurunkan berat badan, pisang diklaim juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria.<br />
Pisang yang hidup subur di iklim tropis basah dengan tanah lembab dan panas ini mengandung banyak magnesium, vitamin A, B1, C, serta protein yang sangat dibutuhkan pria untuk meningkatkan dan merangsang produksi sperma lebih banyak.<br />
Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan keseburuan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.<br />
Tapi, bila Anda mengalami susah buang air besar (sembelit), sebaiknya hindari melakukan diet pisang ini, karena kandungan glukosa, sukrosa dan fruktosa pada pisang dapat memperparah sembelit. Banyak cara dilakukan untuk bisa menurunkan berat badan. Tapi bila Anda ingin menurunkan berat badan dengan mudah dan cepat, diet pisang bisa menjadi salah satu pilihan tepat.Diet pisang atau juga dikenal dengan morning banana diet pertama kali dirancang oleh seorang apoteker asal Jepang bernama Sumiko Watanabe. Awalnya, Watanabe ingin membantu suaminya Hitoshi untuk mempercepat metabolisme dan menurunkan berat badan.<br />
Nama morning banana diet berasal dari porsi diet saat sarapan. Jadi Anda hanya makan pisang sebanyak apapun sambil minum air putih hangat saat sarapan.<br />
Prinsipnya, setelah sarapan pisang di pagi hari, Anda dapat makan apapun kecuali makanan kaya lemak jenuh atau lemak trans saat makan siang dan makan malam.<br />
Diberitakan Livestrong, Sabtu (13/11/2010), pisang merupakan sumber pati yang resisten, yang merupakan produk sampingan dari konversi dari beberapa karbohidrat menjadi energi, yang bisa memaksa tubuh menggunakan lemak untuk menyimpan energi, bukan karbohidrat.<br />
Pisang juga merupakan sumber kaya nutrisi, yang dapat mengekang keinginan untuk makan makanan tidak sehat karena sudah merasa lebih puas jika kebutuhan gizinya terpenuhi.<br />
Kandungan serat dan kadar vitamin C yang tinggi dalam pisang juga dapat mendukung penurunan berat badan dengan cepat.<br />
Selain memiliki manfaat menurunkan berat badan, pisang diklaim juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria.<br />
Pisang yang hidup subur di iklim tropis basah dengan tanah lembab dan panas ini mengandung banyak magnesium, vitamin A, B1, C, serta protein yang sangat dibutuhkan pria untuk meningkatkan dan merangsang produksi sperma lebih banyak.<br />
Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan kesuburan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.<br />
Tapi, bila Anda mengalami susah buang air besar (sembelit), sebaiknya hindari melakukan diet pisang ini, karena kandungan glukosa, sukrosa dan fruktosa pada pisang dapat memperparah sembelit.Banyak cara dilakukan untuk bisa menurunkan berat badan. Tapi bila Anda ingin menurunkan berat badan dengan mudah dan cepat, diet pisang bisa menjadi salah satu pilihan tepat.Diet pisang atau juga dikenal dengan morning banana diet pertama kali dirancang oleh seorang apoteker asal Jepang bernama Sumiko Watanabe. Awalnya, Watanabe ingin membantu suaminya Hitoshi untuk mempercepat metabolisme dan menurunkan berat badan.<br />
Nama morning banana diet berasal dari porsi diet saat sarapan. Jadi Anda hanya makan pisang sebanyak apapun sambil minum air putih hangat saat sarapan.<br />
Prinsipnya, setelah sarapan pisang di pagi hari, Anda dapat makan apapun kecuali makanan kaya lemak jenuh atau lemak trans saat makan siang dan makan malam.<br />
<br />
Selain memiliki manfaat menurunkan berat badan, pisang diklaim juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO4aKrMdWd2tGfKQv6YV7UCeMHL2S1FhOzWdVZbfPJ1yF6pYbD-XW8H0lTorRv6e8QbRvR5XG6dqxZ_judTOUYnud3b63KFXuGDIiVBVoQ58-9c5E9sfIu9TmsYbDv6HfAYwoEZ0Asoik/s1600/PISANGGGG.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO4aKrMdWd2tGfKQv6YV7UCeMHL2S1FhOzWdVZbfPJ1yF6pYbD-XW8H0lTorRv6e8QbRvR5XG6dqxZ_judTOUYnud3b63KFXuGDIiVBVoQ58-9c5E9sfIu9TmsYbDv6HfAYwoEZ0Asoik/s1600/PISANGGGG.jpeg" /></a></div><br />
Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan kesuburan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.<br />
Tapi, bila Anda mengalami susah buang air besar (sembelit), sebaiknya hindari melakukan diet pisang ini, karena kandungan glukosa, sukrosa dan fruktosa pada pisang dapat memperparah sembelit.<br />
(di persembahkan untuk seorang teman di demak) GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-70883373123290242252011-06-08T11:38:00.000-07:002011-06-09T15:00:56.716-07:00PISANG TANAMAN SURGA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h3 style="color: white;"><div id="nav-print"><a href="http://www.dinarislam.com/islamic-view/pisang-tanaman-surga-untuk-memakmurkan-negeri.html/print/" rel="nofollow" title="Print This Post"></a> </div></h3><div class="post-alt blog" id="post-2554" style="color: white;"><h2><a href="http://www.dinarislam.com/islamic-view/pisang-tanaman-surga-untuk-memakmurkan-negeri.html" rel="bookmark" title="Permanent Link to Pisang: Tanaman Surga Untuk Memakmurkan Negeri"><br />
</a></h2><div class="post_date"><span class="singletags"><a href="http://www.dinarislam.com/tag/tepung-terigu" rel="tag"><br />
</a></span></div><div class="entry"><a href="http://www.dinarislam.com/wp-content/uploads/2010/08/perkebunan-pisang.jpg" rel="lightbox" title="Pisang: Tanaman Surga Untuk Memakmurkan Negeri"><img alt="Pisang: Tanaman Surga Untuk Memakmurkan Negeri" class="thumbnail alignright" height="180" src="http://www.dinarislam.com/wp-content/uploads/2010/08/perkebunan-pisang.jpg" width="250" /></a> <br />
<div class="translate_block"><a class="translate_translate" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7120505719822955286&postID=7088337312329024225" id="translate_button_post-2554" lang="id"></a><img alt="" class="translate_loading" height="16" id="translate_loading_post-2554" src="http://www.dinarislam.com/wp-content/plugins/google-ajax-translation/transparent.gif" style="display: none;" width="16" /> <br />
<hr class="translate_hr" /></div><div id="content_div-2554">Pasti bukan suatu kebetulan kalau <b>Allah </b>mengabarkan ke kita bahwa para penghuni surga dari golongan kanan – yaitu golongan yang dimuliakan oleh <b>Allah</b>, kelak akan menikmati pahalanya <i>“…berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan <b>pohon pisang</b> yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas…”(</i><b>QS. Al-Waqi’ah [56]: 28-30</b>). <b>Allah </b>rupanya menginginkan kita menikmati sebagian kecil dari kenikmatan surgawi tersebut selagi kita masih di dunia – dengan mudahnya <b>Tanaman Pisang</b> ini tumbuh di bumi pertiwi.<br />
Istimewanya benda-benda di surga adalah semuanya baik-baik dan tidak ada yang buruk. Jadi kalau ada tetesan kecil dari benda yang ada di surga – yaitu <b>Pohon Pisang</b> tersebut – di sekitar kita, pastilah manfaatnya sangat besar untuk kemakmuran kita di dunia ini. Bahwasanya selama ini kita belum menyadarinya, bisa jadi ini karena 3 hal:<br />
<ol><li>Karena keimanan kita belum cukup kuat untuk meyakini bahwa surga itu ada dan apa-apa yang dikabarkan oleh <b>Allah </b>tentang surga tersebut adalah benar.</li>
<li>Karena kita kurang mensyukuri nikmat <b>Allah </b>yang telah dilimpahkannya ke negeri ini – dari setetes kenikmatan surga yang ada.</li>
<li>Karena ilmu kita yang belum sampai untuk memahami nikmat berupa manfaat yang begitu besar dari pohon surga yang dengan izin<b>Nya</b> – sangat mudah tumbuh di negeri ini.</li>
</ol><i>Pada tulisan ini saya akan fokus ke masalah ke-3, yaitu <b>memahami manfaat yang begitu besar dari pisang ini untuk memakmurkan negeri</b></i>. Kita tahu bahwa salah satu indikator kemakmuran suatu bangsa adalah <b>Pendapatan Domestik Bruto</b> atau <b>PDB</b>-nya. Di dalam tulisan saya sebelumnya saya jelaskan bahwa <a href="http://www.dinarislam.com/islamic-view/target-puasa-tahun-ini-ketakwaan-kemakmuran.html" title="Target Puasa Tahun Ini: Ketakwaan & Kemakmuran">unsur yang membentuk <b>PDB adalah Konsumsi, Investasi, Belanja Pemerintah, Ekspor dan Impor</b></a>. <i>4 unsur pertama positif, dan 1 unsur terakhir negatif</i>.<br />
Artinya bila kita banyak konsumsi (tentu banyak karena kita ada 235 juta penduduk!), tetapi kita tidak kunjung makmur (tidak kunjung tinggi <b>PDB</b>-nya) ini adalah karena ada porsi yang amat besar dari konsumsi tersebut yang harus diimpor. Untuk kebutuhan bahan pangan berupa gandum misalnya, tahun lalu negeri ini perlu mengimpor sampai 4.66 juta ton senilai kurang lebih Rp 22.5 trilyun! Untuk kebutuhan pakaian kita yang berasal dari kapas, 99.5 %-nya masih harus diimpor!<br />
Lantas apa kaitannya <b>tanaman pisang</b> dengan kemakmuran tersebut? Rupanya disinilah rahasianya. <i><b>Tanaman dari surga</b> yang tidak menyisakan sedikit-pun barang yang tidak berguna ini, sesungguhnya bisa <b>memenuhi 3 kategori kebutuhan pokok</b> kita sekaligus yaitu <b>sandang, pangan dan papan</b></i>.<br />
<a href="http://www.dinarislam.com/political-economy/memaknai-kemerdekaan-belajar-swasembada-ala-gandhi.html" title="Memaknai Kemerdekaan: Belajar Swasembada Ala Gandhi"><b>Serat batang pisang</b> yang diolah dengan baik, dapat menjadi <b>serat untuk bahan tekstil</b> yang kwalitasnya bahkan <b>lebih baik dari kapas</b></a> – dia mendekati sutera. Bila kita paksakan tanam kapas – produksi kita hanya dapat memenuhi 0.5% dari kebutuhan kapas kita – lantas mengapa tidak kita beralih ke <b>Gedebog Pisang</b> sebagai sumber serat tekstil kita? <b>Pisang </b>tumbuh dimana saja di seantero negeri, dan setiap satu <b>batang pisang</b> mengandung serat yang sangat banyak – <i>insya Allah</i> kebutuhan serat untuk pakaian ini akan dapat digantikan oleh <b><a href="http://www.dinarislam.com/business-opportunity/rumah-dari-gedebog-pisang-bukan-mimpi.html" title="Rumah Dari Gedebog Pisang, Bukan Mimpi…">Serat Gedebog Pisang</a></b>. Bila ini dapat kita lakukan, maka kita dapat memutus kebutuhan impor kita akan kapas.<br />
Bila kita belum bisa mengolah <b>Serat Pisang</b> secara halus untuk bahan tekstil, pengolahan <b>Gedebog Pisang</b> secara sederhana sudah akan dapat menghasilkan <a href="http://www.dinarislam.com/entrepreneurship/problem-solving-par-excellence-peluang-yang-lahir-bersama-masalah.html" title="Problem Solving Par Excellence = Peluang Yang Lahir Bersama Masalah">bahan bangunan yang perkasa dengan <b>teknologi </b></a><i><a href="http://www.dinarislam.com/entrepreneurship/problem-solving-par-excellence-peluang-yang-lahir-bersama-masalah.html" title="Problem Solving Par Excellence = Peluang Yang Lahir Bersama Masalah"><b>composites</b></a></i> yang kita punya. <i>Ini dapat mendorong <b>Konsumsi</b>, <b>Investasi </b>dan bahkan <b>Ekspor </b>yang semuanya berdampak positif pada </i><b><i>PDB </i></b><i>yang berarti juga <b>kemakmuran</b></i>.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_2558" style="width: 310px;"><img alt="Republik PISANG = Negeri yang Makmur" class="size-full wp-image-2558" height="300" src="http://www.dinarislam.com/wp-content/uploads/2010/08/pisang.jpg" title="Republik PISANG = Negeri yang Makmur" width="300" /><br />
<div class="wp-caption-text">Republik PISANG = Negeri yang Makmur</div></div><b>Buah Pisang</b> yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai buah, dan cenderung dihargai murah pada saat panen pisang di sentra-sentra produksinya – sesungguhnya dapat diolah menjadi <b>Tepung Pisang</b> yang bergizi tinggi dan rasa dasar yang enak. <i><b>Tepung Pisang</b> ini dapat menjadi <b>substitusi Tepung Terigu/Gandum</b> yang selama ini sepenuhnya kita <b>impor</b></i>. Bila sedikit demi sedikit impor <b>Tepung Gandum</b> tersebut dikurangi dan menggantinya dengan <b>Tepung Pisang</b> – maka disitulah <b>proses kemakmuran</b> itu akan dimulai.<br />
Karakter <b>Pisang </b>yang bisa tumbuh dimana saja, juga akan merupakan alat untuk menyebar luaskan kemakmuran ke sejumlah besar petani.<br />
Walhasil dengan membudidayakan <b>Pohon Pisang</b> secara luas dan memanfaatkan gedebog maupun buahnya untuk menutupi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari 235 juta penduduk negeri ini – pasti ini adalah <b>proyek RAKSASA</b> yang akan mampu mengdongkrak <b>PDB </b>(<b>kemakmuran negeri ini</b>) dari peningkatan Konsumsi, Investasi, Belanja Pemerintah dan Bahkan Ekspor. Pada saat yang bersamaan impor akan menurun karena kebutuhan impor terigu dan kapas dapat ditekan seminimal mungkin.<br />
Realistiskah <b>proyek Pisangisasi</b> ini? Tergantung iman dan ilmu kita untuk menjawabnya. Bila iman kita kuat dan yakin betul bahwa <b>Allah </b>telah melimpahkan nikmatnya ke kita, maka itulah yang diberikan <b>Allah</b>. Dalam sebuah <b>hadits Qudsy</b> dari <i><b>Abu Hurairah ra.</b></i>, ia berkata: <b>Nabi SAW</b> bersabda : “<i><span style="font-style: normal;"><b>Allah Ta’ala</b></span> berfirman: “<b>Aku </b>menurut sangkaan hamba<b>Ku</b> kepada<b>Ku</b>, dan <b>Aku </b>bersamanya apabila ia ingat kepada<b>Ku</b>. Jika ia ingat kepada<b>Ku</b> dalam dirinya maka <b>Aku </b>mengingatnya dalam diri<b>Ku</b>. Jika ia ingat kepada<b>Ku</b> dalam kelompok, <b>Aku </b>mengingatnya dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepada<b>Ku</b> sejengkal maka <b>Aku </b>mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepada<b>Ku</b> sehasta maka <b>Aku </b>mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada<b>Ku</b> dengan berjalan maka <b>Aku </b>datang kepadanya dengan berlari-lari kecil</i>”. (<b>Hadits ditakhrij oleh Bukhari</b>).<br />
Dari sisi keilmuan sebagian kita kuasai, sedangkan sebagian lain mungkin memang kita masih harus banyak belajar. Mengolah pisang menjadi <b>Tepung Pisang</b> misalnya, saya rasa sarjana-sarjana teknologi pangan di negeri ini yang jumlahnya sudah puluhan ribu <i>insya Allah</i> sudah dengan mudah dapat mengolahnya.<br />
<a href="http://www.dinarislam.com/business-opportunity/rumah-dari-gedebog-pisang-bukan-mimpi.html" title="Rumah Dari Gedebog Pisang, Bukan Mimpi…">Mengolah <b>Gedebog </b>menjadi bahan bangunan yang kokoh</a>, <i>insya Allah</i> kami di kelompok <a href="http://www.dinarislam.com/entrepreneurship/pesantren-wirausaha-training-coaching-mentoring-untuk-menghasilkan-qowiyyun-amin.html" title="‘Pesantren Wirausaha’: Training, Coaching & Mentoring Untuk Menghasilkan Qowiyyun Amin"><b>Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqqiin (PWDM)</b></a> dalam waktu dekat juga sudah akan menguasai teknologinya.<br />
<i>Mengolah gedebog menjadi bahan tekstil kwalitas tinggi, ini kita yang masih perlu banyak belajar</i>. Di India sebagai produsen <b>Pisang </b>terbesar di dunia, hal ini sudah dilakukan orang – bahkan kami juga sudah berhasil menemukan ahlinya disana, hanya karena dilindungi oleh <i><b>Intelectual Property Right</b></i> – kami masih kesulitan untuk belajar ilmunya.<br />
Namun ilmu-ilmu ini semua saya yakin tidak ada yang terlalu sulit untuk dikuasai, oleh karenanya melalui tulisan ini saya mengundang para peneliti maupun mahasiswa S1, S2 atau S3 yang tertarik untuk mendalami serat tekstil berkwalitas tinggi dari <b>Gedebog Pisang</b> ini untuk bergabung dengan <i>team </i>kami – PWDM <i>insya Allah</i> bersedia menjadi sponsor penelitian Anda.<br />
<i>Melalui tulisan ini pula saya ingin mengajak kita semua untuk rame-rame menanam </i><b><i>tanaman dari surga</i></b><i> ini di tanah-tanah kita yang selama ini belum diproduktifkan</i>, bersamaan dengan tumbuhnya <b>Pohon Pisang</b> tersebut – kita cari teknologinya bersama-sama untuk mengolah hasilnya baik <b>Gedebog </b>maupun <b>Buah Pisang</b>nya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuBQ33_wfBL8UkEG4iDWgbHHo1c1LwmRrBObaPPR0WC_vQnVGUAFM0LTP1GUOlupxpKc5pG95UXdoKo5Ijbyz0Rul2WWbHEjKYOF_H3HFNL0ejTMRI5lYLXdrzozk2nypikE2HRElpwY/s1600/IMG0502A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIuBQ33_wfBL8UkEG4iDWgbHHo1c1LwmRrBObaPPR0WC_vQnVGUAFM0LTP1GUOlupxpKc5pG95UXdoKo5Ijbyz0Rul2WWbHEjKYOF_H3HFNL0ejTMRI5lYLXdrzozk2nypikE2HRElpwY/s1600/IMG0502A.jpg" /></a></div>Sungguh akan menjadi ironi besar bila sampai beberapa tahun ke depan bangsa ini masih tetap miskin<span style="background-color: black;">, <span style="background-color: black;"></span></span>sedangkan <b>tanaman dari surga</b>-pun dapat leluasa tumbuh di sekitar kita. Semoga <b>Allah </b>menunjuki jalan<b>Nya</b> yang terang benderang ke kita semua. <i>Amin</i>.</div></div></div></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-33636566250418211682011-06-08T11:06:00.000-07:002011-06-08T11:06:28.535-07:00PISANG KEPOK KUNING<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://rumpis-rumahpisang.blogspot.com/2011/04/pisang-kepok-kuning.html"><br />
</a> </h3><h2 class="date-header"></h2>Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari keluarga <em>Musaceae</em> ini hidup di daerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda. Sebut saja pisang ambon, pisang sereh, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sunripe, dan pisang kepok.<br />
<br />
Bentuk buah pisang kepok agak gepeng dan bersegi. Karena bentuknya gepeng, ada yang menyebutnya pisang gepeng. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 g. Kulit buahnya sangat tebal dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat.<br />
<br />
Ada dua jenis pisang kepok, yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih asam. Itu kenapa orang enggan mengkonsumsi pisang kepok putih, dan menjadikannya makanan burung. Padahal nilai gizi yang terkandung sama saja dengan keluarganya yang kuning itu.<br />
<br />
Berbeda dengan pisang ambon dan pisang raja yang sering dijadikan buah meja, maka pisang kepok kuning enak dikonsumsi setelah diolah. Daging buahnya manis. Bahkan buahnya yang masih mengkel, belum terlalu masak, sudah enak kalau dikukus.<br />
<br />
Hidangan yang memanfaatkan pisang kepok kuning juga beragam, dari pisang goreng pasir, kolak pisang, gethuk pisang, <a href="http://dapurmlandhing.dagdigdug.com/2008/04/26/carang-gesing/">carang gesing</a>, hingga pisang epe. Semuanya lezat.<br />
<br />
Dunia industri membudidayakan pisang kepok kuning ini untuk tepung, kripik, cuka, bir, dan puree.<br />
Selain buahnya, pohon pisangnya sendiri punya banyak manfaat. Daun dan batang pisang sangat berperan untuk upacara-upacara adat. Daunnya dimanfaatkan juga untuk pembungkus hidangan. Serat pelepah pisangnya bahkan dapat dijadikan kain dan bahan kerajinan. Dan hati pohon pisang, yaitu bagian tengah batang pisang, bagus buat pakan ternak.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt531q5Q22VVYJvY77NCUBn11El_JKyuxwJfe5L1tP-gJ8PgDNZOnkOmbrw8UseMoOM7yADfscdYcmgc4EVkReG8nyJtTRASl4FavXKX0m8vY_StWMz9cNcNM3jUMiDli2ue9y85APxZTf/s1600/pisang+kepok3.php.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt531q5Q22VVYJvY77NCUBn11El_JKyuxwJfe5L1tP-gJ8PgDNZOnkOmbrw8UseMoOM7yADfscdYcmgc4EVkReG8nyJtTRASl4FavXKX0m8vY_StWMz9cNcNM3jUMiDli2ue9y85APxZTf/s1600/pisang+kepok3.php.jpg" /></a></div>Dari sentra informasi IPTEK juga disebutkan bahwa tanaman pisang kepok memegang peranan penting dalam pengobatan tradisional. Daun pisang yang muda, yang warnanya masih hijau pupus dan tergulung itu digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare; air ini juga digunakan untuk menyetop rontoknya rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti-demam dan memiliki daya pemulihan kembali.<br />
<br />
Buah yang belum terlalu matang bagus untuk diet penderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing manis. Dalam keadaan kering, pisang bersifat antisariawan usus. Buah yang matang sempurna merupakan makanan mewah jika dimakan pagi-pagi sekali karena kandungan gizinya. Tepung yang dibuat dari pisang digunakan untuk gangguan pencernaan yang disertai perut kembung dan kelebihan asam.<br />
<br />
<span style="font-size: medium;"><strong>Kandungan Nutrisi </strong></span><br />
Secara umum pisang mempunyai kandungan gizi yang baik. Buah yang sangat disuka monyet ini kaya karbohidrat, mineral, dan vitamin.<br />
<br />
Mengacu dari Wikipedia, 100 gr pisang memasok 136 kalori. Ini berarti kandungannya 2 kali lipat dibandingkan apel. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat.<br />
<br />
Sedangkan kandungan protein dan lemak pisang sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.<br />
<br />
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.<br />
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).<br />
<br />
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.<br />
<br />
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.<br />
</div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-58786554841072172802011-06-08T10:48:00.000-07:002011-06-14T18:56:49.812-07:00Banana Production<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglv4qSRdn0SGg09tlFNI1gbnSGKCZYPnszXi7sWrOlN-iOFw4cXXLewI-zuhpSPvdBGDQE3lE8WmOA7XWZCFiVkUB2OYKskgN8ueYgIqU6zw5xOJ6iKCVvfqy9G5Rib6I_GHosj4fEAhg/s1600/pisssang.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglv4qSRdn0SGg09tlFNI1gbnSGKCZYPnszXi7sWrOlN-iOFw4cXXLewI-zuhpSPvdBGDQE3lE8WmOA7XWZCFiVkUB2OYKskgN8ueYgIqU6zw5xOJ6iKCVvfqy9G5Rib6I_GHosj4fEAhg/s1600/pisssang.jpeg" /></a></div><h2 class="date-header"><br />
</h2><div style="background-color: #f3f3f3; color: black;">As it is the case for most tropical products, due to the special climatic conditions needed to grow bananas, they are mainly produced in developing countries. Around 98% of world production is grown in developing countries. Developed countries are the usual destination for export bananas. In 2007, around 130 countries produced bananas. However, production, as well as exports and imports of bananas, are highly concentrated in a few countries. The 10 major banana producing countries accounted for more than 75% of total banana production in 2007. Furthermore, India, China, the Philippines, Brazil and Ecuador alone produced more than 60% of total world banana production. This concentration of banana production has increased over time although showing a different regional distribution. While America accounted for more than 50% of the world production in the 1970s, against 34% for Asia, the share of Asia began to increase in the course of the 1990s and the 2000s to finally reach 58% in 2007, against 31% the same year for America. The share of the African continent in the world production is remained relatively unchanged from the 1970s (13%) to the 2000s (11%).<br />
<br />
</div><div align="center" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><b><i>Distribution of the world banana production by continent</i></b></div><div align="center" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><img height="328" src="http://www.unctad.org/infocomm/anglais/banana/images/prodcontinents.gif" width="473" /></div><div align="left" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><span style="font-size: xx-small;"><u>Source</u>: UNCTAD Secretariat from FAO statistics </span> </div><div align="center" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><br />
</div><div align="center" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><br />
</div><div align="center" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><b><i>Distribution of the world banana production by main actors<br />
Average on the 2003-2007 period</i></b></div><div align="center" style="background-color: #f3f3f3; color: black;"><img height="243" src="http://www.unctad.org/infocomm/anglais/banana/images/cheeseprod.gif" width="454" /></div><div style="background-color: #f3f3f3;"><span style="color: #000066;"><u style="color: black;"><span style="font-size: xx-small;">Source</span></u><span style="color: black; font-size: xx-small;">: UNCTAD Secretariat from FAO statistics </span><br />
<br />
<br />
</span></div><div style="background-color: #f3f3f3; color: red;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: x-small;">sumber:</span></span></div><div style="background-color: #f3f3f3;"><span style="color: #000066;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="color: red; font-size: x-small;">http://www.unctad.org/infocomm/anglais/banana/market.htm#prod </span> </span></span></div></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-7229535373570723632011-06-08T10:44:00.000-07:002011-06-08T10:44:26.442-07:00INILAH TUNAS TUNAS YANG KUBANGGAKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1DdVunwpuBqwmHAYShZiJovzA1D90-iE-WCzTdzbiYsLIMsOBSLVkb5jCkElh0HqUTgY__-DYDReYyp-JJxlgzETp2-lYCYtAWCPC3wn4o66hbvmCSj2bQ9EDoV3rSW5yU-HjHgQuEF0/s1600/IMG0852A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1DdVunwpuBqwmHAYShZiJovzA1D90-iE-WCzTdzbiYsLIMsOBSLVkb5jCkElh0HqUTgY__-DYDReYyp-JJxlgzETp2-lYCYtAWCPC3wn4o66hbvmCSj2bQ9EDoV3rSW5yU-HjHgQuEF0/s320/IMG0852A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Vy7Bzm22BebrW0lM9rD1W_QQ591LJruu8T3bcEaEIfUlnBmZQ1XGlwDw-EMt6Ybx1TkNN76aeciDJdZNSoxrgrZBgLWIHE6iphMdTxUdWiLSEBrg69UUaAdnwm7XjtNRegYSICv4zVg/s1600/IMG0730A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Vy7Bzm22BebrW0lM9rD1W_QQ591LJruu8T3bcEaEIfUlnBmZQ1XGlwDw-EMt6Ybx1TkNN76aeciDJdZNSoxrgrZBgLWIHE6iphMdTxUdWiLSEBrg69UUaAdnwm7XjtNRegYSICv4zVg/s320/IMG0730A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszzo8ICHQ5yu7SNNW8Ix0qujkSPGpxo9EGbA_6xXu2JslwTdT6tM1f3ixHNocr3Pbe0_YAlkbLQ_L9zBk0P9t95OEYm4OMa6EFd76oLifA2NGtlyZNq1vZzikaPRokFIrurKtdXr4tHY/s1600/IMG0771A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszzo8ICHQ5yu7SNNW8Ix0qujkSPGpxo9EGbA_6xXu2JslwTdT6tM1f3ixHNocr3Pbe0_YAlkbLQ_L9zBk0P9t95OEYm4OMa6EFd76oLifA2NGtlyZNq1vZzikaPRokFIrurKtdXr4tHY/s320/IMG0771A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7NvbyCAoFCFDx7CagZwjJYI-L-i89OG5tcXVPpFKaNgXTLrJhDKfnBoG7HlAqXhWQbgY1DTIN8CSNC1sGCU9YfLkHnnLHo3uyNi0-35Z9pvFG7yVgL0RCnA8pnlhwau7YFEWTncrqyzo/s1600/IMG0838A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7NvbyCAoFCFDx7CagZwjJYI-L-i89OG5tcXVPpFKaNgXTLrJhDKfnBoG7HlAqXhWQbgY1DTIN8CSNC1sGCU9YfLkHnnLHo3uyNi0-35Z9pvFG7yVgL0RCnA8pnlhwau7YFEWTncrqyzo/s320/IMG0838A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDbR_C_jC3UCznPhyphenhyphenFljzB3wV56mEpb7szjrpm2lHiuK5o9Wpe4IF62k-EBcpvmCYwqkHajLV4U6JGRTQhdF866Uykva7t1RRv2w5CHl9QFsZdIDH1OcXrGRq9YSQtcKeKwVXlWfPP758/s1600/IMG0840A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDbR_C_jC3UCznPhyphenhyphenFljzB3wV56mEpb7szjrpm2lHiuK5o9Wpe4IF62k-EBcpvmCYwqkHajLV4U6JGRTQhdF866Uykva7t1RRv2w5CHl9QFsZdIDH1OcXrGRq9YSQtcKeKwVXlWfPP758/s320/IMG0840A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg11RY_MltTKTqSuP6YshxvvoPmALRws0ennljpeMpLT_fha1SjQoWqpCx_WAxP53O5a9mWwaGXlTW7M8PznkuqAYz21MH7d5NOrD7A-Em1t3jI2rM3Lo6Uhx8RQZDfaGX_0NFlGGXotI8/s1600/IMG0844A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg11RY_MltTKTqSuP6YshxvvoPmALRws0ennljpeMpLT_fha1SjQoWqpCx_WAxP53O5a9mWwaGXlTW7M8PznkuqAYz21MH7d5NOrD7A-Em1t3jI2rM3Lo6Uhx8RQZDfaGX_0NFlGGXotI8/s320/IMG0844A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbOqFwPxloRte5Kpp_QfS7aDSUauKbtxMhzNINV72UmXSIVJW6_mSQr1P7w2HXDx8nt5CWIf4iFrYrPiZPD5kLWIMEgsAMc4Vr10OhOZwg4gW8rdx9izc0ul-Twy4g1imn9-ecP38BKCs/s1600/IMG0847A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbOqFwPxloRte5Kpp_QfS7aDSUauKbtxMhzNINV72UmXSIVJW6_mSQr1P7w2HXDx8nt5CWIf4iFrYrPiZPD5kLWIMEgsAMc4Vr10OhOZwg4gW8rdx9izc0ul-Twy4g1imn9-ecP38BKCs/s320/IMG0847A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEyUrQtUEJ3B5d50KR4-5-CmYsSIT4JcgulWHSmMiDnNvLtdyRZ6ZNlpyGatADe-x7A_R-nQfrBgiKZ1TLUEHgpooLuKZfMC1v8rUsB-xGoxalVH4schg4Cdi_ZU_6MkM_kNfKTV0zz7o/s1600/IMG0727A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEyUrQtUEJ3B5d50KR4-5-CmYsSIT4JcgulWHSmMiDnNvLtdyRZ6ZNlpyGatADe-x7A_R-nQfrBgiKZ1TLUEHgpooLuKZfMC1v8rUsB-xGoxalVH4schg4Cdi_ZU_6MkM_kNfKTV0zz7o/s320/IMG0727A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HSljhKp8IqVtRQFRcJ8EcS09Jr5miT1wT0cq7QkpUaq4z2WJVH9cdpuNPYAYmEZq3M5-YxNXWojOalrulQx56fLXqBRf-Q_6or5E685_GWocGp3Et3D_SyBVAeCbrPJ-2XQL-GWgcyo/s1600/Copy+of+IMG0160A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HSljhKp8IqVtRQFRcJ8EcS09Jr5miT1wT0cq7QkpUaq4z2WJVH9cdpuNPYAYmEZq3M5-YxNXWojOalrulQx56fLXqBRf-Q_6or5E685_GWocGp3Et3D_SyBVAeCbrPJ-2XQL-GWgcyo/s320/Copy+of+IMG0160A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7fUCFXNUpHD9NBLjKhH7WFYO8rF597oNlX_JAto1hgLnmbfWf311M5Eru9m-w39IGBzjHyAgQDtywRL3-CbBUzAFXl427qMKcCWpyItdTx8AYWyhfnmEK-iqUD3mYqLd3rMhlbkQdH4Q/s1600/IMG0164A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7fUCFXNUpHD9NBLjKhH7WFYO8rF597oNlX_JAto1hgLnmbfWf311M5Eru9m-w39IGBzjHyAgQDtywRL3-CbBUzAFXl427qMKcCWpyItdTx8AYWyhfnmEK-iqUD3mYqLd3rMhlbkQdH4Q/s320/IMG0164A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0227E2bmGaMpJycox6zox7koWCX0RtdZNPOmAKJZbJAHvCNzkf0wjEO25O_EAW1Xccle27LKd3uGxiiuJBvNEq9Akteygcou5cQnwAQfRzy7Rudb6xq9UM0UD7g39QagP2FSv2kBstzI/s1600/IMG0165A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0227E2bmGaMpJycox6zox7koWCX0RtdZNPOmAKJZbJAHvCNzkf0wjEO25O_EAW1Xccle27LKd3uGxiiuJBvNEq9Akteygcou5cQnwAQfRzy7Rudb6xq9UM0UD7g39QagP2FSv2kBstzI/s320/IMG0165A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3_YMQchIbkvWKJi6uwlDbKtHkTOnMII1_4dYzK6TdzjsydOPKQb5mQ7Kwr2TWmY4GLehPVArbiub9g17iMB0Vg787-LmjWxK7sE7yCuXWF5iLEMNh-EjwgSA9rIVN5TMp_Gvoa11fzMQ/s1600/IMG0716A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3_YMQchIbkvWKJi6uwlDbKtHkTOnMII1_4dYzK6TdzjsydOPKQb5mQ7Kwr2TWmY4GLehPVArbiub9g17iMB0Vg787-LmjWxK7sE7yCuXWF5iLEMNh-EjwgSA9rIVN5TMp_Gvoa11fzMQ/s320/IMG0716A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZum4MmJQlOgNrhXfZC2Dw_-Komne5VUL-UHtcxEur0hEVKXUQU_3NfIg-b_jzOPKmEfJUbbTF0RAPPXIVWwQ-BvAKdRQznhzVda24ZSL0FQx7d0Hlh_wn6YGdKvvrXuZj2bSHzv7S7tk/s1600/IMG0717A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZum4MmJQlOgNrhXfZC2Dw_-Komne5VUL-UHtcxEur0hEVKXUQU_3NfIg-b_jzOPKmEfJUbbTF0RAPPXIVWwQ-BvAKdRQznhzVda24ZSL0FQx7d0Hlh_wn6YGdKvvrXuZj2bSHzv7S7tk/s320/IMG0717A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVEm6E0zSJAkLAQ8N0HwMJ50dULFOam6vOi-5_DBqCrQOgRMFc-wFNKBc0hw-bYuIlSD9i52XRoafc_vEDaEAQLe1b6TO0g68rK2JKVP1Le86Phy26sE2nm3WYjf-gDj0yHNtlE0QfDsI/s1600/IMG0714A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVEm6E0zSJAkLAQ8N0HwMJ50dULFOam6vOi-5_DBqCrQOgRMFc-wFNKBc0hw-bYuIlSD9i52XRoafc_vEDaEAQLe1b6TO0g68rK2JKVP1Le86Phy26sE2nm3WYjf-gDj0yHNtlE0QfDsI/s320/IMG0714A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpxsg4qx1C_yYsLj6VfypSALocOCEfV5HXhpPreLOoeXNFpQvzSKkBbkZaCv2yeiykRxaans3QWpO7s9JCMQ9za-T1cekM8Q-XwYD2maPl5Ph5r28xNVUj43EpdICBUVHhl1xppr7W-6A/s1600/IMG0544A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpxsg4qx1C_yYsLj6VfypSALocOCEfV5HXhpPreLOoeXNFpQvzSKkBbkZaCv2yeiykRxaans3QWpO7s9JCMQ9za-T1cekM8Q-XwYD2maPl5Ph5r28xNVUj43EpdICBUVHhl1xppr7W-6A/s320/IMG0544A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid7SyLFTzX_h1XKX4nDKHlmx4Mf5x3MaNY6VsbPjg0tOfazFjRR2SNTj2p0w9DuxBpETne0efgiLgfjHMFCWKjBq0akcGcx3HsLmt92du-CxXJ66c7oVA4pwQCT3Ta-fWtOX_T0YqCtUc/s1600/IMG0545A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid7SyLFTzX_h1XKX4nDKHlmx4Mf5x3MaNY6VsbPjg0tOfazFjRR2SNTj2p0w9DuxBpETne0efgiLgfjHMFCWKjBq0akcGcx3HsLmt92du-CxXJ66c7oVA4pwQCT3Ta-fWtOX_T0YqCtUc/s320/IMG0545A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPYfB3F5SjsQZa1mf6EeqGPFhjG_aHu2YeIRWN8E8zdVyk4pKXNFTT0H8d7AjnyEKbgl2THWjahzqX1uf0EJP2guE_HZTXdyUpzUsD__FcDWxr5mF1kOin5Y8fvaM-iOR0ZksCXxNMDes/s1600/IMG0564A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPYfB3F5SjsQZa1mf6EeqGPFhjG_aHu2YeIRWN8E8zdVyk4pKXNFTT0H8d7AjnyEKbgl2THWjahzqX1uf0EJP2guE_HZTXdyUpzUsD__FcDWxr5mF1kOin5Y8fvaM-iOR0ZksCXxNMDes/s320/IMG0564A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5oY7jP-uWY3mWXnX8wikQ0-05xUsxR8aL310zG81RPGvuWmcOmXzSNgh9eAuuOIctcZT9oS_vB238DBlj9vKQGA3vcHMG3twpzmPhvFcFDaTHN0n30fSGnFVXVPRyAwqZPXIXuIBMv3I/s1600/IMG0566A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5oY7jP-uWY3mWXnX8wikQ0-05xUsxR8aL310zG81RPGvuWmcOmXzSNgh9eAuuOIctcZT9oS_vB238DBlj9vKQGA3vcHMG3twpzmPhvFcFDaTHN0n30fSGnFVXVPRyAwqZPXIXuIBMv3I/s320/IMG0566A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR0LNWeSUnHdyD0USbMNydIUH8FIiczmRQU-5ZzuvT_w0V83rHpH1SxxYHr5ssuxZq4Mxs5CAK_h6ZA6s2a2Z-JDbb0FB-xbvuO7JISS7gm9KE-avu7BTUMKexC-QPQsCpV0iIhDgOrEE/s1600/IMG0567A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR0LNWeSUnHdyD0USbMNydIUH8FIiczmRQU-5ZzuvT_w0V83rHpH1SxxYHr5ssuxZq4Mxs5CAK_h6ZA6s2a2Z-JDbb0FB-xbvuO7JISS7gm9KE-avu7BTUMKexC-QPQsCpV0iIhDgOrEE/s320/IMG0567A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJssuMYj5kZN3Yiz0h7Xy5FUE1b8utl-Dnn0ffF_7-p-XoW9sfuOYsGdyTWcNBH4rrYH-25KDRkC1cW_t422lAK2TP2HC_uPgcsiWRMRfrZaOID2uryjdXCqWd1G4gz6mUYi9H0ZlDoFQ/s1600/IMG0568A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJssuMYj5kZN3Yiz0h7Xy5FUE1b8utl-Dnn0ffF_7-p-XoW9sfuOYsGdyTWcNBH4rrYH-25KDRkC1cW_t422lAK2TP2HC_uPgcsiWRMRfrZaOID2uryjdXCqWd1G4gz6mUYi9H0ZlDoFQ/s320/IMG0568A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzlQslHOLDeO54hAZH4RbjmKZxXKVqSm2ziai4WuSF0sRUTvBr6322_RKib7DGCpNF26GckL6DHQ-Tdtf5o0OzFPpm0tsTL7QKtNALWwU7tI2iNv5Xw3mUO-7PYCgxBlYrHCFoCwZgVbA/s1600/IMG0569A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzlQslHOLDeO54hAZH4RbjmKZxXKVqSm2ziai4WuSF0sRUTvBr6322_RKib7DGCpNF26GckL6DHQ-Tdtf5o0OzFPpm0tsTL7QKtNALWwU7tI2iNv5Xw3mUO-7PYCgxBlYrHCFoCwZgVbA/s320/IMG0569A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPR6ordvUhhGlmTW_SFhIqXkWZBhsx_BfVZpfIoTTCLQxvlHXWi-oy_OpGS_nON_gH7gAW-hY-YoxawubgZdQj2I8sYiwQhY28lgQAl1SbwoweorDOb0QLcfTE8Bq9r1IY974bIHINTPw/s1600/IMG0571A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPR6ordvUhhGlmTW_SFhIqXkWZBhsx_BfVZpfIoTTCLQxvlHXWi-oy_OpGS_nON_gH7gAW-hY-YoxawubgZdQj2I8sYiwQhY28lgQAl1SbwoweorDOb0QLcfTE8Bq9r1IY974bIHINTPw/s320/IMG0571A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjslrcQkFSpluVFKTAUQ0NoDM2FjyQB0FO3eXXh4Bhvmrr0Rtk_p3Wd0wSNJk0kSWIzE2o7SKqRKgNIVRtchBxEomTLga6fofO8wWaJ0pmt33vm2r8HVxSBBwW9EZsozd5AkfP7Teppvs/s1600/IMG0572A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjslrcQkFSpluVFKTAUQ0NoDM2FjyQB0FO3eXXh4Bhvmrr0Rtk_p3Wd0wSNJk0kSWIzE2o7SKqRKgNIVRtchBxEomTLga6fofO8wWaJ0pmt33vm2r8HVxSBBwW9EZsozd5AkfP7Teppvs/s320/IMG0572A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIyVNP15LS2BXGym91AW35JNefZ1ymXAwJCuMQXlz4_420-4P3nnsvWTgdaVlcdP8uZKNtGC-DABvGRZs7wh79oU0iat0X-aReFuxFVPhfrzhrkxBaaZE3hc5dDjbukkRESOFBhLC6ans/s1600/IMG0573A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIyVNP15LS2BXGym91AW35JNefZ1ymXAwJCuMQXlz4_420-4P3nnsvWTgdaVlcdP8uZKNtGC-DABvGRZs7wh79oU0iat0X-aReFuxFVPhfrzhrkxBaaZE3hc5dDjbukkRESOFBhLC6ans/s320/IMG0573A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKuEITg27WutE9DUrUi-Lt0I1vey4UwqXxpvs9XyYaLgw2aNTeA0fTETKIpS2nPHk5uoo_9cx1EqQpu0gHjhO06hiufjQfadJBr3Fnlevut7MlaHNeBvuKixTMRRWa4pSBpD1IJHWF1pk/s1600/IMG0601A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKuEITg27WutE9DUrUi-Lt0I1vey4UwqXxpvs9XyYaLgw2aNTeA0fTETKIpS2nPHk5uoo_9cx1EqQpu0gHjhO06hiufjQfadJBr3Fnlevut7MlaHNeBvuKixTMRRWa4pSBpD1IJHWF1pk/s320/IMG0601A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqWGvy4qzYDk4vaW3HK3cn4rzUIUOoDTPv8CLiFDWztUugC9LN3IAS5yN-GAdHkohnQWI4tCvj4Sp211N98NqlaJa2xKcgrWpElwJui8QtdFLdoQKLkJpgsIy9vk7znqH3AEMBN7LGBg/s1600/IMG0602A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqWGvy4qzYDk4vaW3HK3cn4rzUIUOoDTPv8CLiFDWztUugC9LN3IAS5yN-GAdHkohnQWI4tCvj4Sp211N98NqlaJa2xKcgrWpElwJui8QtdFLdoQKLkJpgsIy9vk7znqH3AEMBN7LGBg/s320/IMG0602A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWAROlcvr1BXKgkXv5SkWdtHDAtr73AykYTwjw-Csm7lbB5Z_wjFquYjbqdT8Hrt0OtA9iBnYDUsFTyZOgYlNQxa83_s4urlMKlqYP4xrMxoG3TDV0xhwzQcW9AYgNCJ_cJmW6_A12aOU/s1600/IMG0616A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWAROlcvr1BXKgkXv5SkWdtHDAtr73AykYTwjw-Csm7lbB5Z_wjFquYjbqdT8Hrt0OtA9iBnYDUsFTyZOgYlNQxa83_s4urlMKlqYP4xrMxoG3TDV0xhwzQcW9AYgNCJ_cJmW6_A12aOU/s320/IMG0616A.jpg" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXk7kB_1Kkn4C1ueZW3X4c1PrKCsaSWjQNxAbwk8YfKeYlOVSckfFaYT3Uu69JkcAbL2F2QZCnGAnezYMGbFv0OKIyFr0V2Tuj4QiaEYf7j6PxnTZ1Nwje4x3r4vVTCPlEJj2XA90_4xY/s1600/IMG0621A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXk7kB_1Kkn4C1ueZW3X4c1PrKCsaSWjQNxAbwk8YfKeYlOVSckfFaYT3Uu69JkcAbL2F2QZCnGAnezYMGbFv0OKIyFr0V2Tuj4QiaEYf7j6PxnTZ1Nwje4x3r4vVTCPlEJj2XA90_4xY/s320/IMG0621A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRxMNGpRN-nz3Pm8Dwh3aItP_X04NihqtIgp8ef0SfTC9o8hw6kVBALlq2Tu16F5IDSY-zuLx0d5ZBcaZTLSrI7MFyqqoJMdpxBuafJGQk53rQQKSDIW-oLf-m3Fe34Pfjplw6boMjo3w/s1600/IMG0622A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRxMNGpRN-nz3Pm8Dwh3aItP_X04NihqtIgp8ef0SfTC9o8hw6kVBALlq2Tu16F5IDSY-zuLx0d5ZBcaZTLSrI7MFyqqoJMdpxBuafJGQk53rQQKSDIW-oLf-m3Fe34Pfjplw6boMjo3w/s320/IMG0622A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVs4cEQXifLn9ICN2R_99qkT8tgPn_67CLDwS2O5JNQLc7nxmYbs3-KDyRMeQsldIY9YxVKqyNxnPo1EUwn0Kb5zQUr8yR-RzCsY3O7bsm1OM3QnSP1gL3aeBis_LKkZJ8VuNXsVyFOP0/s1600/IMG0627A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVs4cEQXifLn9ICN2R_99qkT8tgPn_67CLDwS2O5JNQLc7nxmYbs3-KDyRMeQsldIY9YxVKqyNxnPo1EUwn0Kb5zQUr8yR-RzCsY3O7bsm1OM3QnSP1gL3aeBis_LKkZJ8VuNXsVyFOP0/s320/IMG0627A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcSzxfY8RK29Fs2wezK4lOdvTMo8RvBbakH2FV9xy3a71K2t8FUaENzzHJrMVvcO7MCi5xQ6p14RCpZ0w3uDNw_4rgxvO1pOAt1m-YVnj1edt2nnbYhg-zJKKzGb6CWHtte7lEknyXzdI/s1600/IMG0630A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcSzxfY8RK29Fs2wezK4lOdvTMo8RvBbakH2FV9xy3a71K2t8FUaENzzHJrMVvcO7MCi5xQ6p14RCpZ0w3uDNw_4rgxvO1pOAt1m-YVnj1edt2nnbYhg-zJKKzGb6CWHtte7lEknyXzdI/s320/IMG0630A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZT5EZ4kn6yUI0PQHlWy77ORtJJGd_PSCLnbNIhMyXAp_PdrJrzkl2uccsIzl4duOQWZnlaozOfVRIJGgyRqeYbddQV3TjxuaFHityJHurd106ptCPuctxUSqXCQCRuKZEDBc_IqgFOZU/s1600/IMG0631A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZT5EZ4kn6yUI0PQHlWy77ORtJJGd_PSCLnbNIhMyXAp_PdrJrzkl2uccsIzl4duOQWZnlaozOfVRIJGgyRqeYbddQV3TjxuaFHityJHurd106ptCPuctxUSqXCQCRuKZEDBc_IqgFOZU/s320/IMG0631A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-ZgR_sWCV1u6uTBpKRA7Kcgocy0FvaEpQEaFFS_BJvmDhVBRgYaogC-qQ-iDitJt7vsM6R0_JLNAm14sRtA4VEhwJfmh09dIDD4ap7r5KaIhUsX2SVSDG1LfT6umlaEg9PanQdbDv3So/s1600/IMG0638A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-ZgR_sWCV1u6uTBpKRA7Kcgocy0FvaEpQEaFFS_BJvmDhVBRgYaogC-qQ-iDitJt7vsM6R0_JLNAm14sRtA4VEhwJfmh09dIDD4ap7r5KaIhUsX2SVSDG1LfT6umlaEg9PanQdbDv3So/s320/IMG0638A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRj9hzGkS_Y3Uo9gssTqPWbXHGu62O8JmjjkYXt9EIlUj4B6BBKlnV1Bk6sSn9t3DsCzqLq5FjCvaxuvKmSkBgE2r2fDm5mSIDz4CgXz49zNQImFJNbi41AGg3l1oT5wj6X1bca2xtQ5c/s1600/IMG0639A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRj9hzGkS_Y3Uo9gssTqPWbXHGu62O8JmjjkYXt9EIlUj4B6BBKlnV1Bk6sSn9t3DsCzqLq5FjCvaxuvKmSkBgE2r2fDm5mSIDz4CgXz49zNQImFJNbi41AGg3l1oT5wj6X1bca2xtQ5c/s320/IMG0639A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoOXqa6XoUy0tCG3G2WSdbVSq2gI7DLVG0JVvAx9wI3U15QQ-zvRTI-veFtoImvCIWe5X8k2lKLStCH-vX2XAvBc_hpRLBZi8p4uwElBNausd1UaQw8AKMQIlUpOfVhxMJ6buyLZ75PdQ/s1600/IMG0642A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoOXqa6XoUy0tCG3G2WSdbVSq2gI7DLVG0JVvAx9wI3U15QQ-zvRTI-veFtoImvCIWe5X8k2lKLStCH-vX2XAvBc_hpRLBZi8p4uwElBNausd1UaQw8AKMQIlUpOfVhxMJ6buyLZ75PdQ/s320/IMG0642A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgcPED6B25UXcriSEmGvPsH6OYVcKwgy97R3OQa5knlEcpYjppbjjBCaS5zcQ3LzUQTkIiI4G3iSTzDKenbYaRwdahhnUYveB2__j3eF6M6aMtEDtVhMrLNNCPqcvzXoptWUrl_vve0xU/s1600/IMG0643A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgcPED6B25UXcriSEmGvPsH6OYVcKwgy97R3OQa5knlEcpYjppbjjBCaS5zcQ3LzUQTkIiI4G3iSTzDKenbYaRwdahhnUYveB2__j3eF6M6aMtEDtVhMrLNNCPqcvzXoptWUrl_vve0xU/s320/IMG0643A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRlAxZrCI4sQclKyIEZXpTxd31iBNSoINSkciQBsg64m4u-WZE4qeZctEEDrokm9cDgJjGbhRB2xy46qlJUFpu3MdHx4FFMCRxnceWqS6HSano3Mg58WppRcUUgzG-tb-POJZqI1CMnu4/s1600/IMG0694A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRlAxZrCI4sQclKyIEZXpTxd31iBNSoINSkciQBsg64m4u-WZE4qeZctEEDrokm9cDgJjGbhRB2xy46qlJUFpu3MdHx4FFMCRxnceWqS6HSano3Mg58WppRcUUgzG-tb-POJZqI1CMnu4/s320/IMG0694A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqLgC79Nezw7Ps9VvgsBlE13LliOtIauuEmctgZqOyQLrDWO9Eu33H1TNUH01-10XUMKlrphyu9pQ3FZKsrFKpyQn3kkea-hLlCpFuaP74zlCNVjYPbH6NPUDaxgrTmVrn3JPVN8wxE_M/s1600/IMG0696A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqLgC79Nezw7Ps9VvgsBlE13LliOtIauuEmctgZqOyQLrDWO9Eu33H1TNUH01-10XUMKlrphyu9pQ3FZKsrFKpyQn3kkea-hLlCpFuaP74zlCNVjYPbH6NPUDaxgrTmVrn3JPVN8wxE_M/s320/IMG0696A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0CwLkHFcHrQudI37O1t77Q4jq6sPf5glwRSuewnQjOBLDU5m7MzQeb-jIwk6vrB4zGKaWOMNKcOgJvR1qBWQDyChISs22za3GvpXN5aX4b1C6TFsgmeDknMoetxjNDfXq_WcnXqiiugU/s1600/IMG0701A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0CwLkHFcHrQudI37O1t77Q4jq6sPf5glwRSuewnQjOBLDU5m7MzQeb-jIwk6vrB4zGKaWOMNKcOgJvR1qBWQDyChISs22za3GvpXN5aX4b1C6TFsgmeDknMoetxjNDfXq_WcnXqiiugU/s320/IMG0701A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMAfIX3SSwRwDwuxkYDI83TXMMtjbleqIBSc43YZmgxJQw8DsWrmHPOxMAWI6xG143VvcAuO34lbNexRlVQyt_wTWGeaEZlpnid-2gM1Gh9x0kWYkxLKB2r10ZdUDdn9ihfVDSHy6thCk/s1600/IMG0702A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMAfIX3SSwRwDwuxkYDI83TXMMtjbleqIBSc43YZmgxJQw8DsWrmHPOxMAWI6xG143VvcAuO34lbNexRlVQyt_wTWGeaEZlpnid-2gM1Gh9x0kWYkxLKB2r10ZdUDdn9ihfVDSHy6thCk/s320/IMG0702A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ZjcRZdVpU4JFBbXmRMvNnUukXkxax7lB53OhM6mm8gfZKgXdcI0G1EbWH-9Uue3OmeUD68aYX0RKzppaY6loHhdx4GvZcW1vC2ExdjdjS11GFjijYo5lSsq07lVH2zyEb4cvcuoSUxQ/s1600/IMG0703A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ZjcRZdVpU4JFBbXmRMvNnUukXkxax7lB53OhM6mm8gfZKgXdcI0G1EbWH-9Uue3OmeUD68aYX0RKzppaY6loHhdx4GvZcW1vC2ExdjdjS11GFjijYo5lSsq07lVH2zyEb4cvcuoSUxQ/s320/IMG0703A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkd9a8BMqsm9zhVFg2qwIU9F9Gr33D3w3gQmVtqcguLZkrbHxGGsJt_ZvKtFA6RMrO8U-OqNjdbz7VcI2bVAxP48Dn7DMgPJjgtz_TROELjfn9ks8bmG9SllTvANXUPhBnN6ncJAZXwI/s1600/IMG0704A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFkd9a8BMqsm9zhVFg2qwIU9F9Gr33D3w3gQmVtqcguLZkrbHxGGsJt_ZvKtFA6RMrO8U-OqNjdbz7VcI2bVAxP48Dn7DMgPJjgtz_TROELjfn9ks8bmG9SllTvANXUPhBnN6ncJAZXwI/s320/IMG0704A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2SFc3w1LPfmoEjT9rRz0SUbepDgNDdnhUNXv19Vo4Sg191BAj33Glq9VkBA1YMo-Hrui9EqA1mrQE4iMc2vYPz-OqSDAtasrvUkeQNtT82ovyi16LSk9VJwYsousoSpPTzL9AAWcplWQ/s1600/IMG0705A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2SFc3w1LPfmoEjT9rRz0SUbepDgNDdnhUNXv19Vo4Sg191BAj33Glq9VkBA1YMo-Hrui9EqA1mrQE4iMc2vYPz-OqSDAtasrvUkeQNtT82ovyi16LSk9VJwYsousoSpPTzL9AAWcplWQ/s1600/IMG0705A.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhvmxxjH88w3ipHXXY95EUVz7vreXVGB7PFiB4GKi-7iPivi5RbPDQQEHyeMH7VQdaRIs2iKyYzAqQA8GhEg3_gYCnHalonlBpx8Yx5HSFh2UM0nsoKcNto7cVvV624QxUrT9CxQBRbA0/s1600/IMG0706A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhvmxxjH88w3ipHXXY95EUVz7vreXVGB7PFiB4GKi-7iPivi5RbPDQQEHyeMH7VQdaRIs2iKyYzAqQA8GhEg3_gYCnHalonlBpx8Yx5HSFh2UM0nsoKcNto7cVvV624QxUrT9CxQBRbA0/s320/IMG0706A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-2uE80MdyHXCGkL0YgBper4tplGyD0lDPnkSVukvGbk2jBYCL75UUlCjrRqJpGh-AhQnvl4laWxJIZxrVbzvZ2o81RemT-kTjEaWQd3CY6EEAiVr-tI3sy2ONA4yxpwlPaqZ6MsqtOdQ/s1600/IMG0708A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-2uE80MdyHXCGkL0YgBper4tplGyD0lDPnkSVukvGbk2jBYCL75UUlCjrRqJpGh-AhQnvl4laWxJIZxrVbzvZ2o81RemT-kTjEaWQd3CY6EEAiVr-tI3sy2ONA4yxpwlPaqZ6MsqtOdQ/s320/IMG0708A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBgWtQwarP0eoc5jmXvrAeGM5pTw6kUU-lsGbItefjkuAcsN08ML4ijY8JKQsjQrU4B_qpUXQgbjBYIn0mSNOVfttMsqmoTfApukQefx3IDSB0SYPyDuycMKVg7ZkkopRWm4E6oQhVuR4/s1600/IMG0709A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBgWtQwarP0eoc5jmXvrAeGM5pTw6kUU-lsGbItefjkuAcsN08ML4ijY8JKQsjQrU4B_qpUXQgbjBYIn0mSNOVfttMsqmoTfApukQefx3IDSB0SYPyDuycMKVg7ZkkopRWm4E6oQhVuR4/s320/IMG0709A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQk32kRUDxvtzhB8NuaMvvw48bIyswBHF3eFEzUhlJWY99DPhfZhGd5QeCZM90miSsHHEC4Y1UqXxYspvwgXLieu9gl2Qs3DeK4uQPM0MbELfr3WNQskYFcZDcBRnbbpYF0gVOTqUveQ/s1600/IMG0710A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQk32kRUDxvtzhB8NuaMvvw48bIyswBHF3eFEzUhlJWY99DPhfZhGd5QeCZM90miSsHHEC4Y1UqXxYspvwgXLieu9gl2Qs3DeK4uQPM0MbELfr3WNQskYFcZDcBRnbbpYF0gVOTqUveQ/s1600/IMG0710A.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWcsQn1VxibgTPdxm5GlDBT6lllZoYo9H8QmVa9GGrMlc82gOMogJTykjXszlryqph0oQ_NF8ApSGOEWv3FYRrTScJHgsjJozPFS4x2bCb1UyvabQhkc2AZLYKqZR0ZMU5uSHl7iHvqz4/s1600/IMG0711A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWcsQn1VxibgTPdxm5GlDBT6lllZoYo9H8QmVa9GGrMlc82gOMogJTykjXszlryqph0oQ_NF8ApSGOEWv3FYRrTScJHgsjJozPFS4x2bCb1UyvabQhkc2AZLYKqZR0ZMU5uSHl7iHvqz4/s1600/IMG0711A.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTqmdpDMlwc74jc0yeJCWRgOAffKmFcmo6r_5O1ZkUTNuAabjoIU8Hjq9w7sxo8P0w5qBn8FmORGqYM0Ydbtxud_J6VW_LPJwsLFCPGTh2U6nzbxMSu7NSmTGvwzJSavQY2fsrQPwgpBA/s1600/IMG0712A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTqmdpDMlwc74jc0yeJCWRgOAffKmFcmo6r_5O1ZkUTNuAabjoIU8Hjq9w7sxo8P0w5qBn8FmORGqYM0Ydbtxud_J6VW_LPJwsLFCPGTh2U6nzbxMSu7NSmTGvwzJSavQY2fsrQPwgpBA/s320/IMG0712A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjTjRIfXzc9WbZIQJJwz7Pu0e_Ngogf08nuaoE-7_wDZC_BqXvg5LWYHpIqarFTly3R3aID_e8-7SWkVHXHfbrRXa6s6bw-nsAFHuZmhanP9iqJ0tGWI70yyGw37w0mssP-g1SduzknrY/s1600/IMG0713A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjTjRIfXzc9WbZIQJJwz7Pu0e_Ngogf08nuaoE-7_wDZC_BqXvg5LWYHpIqarFTly3R3aID_e8-7SWkVHXHfbrRXa6s6bw-nsAFHuZmhanP9iqJ0tGWI70yyGw37w0mssP-g1SduzknrY/s1600/IMG0713A.jpg" /></a></div></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-47207260225168876172011-06-08T08:45:00.000-07:002011-06-08T09:44:13.761-07:00200 TRUK PISANG PER HARI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Mq-LBrog4IIrFseegY7t5dyYpTZ-oSTmJ_I73OJJhQl9EWuj7MwpmAVqPoeej8tZ1plt3bLNQ_dvIeGpVFJhNpGSwroaDh5bxY9Jedi0OGCLcs-ZFeBEGorUcx0vxYpzcncNJ2Kc1hU/s1600/TRUK.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Mq-LBrog4IIrFseegY7t5dyYpTZ-oSTmJ_I73OJJhQl9EWuj7MwpmAVqPoeej8tZ1plt3bLNQ_dvIeGpVFJhNpGSwroaDh5bxY9Jedi0OGCLcs-ZFeBEGorUcx0vxYpzcncNJ2Kc1hU/s1600/TRUK.jpeg" /></a></div><b><span style="color: #336600;">PISANG LAMPUNG DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH</span></b><br />
Kalau Anda berkesempatan jalan darat dari Jakarta ke Bandar Lampung, paling tidak tiap setengah jam akan berpapasan dengan truk yang penuh pisang. Sebab tiap harinya sekitar 50 truk pisang menyeberang dari Bakauhuni ke Merak. Daya angkut truk-truk itu sekitar 6 ton pisang segar. Harga pisang “rames” yang masih tandanan ini di tingkat petani Rp 300,- per kg. Yang “super” Rp 600,- per kg. Padahal di Jakarta, harga pisang-pisang “rakyat” itu per sisir bisa mencapai Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,- Dengan harga jual di tingkat petani Rp 300,- per kg, maka omset pisang lampung di tingkat petani, diperkirakan minimal sekitar Rp 32 milyar per tahun. Angka produksi tahun 1999 tercatat sebanyak 218.268 ton. Kalau dihitung rata-rata berarti mencapai 100 truk per hari, dengan total omset Rp 65 milyar. Sementara di DKI angka itu akan menggelembung menjadi minimal Rp 200 milyar.<br />
Banyak kalangan yang menduga, selisih angka yang mencapai Rp 135 milyar itu “dinikmati” oleh tengkulak. Kenyataannya, tengkulak pun mengeluhkan ihwal perdagangan pisang ini. Keluhan utama mereka adalah rendahnya mutu pisang rakyat dan kurangnya pasokan selama sekitar 3 sampai 5 bulan pada saat musim kemarau. Selisih angka itu sebagian besar digunakan untuk menanggung resiko rusak yang mencapai 30 sampai 40%. Selebihnya untuk ongkos angkut, biaya siluman, preman dan keuntungan. Kalau dalam keadaan normal, tiap harinya rata-rata 50 truk pisang menyeberang dari Bakauhuni ke Merak, maka ketika sepi paling banyak hanya sekitar 10 truk. Omset pisang rakyat ini masih bisa ditingkatkan dua kali lipat. Dan ini merupakan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lumayan untuk dikembangkan dalam rangka otonomi daerah di waktu-waktu mendatang.<br />
Selama ini di masyarakat Lampung dikenal dua istilah pisang. Rames dan super. “Rames” adalah istilah untuk pisang campuran yang mutunya juga sangat rendah. Sementara pisang “super” digunakan masyarakat untuk menyebut pisang-pisang yang lebih homogen dengan kualitas yang relatif lebih baik. Jenis yang paling favorit diminta pasar adalah ambon kuning, raja bulu merah, raja sereh kecil (susu), kepok kuning, mas dan tanduk. Semua jenis favorit ini tidak tahan penyakit, kecuali mas. Pisang-pisang lain yang tahan penyakit adalah ambon lumut, ambon putih, nangka, kepok putih, raja bulu putih, muli, raja sereh besar dan lilin yang semuanya tidak terlalu disukai pasar. Pisang-pisang yang harganya relatif murah inilah yang lazim disebut sebagai pisang “rames” oleh masyarakat. Cara pemetikannya tanpa menghitung tingkat ketuaan, pengangkutannya dengan menumpuk tandan secara tidur dalam bak truk. Tak heran kalau tingkat kerusakan yang ditimbulkannya bisa mencapai 30 sampai 40% setelah tiba di Jakarta atau Bogor.<br />
Dalam keadaan “puncak”, arus pisang rakyat dari Lampung ke DKI dapat mencapai 200 truk per hari. Atau rata-rata setiap 7 menit kita akan berpapasan dengan truk pisang. Pisang-pisang itu akan masuk ke Pasar Induk Cibitung, Pasar Induk Kramat Jati dan ke Cibedug, Ciawi serta ke beberapa kecamatan lain di Kabupaten Bogor. Yang masuk ke pasar Induk selanjutnya akan menjadi pisang goreng, untuk konsumsi rumah sakit, asrama, rumah makan, peserta pertemuan, seminar dan pesta. Sementara yang masuk ke Kab. Bogor akan disortir, diperam dan dipasarkan ke jalur wisata Puncak dan Sukabumi, serta masuk ke pasar swalayan Jakarta. Kira-kira 90 % pisang yang dipasarkan di DKI dan jalur wisata Puncak/Sukabumi berasal dari Lampung. Pisang-pisang rakyat dari Jawa Barat hanya masuk ke pasar-pasar lokal, termasuk pasar lokal di DKI. Pisang Jawa Tengah selama ini mutunya dikenal paling baik dan selalu habis di Jawa Tengah. Demikian pula pisang di Jawa Timur yang sentranya terdapat di Malang selatan dan Lumajang akan habis terserap oleh Surabaya serta Denpasar.<br />
Produksi pisang Lampung tidak seluruhnya diangkut ke Jakarta dalam bentuk segar. Industri keripik pisang telah tumbuh dengan baik dan tiap tahunnya mampu menyerap pisang ambon setengah matang sampai 1.780 ton. Banyak kalangan yang menduga bahwa industri keripik pisang adalah penyerap pisang-pisang afkir atau jenis-jenis yang tidak disukai pasar segar. Dugaan ini tidak benar sebab yang bisa diserap industri keripik hanyalah pisang ambon kualitas baik. Apabila pasokan pisang ambon berkurang, barulah mereka bersedia mengambil cavendish sebagai pilihan terakhir. Pisang-pisang “rames” sama sekali tidak pernah masuk ke industri keripik. Dalam keadaan pasokan normal, industri keripik hanya bersedia menerima pisang ambon kualitas super, meskipun cavendish terbuang-buang untuk pakan sapi. Di provinsi Lampung tercatat ada 13 perusahaan keripik besar. Salah satunya yang paling populer adalah Suseno. Selain itu masih ada puluhan industri keripik skala rumahtangga. Hampir seluruh produksi keripik ini dibawa ke luar Lampung. Untuk dipasarkan di luar Lampung atau sebagai oleh-oleh khas dari provinsi ini.<br />
Di Lampung, sudah sejak jaman “transmigran” dulu, pisang rakyat dibudidayakan secara homogen. Artinya petani tersebut hanya khusus menanam pisang di petak lahannya. Namun budidaya yang mereka lakukan masih menggunakan pola tradisional. Tidak diairi, tidak dipupuk dan tidak dilakukan pengambilan anakan. Akibat tidak dilakukan pengairan secara baik, maka selama musim kemarau antara 3 sd. 5 bulan, produksi akan terganggu. Sementara pada musim hujan produksi melimpah dan harga akan jatuh. Padahal di Lampung banyak dijumpai sungai yang di musim kemarau pun debitnya masih cukup besar. Dengan pompanisasi sederhana, sungai-sungai ini bisa disedot untuk mengairi pisang. Biaya pompa sederhana ini sekitar Rp 5.000.000.- dan bisa mengairi antara 5 sd. 10 hektar lahan. Pola semacam ini sudah banyak diterapkan oleh masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo maupun Citarum untuk menanam padi atau palawija di lahan tadah hujan mereka.<br />
Dengan adanya pengairan yang baik, panen pisang akan bisa berlangsung sepanjang tahun tanpa terhenti. Kualitas pisang pun akan pisa ikut diperbaiki. Tahun lalu Skim Kredit Usaha Tani (KUT) untuk pisang ditetapkan Rp 3.500.000,- per hektar. Skim ini dimaksudkan untuk melakukan perawatan, terdiri dari pengairan, pemupukan dan penjarangan anakan. Namun skim-skim demikian banyak diakali oleh aparat Dinas Pertanian, Penyuluh maupun Koperasi. Cara mereka menipu adalah dengan membujuk petani agar mau menanam bibit “kultur jaringan”. Harga bibit kultur jaringan di pasar bebas sekitar Rp 2.500,- per bibit. Tiap hektar lahan akan diperlukan 1.000 bibit. Jadi untuk menanami 1 hektar lahan, sudah diperlukan dana untuk pembelian bibit sebesar Rp 2.500.000,- Hingga uang KUT yang hanya Rp 3.500.000,- itu akan tinggal Rp 1.000.000,- dan itu hanya cukup untuk biaya penanaman.<br />
Bibit-bibit pisang kultur jaringan itu pada akhirnya hancur oleh serangan cendawan Fusarium, bakteri Pseudomonas dan penyakit-penyakit pisang lainnya. Serangan penyakit terhadap pisang yang ditanam homogen, lebih-lebih yang berasal dari bibit kultur jaringan memang sangat ganas. Petani menjadi buntung sementara aparat Dinas, Penyuluh dan Koperasi sudah bisa mendapatkan keuntungan dari margin perdagangan bibit. Hal semacam ini sangat sulit untuk dibuktikan di lapangan, meskipun para petani dan masyarakat pada umumnya sangat merasakan adanya “bau” KKN. Padahal, apabila uang Rp 3.500.000,- per hektar itu benar-benar digunakan untuk mengairi tanaman, memupuk dan menjarangkan anakan, maka petani akan bisa penen minimal 3 kali selama setahun dari sebelumnya 2 kali setahun. Kualitasnya pun akan meningkat. Kalau sebelumnya rata-rata berisi 6 sisir, akan menjadi rata-rata 8 sisir. Beratnya akan naik dari rata-rata 10 kg menjadi 15 kg per tandan. Dan harganya berubah pula dari Rp 300,- per kg (rames) menjadi Rp 500,- atau dari Rp 600,- (super) menjadi Rp 800,- di tingkat petani. Dengan modal Rp 3.500.000,- per hektar itu, kenaikan pendapatan petani bisa mencapai Rp 12.500.000,- per hektar. Namun hal ini baru bisa dicapai apabila para petani bersedia mengelompok hingga luasan areal mereka mencapai 5 sampai dengan 10 hektar.<br />
Kondisi lapangan demikian tidak pernah disadari oleh aparat Departemen Pertanian maupun Dinas Pertanian Tanaman Pangan setempat. Mereka lebih banyak mengeluhkan masalah pemasaran. Misalnya saja, mereka beranggapan selama ini para petani hanya menjadi obyek pemerasan tengkulak. Kalau para petani itu berniat memasarkan sendiri produk mereka ke Pasar Induk, maka mereka akan berhadapan dengan “mafia” Pasar Induk yang sulit untuk ditembus. Sementara pasar ekspor juga tidak pernah menjanjikan apa-apa selain serangkaian kesulitan dan kerumitan persyaratan. Kesemrawutan permasalahan pisang rakyat di Lampung ini masih pula ditambah dengan kenyataan bahwa kebun pisang cavendish PT Nusantara Tropical Fruits (NTF) di Wai Jepara, Lampung Tengah seluas lebih dari 2.000 hektar, sekarang ini dalam kondisi “dorman” berat. Kapasitas produksinya tinggal kurang dari 20% dari kapasitas normalnya akibat hajaran penyakit.</div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com86tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-62616136307682152582011-06-08T08:13:00.000-07:002011-06-08T08:13:30.320-07:00BIBIT PISANG DAN TEKNIK PERBANYAKKAN PISANGRAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbDa5CH_vxZMKFCULjavS3RpmBbImhxbaWor6FoAx93DmhY4b7P8OA8HyGsmuxL2wOFx2AvJjD_97nmaYAjVKNDBwPOikc8l5Z2tROW_BziNl-vkeIOrxQfAPr9PC5AfiP3oUnDilp92U/s1600/Bibit+pisang%25284%2529.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbDa5CH_vxZMKFCULjavS3RpmBbImhxbaWor6FoAx93DmhY4b7P8OA8HyGsmuxL2wOFx2AvJjD_97nmaYAjVKNDBwPOikc8l5Z2tROW_BziNl-vkeIOrxQfAPr9PC5AfiP3oUnDilp92U/s1600/Bibit+pisang%25284%2529.JPG" /></a></div><br />
<br />
Petani di Desa Amal Kecamatan Sindue sangat antusias menyambut kedatangan Dr.Ir. Catur Hermanto, salah seorang peneliti dari Balai Penelitian Buah (Balitbu) Solok yang ahli pisang. Desa Amal merupakan salah satu wilayah binaan BPTP Sulawesi Tengah dengan kegiatan Gelar Teknologi Pemeliharaan Pisang dan Perbanyakan Bibit Pisang dengan Teknologi Bonggol. Kelompok tani yang dibina bernama kelompoktani Sintuvu Molumpe yang artinya bersatu untuk kebaikan. Kebiasaan petani menanam pisang umumnya tidak dilakukan pemeliharaan bahkan salah seorang anggota mengatakan mereka hanya menanam pisang kemudian membiarkan dan akan datang melihat lagi bila sudah hampir panen. <br />
Penjelasan dari Catur Hermanto membuat anggota kelompok semakin mengerti betapa pentingnya pemeliharaan pisang dan mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang pisang. Materi yang diberikan berupa Pisang, Peluang dan Tantangannya. Permintaan akan pisang di daerah tersebut sebenarnya cukup banyak. Untuk dijual ke pasar bahkan sudah sampai ke Kalimantan Timur.<br />
Praktek langsung yang diberikan oleh ahli pisang ini semakin menambah antusias petani untuk terus belajar. Pemberian penjelasan di salah satu rumah petani dan kemudian dilanjutkan di lapangan tentang praktek memperbanyak pisang dengan menggunakan bonggol. Sebelumnya mereka sudah mempersiapkan bedengan dan bonggol pisang untuk melihat langsung cara memperbanyak pisang dengan bonggol.<br />
Petani merasakan bahwa untuk dapat meningkatkan produktivitas pisang, diperlukan bibit yang sehat dan bermutu. Dalam pengembangan pisang selama ini ada kendala dalam ketersediaan bibit, khususnya bibit pisang yang sehat. Biasanya petani memperoleh bibit pisang dari anakan yang dipisahkan dari rumpun induknya, sehingga agak sulit untuk mendapatkan bibit pisang dalam jumlah banyak dengan cepat, selain itu juga cara ini dapat merusak tanaman induknya dan mempermudah timbulnya serangan hama dan penyakit.<br />
Perbanyakan bibit pisang menghasilkan bibit sehat dalam jumlah banyak dan cepat dengan kualitas yang baik yaitu dengan perbanyakan bibit menggunakan BIT (bonggol pisang). Ada dua cara yang diajarkan yaitu memperbanyak bibit bentuk kubus dan cara kedua yaitu mematikan titik tumbuh pada bonggol.<br />
<em>Teknik Perbanyakan Pisang melalui Bonggol </em><br />
Teknologi perbanyakan bibit pisang dengan menggunakan bonggol yaitu:<br />
<strong>1. Bibit bentuk kubus </strong><br />
a. Pohon yang sudah dipanen dibongkar, kemudian bersihkan bonggol dari tanah dan akar.<br />
b. Perhatikan mata tunas dibonggol dan pilih mata tunas yang sudah muncul dengan ketinggian mata tunas minimal 2,5 cm.<br />
c. Potong mata tunas ini dengan menyertakan bagian bonggol , sehingga berbentuk seperti kubus atau tahu dengan ukuran 10x10x10 cm.<br />
d. Untuk mengendalikan hama dan patogen, rendam potongan-potongan bentuk kubus atau tahu ini di dalam air hangat (50OC) atau direndam dalam campuran 2 g benlate (fungisida) + 1 cc (insektisida) per liter air selama lebih kurang 15 menit.<br />
e. Setelah itu diangkat dan diangin-anginkan, agar air yang tersisa dalam potongan tersebut menjadi kering.<br />
f. Siapkan polibag ukuran 25 x 30 cm (sesuai dengan ukuran potongan bonggol), isi dengan tanah subur atau dicampur dengan 10% kompos (perbandingan 1 bagian pupuk kandang/kompos dan 9 bagian tanah), dapat juga menggunakan pasir, kompos dan tanah (perbandingan 1 : 1: 8). Tanah yang digunakan tidak berasal dari bekas tanaman sakit atau terserang hama (sesuai persyaratan tanaman induk)<br />
g. Tanam potongan bonggol (bentuk kubus) ini dengan mata tunas menghadap keatas, kemudian timbun kembali dengan tanah + 3 cm diatasnya atau dapat juga tanpa penimbunan dengan tanah. Penanaman dalam polibag sangat membantu ketika bibit yang dipersiapkan akan dibawa ketempat jauh.<br />
h. Bila tidak menggunakan polibag, cara lain adalah dengan mempersiapkan bedengan selebar 50-100 cm dan panjang secukupnya, kemudian tanamkan kubus tadi dengan jarak 15 - 20 cm. Perbandingan antara tanah, pupuk kandang dan pasir adalah 8 : 1 : 1, agar tanah menjadi agak remah.<br />
i. Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati dan secukupnya. Tanah basah akan mempercepat pembusukan dan diserang hama.<br />
j. Setelah sekali penyiraman, bagian atas polibag ditutup/dilipat kedalam, sedangkan untuk bedengan ditutup dengan mulsa jerami kering.<br />
k. Tiga (3) sampai empat (4) bulan kemudian, mata tunas tumbuh menjadi 20 – 30 cm dan dapat digunakan sebagai bibit.GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-64688540823056289932011-06-08T08:01:00.000-07:002011-06-08T08:01:20.423-07:00Resep es pisang ijoRAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivVFs8-jpjGp-h_SLlesu0blat3VWk-RGeRI3VUKmK57Q_pEFFggS9frzD7yFgI9Ze8EzH2bRTdMhVIerxfBbvwbvBWlR_auVcfZWa4bGbzek9JjT9J5lz-oR7sW7UsRkfFf800yu4_hQ/s1600/es2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivVFs8-jpjGp-h_SLlesu0blat3VWk-RGeRI3VUKmK57Q_pEFFggS9frzD7yFgI9Ze8EzH2bRTdMhVIerxfBbvwbvBWlR_auVcfZWa4bGbzek9JjT9J5lz-oR7sW7UsRkfFf800yu4_hQ/s1600/es2.jpeg" /></a></div><b><u><span style="font-size: x-large;">Es Pisang Ijo</span></u><br />
</b><br />
<b>Bahan :</b><br />
<ul><li>40 gr tepung beras</li>
<li>1\2 sdt garam</li>
<li>300 ml air</li>
<li>100 ml air daun suji</li>
<li>3 tetes pewarna hijau</li>
<li>175 gr tepung beras</li>
<li>5 buah pisang raja yang tua</li>
<li>Es serut secukupnya</li>
<li>Sirup merah secukupnya</li>
<li>Nangka secukupnya, potong-potong</li>
</ul><b>Bahan saus :</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcFyuXA-b_FHiVmSTTqd4sDYLrlfUwSfrA7QbaUr1uX81724X5em6SN2UP35ZMV4e2ZwhhzZuFpbgyFe7nDdPxfqxWPMUoMOJiKRVRMvUfa78n4KJ9ZpQnb1tSfCaFxx2PQKrAMWxpCqo/s1600/es.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcFyuXA-b_FHiVmSTTqd4sDYLrlfUwSfrA7QbaUr1uX81724X5em6SN2UP35ZMV4e2ZwhhzZuFpbgyFe7nDdPxfqxWPMUoMOJiKRVRMvUfa78n4KJ9ZpQnb1tSfCaFxx2PQKrAMWxpCqo/s1600/es.jpeg" /></a></div><ul><li>650 ml santan</li>
<li>50 gr tepung terigu</li>
<li>75 gr gula pasir</li>
<li>1 lembar daun pandan</li>
<li>1\4 sdt garam</li>
</ul><b>Cara membuat :</b><br />
<ol><li>Aduk tepung beras, garam, air, air daun suji, dan pewarna hijau. rebus sambil diaduk sampai mendidih, angkat.</li>
<li>Tambahkan tepung beras, aduk rata. lalu aduk lagi sampai kalis. tipiskan adonan, balutkan pada pisang hingga tertutup.</li>
<li>Kukus pisang selama 20 menit. angkat dan sisihkan.</li>
<li>Rebus bahan saus sampai mendidih, angkat, lalu dinginkan.</li>
<li>Potong-potong pisang hijau, tuangkan saus, es serut, sirup merah, dan potongan nangka. siapkan disajikan.</li>
</ol>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-68964948506895193502011-05-30T08:57:00.000-07:002011-05-30T08:57:24.494-07:00pertanian pisang IntensifRAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vGC6CHB6VPmcpPZAtoUvA-xU5So_WA0prE8JB7YWWxh3RQgCaANdKyTTNP87qBZyKeUopup_s7QXa051GxVuyQj9AOEkN_-oCbBM-hWny4JdGUXA7b_nVJjiM4ImJhCJ48Qf7i9XntA/s1600/PISANGGGG.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vGC6CHB6VPmcpPZAtoUvA-xU5So_WA0prE8JB7YWWxh3RQgCaANdKyTTNP87qBZyKeUopup_s7QXa051GxVuyQj9AOEkN_-oCbBM-hWny4JdGUXA7b_nVJjiM4ImJhCJ48Qf7i9XntA/s1600/PISANGGGG.jpeg" /></a></div><h1 class="firstHeading" id="firstHeading"><span>Perkebunan pisang</span> </h1><div id="bodyContent"><div id="siteSub"> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">From Wikipedia, the free encyclopedia</span> </span> </div><div id="jump-to-nav"> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#p-search"><br />
</a></span> </div><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 452px;"> <a class="image" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/File:Banana_sorting.jpg&usg=ALkJrhgYuefCqpRPP4pFzf-wEl4AQ2LNhg"><img alt="" class="thumbimage" height="305" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/25/Banana_sorting.jpg/450px-Banana_sorting.jpg" width="450" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"> <a class="internal" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/File:Banana_sorting.jpg&usg=ALkJrhgYuefCqpRPP4pFzf-wEl4AQ2LNhg" title="Memperbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a> </div><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Women in Belize sorting bananas and cutting them from bunches.</span> Perempuan dalam pisang menyortir Belize dan memotong mereka dari tandan.</span> </div></div></div><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">A <b>banana plantation</b> is a commercial agricultural facility found in tropical climates where <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana&usg=ALkJrhinnieInT2k9VUb3OiGp7NzQj6HFw" title="Pisang">bananas</a> are grown. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-Elevitch_2006_1-0"><sup class="reference" id="cite_ref-Elevitch_2006_1_0-0"><span>[</span> 1 <span>]</span></sup></a></span> Sebuah <b>perkebunan pisang</b> adalah fasilitas pertanian komersial yang ditemukan di iklim tropis mana <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana&usg=ALkJrhinnieInT2k9VUb3OiGp7NzQj6HFw" title="Pisang">pisang</a> tumbuh. <span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-Elevitch_2006_1-0"><sup class="reference" id="cite_ref-Elevitch_2006_1_0-0">[1]</sup></a></span></span> <br />
<table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr><td><div id="toctitle"><h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"></span></span> </h2><span class="toctoggle"></span></div></td></tr>
</tbody></table><h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Geographic_distribution_of_banana_plantations">Distribusi Geografis perkebunan pisang</span></span> </h2><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Banana plants may grow with varying degrees of success in diverse climatic conditions, but commercial banana <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plantation&usg=ALkJrhhjnMFIHZnaPU_YuOQTxsD2RHCUxw" title="Perkebunan">plantations</a> are primarily found in <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Equator&usg=ALkJrhiTMebAhWBxaGpv4KxGwivWP0SIQA" title="Khatulistiwa">equatorial</a> regions, in banana exporting countries.</span> Pisang tanaman dapat tumbuh dengan berbagai tingkat keberhasilan dalam kondisi iklim yang beragam, tapi pisang komersial <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plantation&usg=ALkJrhhjnMFIHZnaPU_YuOQTxsD2RHCUxw" title="Perkebunan">perkebunan</a> terutama ditemukan di <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Equator&usg=ALkJrhiTMebAhWBxaGpv4KxGwivWP0SIQA" title="Khatulistiwa">khatulistiwa</a> daerah, di negara-negara pengekspor pisang.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">The four leading banana export countries worldwide are <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ecuador&usg=ALkJrhgmJmNTp3eZvizDDe_vjO1maQ4nGw" title="Ekuador">Ecuador</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Costa_Rica&usg=ALkJrhg09dhSrtl-2XiPMAENUll5oeBu-g" title="Kosta Rika">Costa Rica</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Philippines&usg=ALkJrhi6mLEI1VxVFMtL0_KKtmK3ZqN9cg" title="Pilipina">Philippines</a> , and <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colombia&usg=ALkJrhjNMfWVUgvYPxw3-rlgOXfLm4E5rw" title="Kolumbia">Colombia</a> .</span> Empat negara ekspor pisang terkemuka di seluruh dunia adalah <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ecuador&usg=ALkJrhgmJmNTp3eZvizDDe_vjO1maQ4nGw" title="Ekuador">Ekuador</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Costa_Rica&usg=ALkJrhg09dhSrtl-2XiPMAENUll5oeBu-g" title="Kosta Rika">Kosta Rika</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Philippines&usg=ALkJrhi6mLEI1VxVFMtL0_KKtmK3ZqN9cg" title="Pilipina">Filipina</a> , dan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colombia&usg=ALkJrhjNMfWVUgvYPxw3-rlgOXfLm4E5rw" title="Kolumbia">Kolombia</a> .</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Ecuador provides more than 33% of the global banana export.</span> Ekuador menyediakan lebih dari 33% dari ekspor pisang global.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">In 2004, banana producing countries totaled 130.</span> Pada tahun 2004, negara-negara produsen pisang berjumlah 130.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Production, as well as exports and imports of bananas, are nonetheless concentrated in a few equatorial countries.</span> Produksi, serta ekspor dan impor pisang, yang tetap terkonsentrasi di beberapa negara khatulistiwa.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">75% of total banana production in 2004 was generated in 10 counties.</span> 75% dari total produksi pisang tahun 2004 dihasilkan di 10 kabupaten.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">India, Ecuador, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Brazil&usg=ALkJrhgO-j4nB2KFNH4w-SnrAWQpTOq6MQ" title="Brazil">Brazil</a> and <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/China&usg=ALkJrhhlFPU3DePVqh0arYOxHV5v_IAVyw" title="Cina">China</a> produced half of total bananas. <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Latin_American&usg=ALkJrhjzNBG9kxqwkwpPqK9QftIxvm39Wg" title="Amerika Latin">Latin American</a> and <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Caribbean&usg=ALkJrhieRmZL1XrpQnWbFV5LZ7L67Lg02Q" title="Caribbean">Caribbean</a> countries lead banana production up to the <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/1980&usg=ALkJrhg69_9z54caRZszy3egmMkR9Rla6g" title="1980">1980s</a> , and Asian nations took the lead in banana production during the <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/1990&usg=ALkJrhiZvVcVs7bMlMc6d-lmodBphJjcng" title="1990">1990s</a> . <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Africa&usg=ALkJrhhZOzuhDasCtDQNz5h4hSkdac35Jw" title="Afrika">African</a> production levels have remained mostly unchanged. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-1"><sup class="reference" id="cite_ref-1"><span>[</span> 2 <span>]</span></sup></a></span> India, Ekuador, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Brazil&usg=ALkJrhgO-j4nB2KFNH4w-SnrAWQpTOq6MQ" title="Brazil">Brazil</a> dan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/China&usg=ALkJrhhlFPU3DePVqh0arYOxHV5v_IAVyw" title="Cina">Cina</a> menghasilkan setengah dari total pisang. <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Latin_American&usg=ALkJrhjzNBG9kxqwkwpPqK9QftIxvm39Wg" title="Amerika Latin">Amerika Latin</a> dan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Caribbean&usg=ALkJrhieRmZL1XrpQnWbFV5LZ7L67Lg02Q" title="Caribbean">Karibia</a> negara memimpin produksi pisang sampai dengan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/1980&usg=ALkJrhg69_9z54caRZszy3egmMkR9Rla6g" title="1980">1980-an</a> , dan negara Asia memimpin dalam produksi pisang selama <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/1990&usg=ALkJrhiZvVcVs7bMlMc6d-lmodBphJjcng" title="1990">tahun 1990-an</a> . <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Africa&usg=ALkJrhhZOzuhDasCtDQNz5h4hSkdac35Jw" title="Afrika">Afrika</a> tingkat produksi sebagian besar tetap tidak berubah. <span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-1"><sup class="reference" id="cite_ref-1">[2]</sup></a></span></span> <br />
<h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span> <span class="mw-headline" id="Elements_of_a_banana_plantation">Unsur sebuah perkebunan pisang</span></span> </h2><table cellpadding="0" cellspacing="5" class="vertical-navbox nowraplinks" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(249, 249, 249); border-spacing: 0.4em 0pt; border: 1px solid rgb(170, 170, 170); clear: right; color: black; float: right; font-size: 88%; line-height: 1.4em; margin: 0pt 0pt 1em 1em; padding: 0.2em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td class="" style="padding: 0.4em 0pt;"><br />
</td></tr>
<tr><th class="" style="font-size: 145%; font-weight: bold; line-height: 1.15em; padding: 0.2em 0.4em;"><br />
</th></tr>
<tr><td class="" style="font-weight: bold; padding-top: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td style="padding-bottom: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td class="" style="font-weight: bold; padding-top: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td style="padding-bottom: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td class="" style="font-weight: bold; padding-top: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td style="padding-bottom: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td class="" style="font-weight: bold; padding-top: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td style="padding-bottom: 0.2em;"><br />
</td></tr>
<tr><td class="" style="font-weight: bold; padding: 0.3em 0.4em;"><br />
</td></tr>
<tr><td style="text-align: right;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Banana <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plantation&usg=ALkJrhhjnMFIHZnaPU_YuOQTxsD2RHCUxw" title="Perkebunan">plantations</a> , as well as growing the fruit, may also package, process, and ship their product directly from the plantation to worldwide markets.</span> Pisang <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Plantation&usg=ALkJrhhjnMFIHZnaPU_YuOQTxsD2RHCUxw" title="Perkebunan">perkebunan</a> , serta tumbuh buah, juga dapat paket, proses, dan kapal produk mereka langsung dari perkebunan ke pasar dunia.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Depending on the scope of the operation, a plantation's size may vary from a small family farm operation to a corporate facility encompassing large tracts of land, multiple physical plants, and many employees.</span> Tergantung pada ruang lingkup operasi, ukuran sebuah perkebunan mungkin bervariasi dari operasi peternakan keluarga kecil untuk fasilitas perusahaan meliputi saluran yang luas, tanaman fisik ganda, dan banyak karyawan.</span> <br />
<span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Production-related activities on a plantation may include cultivating and harvesting the fruit, transporting the picked bunches to a packing shed, hanging to ripen in large bunches, dividing large bunches into smaller market-friendly bunches, sorting, labeling, washing, drying, packing, boxing, storing, refrigeration, shipping, and marketing.</span> kegiatan produksi terkait di perkebunan mungkin termasuk penanaman dan pemanenan buah, mengangkut tandan memilih untuk pengepakan gudang, tergantung untuk mematangkan dalam tandan besar, membagi tandan besar menjadi tandan ramah pasar yang lebih kecil, menyortir, pelabelan, pencucian, pengeringan, pengepakan , tinju, penyimpanan, pendinginan, pengiriman, dan pemasaran.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Depending on the scope of the operation, other activities may include drying, food preparation, tourism, and market research. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-Elevitch_2006_1-0"><sup class="reference" id="cite_ref-Elevitch_2006_1_0-1"><span>[</span> 1 <span>]</span></sup></a></span> Tergantung pada ruang lingkup operasi, kegiatan lainnya dapat mencakup pengeringan, persiapan makanan, wisata, dan penelitian pasar. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-Elevitch_2006_1-0"><sup class="reference" id="cite_ref-Elevitch_2006_1_0-1"><span>[1]</span></sup></a></span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="mw-headline" id="Soil">Tanah</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Bananas will grow and fruit under poor soil conditions but will be less productive without deep, well-drained soil; forest loam, rocky sand, marl, red laterite, volcanic ash, sandy clay, or even heavy clay.</span> Pisang akan tumbuh dan buah dalam kondisi tanah yang miskin tetapi akan kurang produktif tanpa mendalam, baik tanah dikeringkan, hutan lempung, pasir berbatu, napal, laterit merah, abu vulkanik, tanah liat berpasir, atau bahkan tanah liat berat.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">The key element in soil type for successful banana plant growth is good drainage.</span> Elemen kunci dalam jenis tanah untuk pertumbuhan tanaman pisang yang sukses adalah drainase yang baik.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Alluvial soils of river valleys are ideal for banana growing.</span> tanah Aluvial lembah sungai yang ideal untuk pisang tumbuh.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Bananas prefer an acid soil. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-2"><sup class="reference" id="cite_ref-2"><span>[</span> 3 <span>]</span></sup></a></span> Pisang lebih memilih tanah asam. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-2"><sup class="reference" id="cite_ref-2"><span>[3]</span></sup></a></span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span> <span class="mw-headline" id="Physical_plant">tanaman Fisik</span></span> </h3><div class="thumb tleft"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"> <a class="image" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/File:Big_banana.JPG&usg=ALkJrhgiSyw7boemTIfUDiRWi2AoQVa4Dw"><img alt="" class="thumbimage" height="128" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Big_banana.JPG/300px-Big_banana.JPG" width="300" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"> <a class="internal" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/File:Big_banana.JPG&usg=ALkJrhgiSyw7boemTIfUDiRWi2AoQVa4Dw" title="Memperbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a> </div><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">The Big Banana - A tourist facility on an <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&usg=ALkJrhgk5Bai7AwMC_3F3O6cuwht6PU_zw" title="Australia">Australian</a> banana plantation.</span> The Big Banana - Sebuah fasilitas wisata pada <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&usg=ALkJrhgk5Bai7AwMC_3F3O6cuwht6PU_zw" title="Australia">Australia</a> perkebunan pisang.</span> </div></div></div><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Physical plants on banana plantations, aside from growing fields, may include facilities or machinery for plant propagation, cultivation, labor housing, fertilization and pest mitigation, harvesting assists such as tractors or overhead cable systems, washing tanks, storage buildings, boxing or bagging, shipping docks, offices, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Public_relations&usg=ALkJrhg0LzSFLPvsOFpS6e0cP_82lM4GSQ" title="Hubungan masyarakat">public relations</a> / <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tourism&usg=ALkJrhgnLv58IF8CbDRsJk7wKB9aYnSrPw" title="Pariwisata">tourism</a> , and general maintenance.</span> Fisik pada perkebunan tanaman pisang, selain bidang tumbuh, dapat mencakup fasilitas atau mesin untuk perbanyakan tanaman, budidaya, perumahan tenaga kerja, pemupukan dan mitigasi hama, panen assist seperti traktor atau sistem kabel overhead, mencuci tangki, bangunan gudang, tinju atau pengepakan, pengiriman dermaga, kantor, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Public_relations&usg=ALkJrhg0LzSFLPvsOFpS6e0cP_82lM4GSQ" title="Hubungan masyarakat">hubungan masyarakat</a> / <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tourism&usg=ALkJrhgnLv58IF8CbDRsJk7wKB9aYnSrPw" title="Pariwisata">pariwisata</a> , dan pemeliharaan umum.</span> <br />
<span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Cultivation techniques specific to the type of banana produced may dictate the specific physical plant makeup.</span> Budidaya khusus untuk jenis pisang yang dihasilkan dapat menentukan makeup tanaman tertentu fisik teknik.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Much of banana cultivation since the mid-1950s has centered around a single monoculture: The <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cavendish_banana&usg=ALkJrhgcN_dw6o9lj8yx3O_9RI85We07kw" title="Pisang Cavendish">Cavendish banana</a> .</span> Sebagian besar budidaya pisang sejak pertengahan 1950-an telah berpusat di sekitar monokultur tunggal: The <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cavendish_banana&usg=ALkJrhgcN_dw6o9lj8yx3O_9RI85We07kw" title="Pisang Cavendish">pisang Cavendish</a> .</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">The ravages of <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fusarium_oxysporum&usg=ALkJrhhDvA24bydHYbr3JvzDwqkDJ4-gjg" title="Fusarium oxysporum">Panama Disease</a> in that particular <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cultivar&usg=ALkJrhgl6tgmdjEH-NWVIHKCwGhBoI15ow" title="Kultivar">cultivar</a> may cause a shift in variety selection, subsequently causing a major change in the physical plant structure of banana plantations. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-3"><sup class="reference" id="cite_ref-3"><span>[</span> 4 <span>]</span></sup></a></span> Kerusakan akibat <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fusarium_oxysporum&usg=ALkJrhhDvA24bydHYbr3JvzDwqkDJ4-gjg" title="Fusarium oxysporum">Panama Penyakit</a> dalam khususnya <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cultivar&usg=ALkJrhgl6tgmdjEH-NWVIHKCwGhBoI15ow" title="Kultivar">kultivar</a> dapat menyebabkan pergeseran berbagai seleksi, kemudian menyebabkan perubahan besar dalam struktur fisik tanaman perkebunan pisang. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-3"><sup class="reference" id="cite_ref-3"><span>[4]</span></sup></a></span> <br />
<h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Economy">Ekonomi</span></span> </h2><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Banana growing is a significant economic engine in many banana exporting countries because it is labor intensive, delivers a relatively quick return on effort and investment, provides a weekly income year round, and the crop recovers quickly from hurricanes and other natural disasters. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-4"><sup class="reference" id="cite_ref-4"><span>[</span> 5 <span>]</span></sup></a> Banana industry exports worldwide total over 100 million tons <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-bananas.bioversityinternational.org-5"><sup class="reference" id="cite_ref-bananas.bioversityinternational.org_5-0"><span>[</span> 6 <span>]</span></sup></a> in a market which generates over US$5 Billion per year <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-6"><sup class="reference" id="cite_ref-6"><span>[</span> 7 <span>]</span></sup></a> and employs millions of workers.</span> Pisang tumbuh adalah mesin ekonomi yang signifikan di banyak negara-negara pengekspor pisang karena padat karya, memberikan pengembalian yang relatif cepat pada usaha dan investasi, memberikan putaran pendapatan tahun mingguan, dan tanaman cepat pulih dari badai dan bencana alam lainnya. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-4"><sup class="reference" id="cite_ref-4"><span>[5]</span></sup></a> Pisang ekspor total industri di seluruh dunia lebih dari 100 juta ton <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-bananas.bioversityinternational.org-5"><sup class="reference" id="cite_ref-bananas.bioversityinternational.org_5-0"><span>[6]</span></sup></a> di pasar yang menghasilkan lebih dari US $ 5 Miliar per tahun <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-6"><sup class="reference" id="cite_ref-6"><span>[7]</span></sup></a> dan mempekerjakan jutaan pekerja.</span> <br />
<h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Farming_techniques_on_banana_plantations">Teknik Pertanian di perkebunan pisang</span></span> </h2><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Banana plantations generally follow one of four major agricultural techniques: <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Intensive_farming&usg=ALkJrhiEGr_yLbSyt_83BQdzLNIDCeuNgA" title="Pertanian intensif">Intensive farming</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-7"><sup class="reference" id="cite_ref-7"><span>[</span> 8 <span>]</span></sup></a> <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_farming&usg=ALkJrhh3bPHuDyiNKmOkCpXD24nXu1lu6Q" title="Pertanian berkelanjutan">sustainable farming</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-bananas.bioversityinternational.org-5"><sup class="reference" id="cite_ref-bananas.bioversityinternational.org_5-1"><span>[</span> 6 <span>]</span></sup></a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Organic_farming&usg=ALkJrhiDQ7k399A5qSmnx2n-3VXl96ZzNw" title="Pertanian organik">organic farming</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-8"><sup class="reference" id="cite_ref-8"><span>[</span> 9 <span>]</span></sup></a> and <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fair_trade&usg=ALkJrhjaf5owtzEAJRRMo7zPKHzPPjAtVw" title="Fair trade">fair trade</a> farming.</span> perkebunan Pisang umumnya mengikuti salah satu dari empat teknik pertanian utama: <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Intensive_farming&usg=ALkJrhiEGr_yLbSyt_83BQdzLNIDCeuNgA" title="Pertanian intensif">pertanian intensif</a> , <span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-7"><sup class="reference" id="cite_ref-7">[8]</sup></a></span> <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_farming&usg=ALkJrhh3bPHuDyiNKmOkCpXD24nXu1lu6Q" title="Pertanian berkelanjutan">pertanian berkelanjutan</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-bananas.bioversityinternational.org-5"><sup class="reference" id="cite_ref-bananas.bioversityinternational.org_5-1"><span>[6]</span></sup></a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Organic_farming&usg=ALkJrhiDQ7k399A5qSmnx2n-3VXl96ZzNw" title="Pertanian organik">pertanian organik</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-8"><sup class="reference" id="cite_ref-8"><span>[9]</span></sup></a> dan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fair_trade&usg=ALkJrhjaf5owtzEAJRRMo7zPKHzPPjAtVw" title="Fair trade">perdagangan yang adil</a> pertanian.</span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="mw-headline" id="Intensive_banana_farming">pertanian pisang Intensif</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Intensive Banana Farming is an agricultural technique which requires clearing most if not all native vegetation from tracts of land, then densely planting and fertilizing the crop.</span> Intensif Pisang Pertanian adalah teknik pertanian yang membutuhkan kliring kebanyakan jika tidak semua vegetasi asli dari saluran tanah, kemudian padat penanaman dan pemupukan tanaman.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">It produces the highest yield of fruit per acre, and is viewed by environmental scientists as a technique which involves a history of high risk for damage to the local environment. <sup class="reference" id="cite_ref-bananas.bioversityinternational.org_5-2"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-bananas.bioversityinternational.org-5"><span>[</span> 6 <span>]</span></a></sup></span> Ini menghasilkan hasil tertinggi buah per hektar, dan dilihat oleh para ilmuwan lingkungan sebagai suatu teknik yang melibatkan sejarah risiko tinggi untuk kerusakan lingkungan setempat. <sup class="reference" id="cite_ref-bananas.bioversityinternational.org_5-2"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-bananas.bioversityinternational.org-5"><span>[6]</span></a></sup></span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span> <span class="mw-headline" id="Sustainable_banana_farming">usahatani pisang Berkelanjutan</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">As with broader <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_agriculture&usg=ALkJrhgOuntAQnC3bSxpsFA1XBrmlSARjw" title="Pertanian berkelanjutan">sustainable agriculture</a> , sustainable banana production aims to integrate three main goals: <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Natural_environment&usg=ALkJrhig8lc9T-jSrtJrKkBP5AerkqRZ0g" title="Lingkungan alam">environmental</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Stewardship&usg=ALkJrhiZ9EQ-7b9GLkpcBbZbfOHh5-atYw" title="Stewardship">stewardship</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Farm&usg=ALkJrhhHVlirvitPT8-fCsbfLkneqpwPPQ" title="Tanah pertanian">farm</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Profit_%28accounting%29&usg=ALkJrhj14F6jMjGg7QiGw36xT_QumDqN2A" title="Laba (akuntansi)">profitability</a> , and prosperous <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Farming&usg=ALkJrhiX0VT3xaQF8oU9L-wTvy30qEwzhA" title="Pertanian">farming</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Community&usg=ALkJrhh37j0YChWOvvaEtGvvRaavgBK_Gg" title="Komunitas">communities</a> .</span> Seperti dengan luas <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_agriculture&usg=ALkJrhgOuntAQnC3bSxpsFA1XBrmlSARjw" title="Pertanian berkelanjutan">pertanian berkelanjutan</a> , produksi pisang berkelanjutan bertujuan untuk mengintegrasikan tiga tujuan utama: <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Natural_environment&usg=ALkJrhig8lc9T-jSrtJrKkBP5AerkqRZ0g" title="Lingkungan alam">lingkungan</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Stewardship&usg=ALkJrhiZ9EQ-7b9GLkpcBbZbfOHh5-atYw" title="Stewardship">pelayanan</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Farm&usg=ALkJrhhHVlirvitPT8-fCsbfLkneqpwPPQ" title="Tanah pertanian">pertanian</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Profit_%28accounting%29&usg=ALkJrhj14F6jMjGg7QiGw36xT_QumDqN2A" title="Laba (akuntansi)">profitabilitas</a> , dan makmur <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Farming&usg=ALkJrhiX0VT3xaQF8oU9L-wTvy30qEwzhA" title="Pertanian">pertanian</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Community&usg=ALkJrhh37j0YChWOvvaEtGvvRaavgBK_Gg" title="Komunitas">masyarakat</a> .</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Producing goods without depleting an ecosystem's natural resources is a key goal of sustainable banana farming. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-9"><sup class="reference" id="cite_ref-9"><span>[</span> 10 <span>]</span></sup></a> The further goals of farm profitability and prosperous farming communities address free market viability issues which might threaten the viability of the business, rendering the ecological sustainability efforts moot.</span> barang Memproduksi tanpa depleting alam sumber daya ekosistem adalah tujuan utama dari pertanian pisang berkelanjutan. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-9"><sup class="reference" id="cite_ref-9"><span>[10]</span></sup></a> Tujuan lebih lanjut dari profitabilitas pertanian dan masyarakat petani yang makmur menangani isu-isu kelangsungan hidup pasar bebas yang mungkin mengancam kelangsungan hidup bisnis, rendering upaya keberlanjutan ekologis diperdebatkan .</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Because of the lower per-acre crop yield and higher wage cost intrinsic to this type of farming, profitability is addressed by the introduction of a price premium charged for the product at market.</span> Karena hasil panen yang lebih rendah per-acre dan biaya upah yang lebih tinggi intrinsik untuk jenis pertanian, profitabilitas ditujukan oleh pengenalan premi harga yang dikenakan untuk produk di pasar.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Such premiums are readily paid by a segment of the consumer market which places a value on the benefits of sustainable farming. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-10"><sup class="reference" id="cite_ref-10"><span>[</span> 11 <span>]</span></sup></a></span> premi tersebut dapat segera dibayarkan oleh suatu segmen pasar konsumen yang menempatkan nilai pada manfaat pertanian berkelanjutan. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-10"><sup class="reference" id="cite_ref-10"><span>[11]</span></sup></a></span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span> <span class="mw-headline" id="Organic_banana_farming">pertanian organik pisang</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">According to the United Nations, "no information is available regarding how many hectares are currently under conversion or how many producers are planning to convert to <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Organic_agriculture&usg=ALkJrhgWNgckhStDIEdevnm2tR6uUYpa6g" title="Pertanian organik">organic</a> production methods." <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-11"><sup class="reference" id="cite_ref-11"><span>[</span> 12 <span>]</span></sup></a> However major banana producers indicate they are responding to demands for organic bananas with new facilities tailored to that market. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-12"><sup class="reference" id="cite_ref-12"><span>[</span> 13 <span>]</span></sup></a></span> Menurut PBB, "adalah tidak ada informasi yang tersedia mengenai berapa banyak hektar saat ini sedang konversi atau berapa banyak produsen yang berencana untuk mengkonversi ke <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Organic_agriculture&usg=ALkJrhgWNgckhStDIEdevnm2tR6uUYpa6g" title="Pertanian organik">organik</a> metode produksi. " <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-11"><sup class="reference" id="cite_ref-11"><span>[12]</span></sup></a> Namun produsen pisang utama menunjukkan mereka menanggapi tuntutan pisang organik dengan fasilitas baru disesuaikan dengan pasar tersebut. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-12"><sup class="reference" id="cite_ref-12"><span>[13]</span></sup></a></span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Fair_Trade_banana_farming"> pertanian pisang Perdagangan</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Some consumers are willing to pay a premium price for a product, including bananas, if the means of production are consistent with the philosophies of <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fair_Trade&usg=ALkJrhjFGWgfv60zrgQ4C3oXAjbPuaIUUw" title="Fair Trade">Fair Trade</a> .</span> Beberapa konsumen bersedia membayar harga premium untuk produk, termasuk pisang, jika alat-alat produksi yang konsisten dengan filsafat <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fair_Trade&usg=ALkJrhjFGWgfv60zrgQ4C3oXAjbPuaIUUw" title="Fair Trade">Fair Trade</a> .</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">The United Nations has published a description of fair trade banana production which states, "for banana producers this means they obtain a price which covers the cost of production and an additional price premium to be invested in social, environmental or quality improvements." <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-13"><sup class="reference" id="cite_ref-13"><span>[</span> 14 <span>]</span></sup></a></span> PBB telah menerbitkan deskripsi produksi pisang perdagangan yang adil yang menyatakan, "untuk produsen pisang ini berarti mereka mendapatkan harga yang meliputi biaya produksi dan harga premium tambahan untuk diinvestasikan dalam, lingkungan atau kualitas perbaikan sosial." <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-13"><sup class="reference" id="cite_ref-13"><span>[14 ]</span></sup></a></span> <br />
<h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="mw-headline" id="Social_aspects_of_banana_plantations">Aspek Sosial perkebunan pisang</span></span> </h2><h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span> <span class="mw-headline" id="Early_benefits_in_tribal.2Fclanship_culture">manfaat awal suku / budaya clanship</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Certain <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indigenous_peoples&usg=ALkJrhgEFEYQispQWl5FCKe1JbzRN-CltA" title="Masyarakat adat">aboriginal</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Clan&usg=ALkJrhiyUZZK9BlI5H1nMzoJNvLrI5kMqA" title="Klan">clanships</a> benefited from early development of intensive banana cultivation by expanding previously territorial land views into concepts of <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cooperative&usg=ALkJrhhTKRT7OIEW8HZqjPsXTieQYfPhHw" title="Koperasi">cooperative</a> inter-clan trading relationships. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-14"><sup class="reference" id="cite_ref-14"><span>[</span> 15 <span>]</span></sup></a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-15"><sup class="reference" id="cite_ref-15"><span>[</span> 16 <span>]</span></sup></a></span> Beberapa <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indigenous_peoples&usg=ALkJrhgEFEYQispQWl5FCKe1JbzRN-CltA" title="Masyarakat adat">asli</a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Clan&usg=ALkJrhiyUZZK9BlI5H1nMzoJNvLrI5kMqA" title="Klan">clanships</a> manfaat dari pengembangan awal budidaya pisang intensif dengan memperluas lahan pemandangan wilayah yang sebelumnya menjadi konsep <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cooperative&usg=ALkJrhhTKRT7OIEW8HZqjPsXTieQYfPhHw" title="Koperasi">koperasi</a> klan perdagangan hubungan-antar. <span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-14"><sup class="reference" id="cite_ref-14">[15]</sup></a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-15"><sup class="reference" id="cite_ref-15">[16]</sup></a></span></span> <br />
<h3> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="mw-headline" id="Labor_conditions">kondisi Ketenagakerjaan</span></span> </h3><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Labor conditions in the banana industry have historically drawn attention both in criticism of the traditionally poor industry working conditions, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-16"><sup class="reference" id="cite_ref-16"><span>[</span> 17 <span>]</span></sup></a> and more recently in attempts by labor advocacy groups and some producers to improve labor conditions. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-17"><sup class="reference" id="cite_ref-17"><span>[</span> 18 <span>]</span></sup></a></span> kondisi Tenaga Kerja dalam industri pisang secara historis menarik perhatian baik dalam kritik terhadap industri tradisional miskin kondisi kerja, <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-16"><sup class="reference" id="cite_ref-16"><span>[17]</span></sup></a> dan lebih baru-baru ini dalam usaha oleh kelompok-kelompok advokasi tenaga kerja dan beberapa produsen untuk memperbaiki kondisi kerja. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-17"><sup class="reference" id="cite_ref-17"><span>[18]</span></sup></a></span> <br />
<span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Workers on banana plantations in <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Central_America&usg=ALkJrhgpuHrcOBH3ZMOyRndxyuDuVIhqyg" title="Amerika Tengah">Central America</a> have been exposed to pesticides which have been found to cause various health conditions including <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Infertility&usg=ALkJrhjPrVcv3QMnzXv7BNPlR4u0pgJZYA" title="Infertilitas">sterility</a> .</span> Pekerja di perkebunan pisang di <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Central_America&usg=ALkJrhgpuHrcOBH3ZMOyRndxyuDuVIhqyg" title="Amerika Tengah">Amerika Tengah</a> telah terkena pestisida yang telah ditemukan menyebabkan berbagai kondisi kesehatan termasuk <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Infertility&usg=ALkJrhjPrVcv3QMnzXv7BNPlR4u0pgJZYA" title="Infertilitas">kemandulan</a> .</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Banana industry advocates maintain that exposure levels were too low to produce health issues, but juries in the <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/U.S.&usg=ALkJrhjnnqSN_Wg1oxFNiEO5roOimjMZ8g" title="AS">United States</a> found <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dole_Food_Company&usg=ALkJrhi0dEXrGaomMLV914Nx-KseHl_88Q" title="Dole Food Company">Dole Food Company</a> culpable for specific cases of worker sterility related to pesticide exposure in the late 1970s.</span> pendukung industri Pisang mempertahankan bahwa tingkat eksposur terlalu rendah untuk menghasilkan masalah kesehatan, namun juri di <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/U.S.&usg=ALkJrhjnnqSN_Wg1oxFNiEO5roOimjMZ8g" title="AS">Amerika Serikat</a> menemukan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dole_Food_Company&usg=ALkJrhi0dEXrGaomMLV914Nx-KseHl_88Q" title="Dole Food Company">Dole Food Company</a> bersalah untuk kasus-kasus tertentu kemandulan pekerja yang berhubungan dengan paparan pestisida pada akhir tahun 1970.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">One successful lawsuit presented evidence that Dole continued to use the pesticide <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/DBCP&usg=ALkJrhgz9mn3WPw-BeglRDEYhOy4aNancQ" title="DBCP">DBCP</a> on banana plantations in <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Nicaragua&usg=ALkJrhjGNhzMkgITyF-feBIMZv4n7uTrww" title="Nikaragua">Nicaragua</a> after the agent was found by the manufacturer to cause health problems and was banned in California in 1977.</span> Satu perkara yang berhasil disajikan bukti bahwa Dole terus menggunakan pestisida <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/DBCP&usg=ALkJrhgz9mn3WPw-BeglRDEYhOy4aNancQ" title="DBCP">DBCP</a> di perkebunan pisang di <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Nicaragua&usg=ALkJrhjGNhzMkgITyF-feBIMZv4n7uTrww" title="Nikaragua">Nikaragua</a> setelah agen ditemukan oleh produsen untuk menyebabkan masalah kesehatan dan dilarang di California pada 1977.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">The jury found the chemical manufacturer, <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dow_Chemical&usg=ALkJrhit7x0c9Q-XKMFURCIvbEGGlOaXpw" title="Dow Chemical">Dow Chemical</a> , 20% liable and Dole 80% liable because Dow had warned Dole of the dangers of aerial spraying in the presence of workers, yet evidence presented in court indicated Dole continued using the agent in close proximity to workers on its Nicaraguan banana plantations.</span> Juri menemukan pabrik bahan kimia, <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dow_Chemical&usg=ALkJrhit7x0c9Q-XKMFURCIvbEGGlOaXpw" title="Dow Chemical">Dow Chemical</a> , 20% bertanggung jawab dan Dole 80% bertanggung jawab karena Dole Dow telah memperingatkan akan bahaya udara penyemprotan di hadapan pekerja, namun bukti yang disajikan di pengadilan menunjukkan Dole terus menggunakan agen di dekat pekerja di perkebunan pisang Nikaragua nya.</span> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Financial liability in the case was later stricken because of international jurisdiction issues, however the finding of culpability by the jury was left intact. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-18"><sup class="reference" id="cite_ref-18"><span>[</span> 19 <span>]</span></sup></a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-SpanoJ-LAT-2007-11-06-19"><sup class="reference" id="cite_ref-SpanoJ-LAT-2007-11-06_19-0"><span>[</span> 20 <span>]</span></sup></a></span> Kewajiban keuangan dalam kasus itu kemudian kena tulah karena masalah yurisdiksi internasional, namun temuan kesalahan oleh juri yang tersisa utuh. <span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-18"><sup class="reference" id="cite_ref-18">[19]</sup></a> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-SpanoJ-LAT-2007-11-06-19"><sup class="reference" id="cite_ref-SpanoJ-LAT-2007-11-06_19-0">[20]</sup></a></span></span> <br />
<span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Child_labor&usg=ALkJrhgnF_skCOGUf7YCMz4vmb391uE2ZA" title="Pekerja anak">Child labor</a> on banana plantations has also historically been a heated labor issue <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-20"><sup class="reference" id="cite_ref-20"><span>[</span> 21 <span>]</span></sup></a> <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Labor_unions&usg=ALkJrhhLViZC8riW9P1r2tACnnaU2s6QuQ" title="Serikat buruh">Labor unions</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/UNICEF&usg=ALkJrhj_MqTP208iUcv_3gxlTlZ2ypcxTQ" title="UNICEF">UNICEF</a> , and others have resisted the use of child labor as young as 8 on banana plantations, and have won concessions in some countries such as <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ecuador&usg=ALkJrhgmJmNTp3eZvizDDe_vjO1maQ4nGw" title="Ekuador">Ecuador</a> , which instituted a minimum worker age of 15 years. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-21"><sup class="reference" id="cite_ref-21"><span>[</span> 22 <span>]</span></sup></a> In Sub-Saharan Africa, banana plantations have had a tradition of utilizing child labor that dates to the 1800s and thrives in modern times. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-22"><sup class="reference" id="cite_ref-22"><span>[</span> 23 <span>]</span></sup></a></span> <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Child_labor&usg=ALkJrhgnF_skCOGUf7YCMz4vmb391uE2ZA" title="Pekerja anak">Buruh anak</a> di perkebunan pisang juga historis menjadi isu perburuhan dipanaskan <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-20"><sup class="reference" id="cite_ref-20"><span>[21]</span></sup></a> <a class="mw-redirect" href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Labor_unions&usg=ALkJrhhLViZC8riW9P1r2tACnnaU2s6QuQ" title="Serikat buruh">Serikat pekerja</a> , <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/UNICEF&usg=ALkJrhj_MqTP208iUcv_3gxlTlZ2ypcxTQ" title="UNICEF">UNICEF</a> , dan lain-lain telah menolak penggunaan buruh anak yang berusia 8 di perkebunan pisang, dan telah memenangkan konsesi di beberapa negara seperti <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ecuador&usg=ALkJrhgmJmNTp3eZvizDDe_vjO1maQ4nGw" title="Ekuador">Ekuador</a> , yang melembagakan pekerja usia minimal 15 tahun. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-21"><sup class="reference" id="cite_ref-21"><span>[22]</span></sup></a> Di Sub-Sahara Afrika, perkebunan pisang memiliki tradisi memanfaatkan pekerja anak yang dimulai pada 1800-an dan tumbuh subur di zaman modern. <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana_plantation&usg=ALkJrhibg7e1z8RoJTiSgNUt7vAVacWWDA#cite_note-22"><sup class="reference" id="cite_ref-22"><span>[23]</span></sup></a></span> <br />
<h2> <span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span class="editsection"></span></span><span class="mw-headline" id="References"><br />
</span></span> </h2></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-40631510403110862102011-05-30T08:32:00.000-07:002011-05-30T08:32:54.644-07:00MARI BERKEBUN PISANG INTENSIFRAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<span id="goog_692739621"></span><span id="goog_692739622"></span><br />
ketika tahun 1997 wabah pseudomonas dan fusarium melanda kebun pisang rakyat maupun perkebunan besar di Indonesia, tetap ada tanaman pisang yang selamat. Pertama, yang bisa selamat dari amukan penyakit tersebut adalah jenis pisang "bandel" seperti mas, muli, dan lilin. Tetapi pisang-pisang yang sangat rentan penyakit seperti kepok kuning, ambon kuning, raja sereh, raja bulu dan tanduk pun, tetap ada yang selamat. Pisang-pisang tersebut selalu berada di kebun atau pekarangan rumah penduduk dengan tanaman yang campuraduk. Berbagai jenis pisang ada di sana, berbagai jenis tanaman juga tegak di kebun itu. Mulai dari tanaman semusim seperti kunyit dan keladi sampai ke tenaman keras seperti bambu, petai dan kelapa. Tempat tumbuh tanaman pisang yang selamat dari amukan penyakit itu selalu sangat subur dan kaya bahan organik. Pada musim kemarau panjang, kelembapan udara serta tanah juga masih tetap terjada dengan baik. Sebaliknya, areal perkebunan pisang yang hancur oleh penyakit adalah tanaman monokultur, bahkan mono varietas. Artinya, kebun pisang dengan satuan hamparan luas itu hanya ditanami pisang dan hanya terdiri dari satu jenis. Contoh paling ekstrim adalah kebun pisang cavendish. Meskipun kebun ini sudah dilengkapi dengan parit drainase selebar 1 m. dengan kedalaman 1,5 m, diberi pengairan dengan teknik sprinkle, diberi pupuk dan rutun disemprot pestisida, namun tetap saja habis terkena penyakit. Kebun PT Nusantara Tropical Fruits seluas 2.000 hektar di Lampung, tinggal ratusan hektar yang selamat. Kebun PT Global Agronusa Indonesia seluas 3.000 hektar di Halmahera, Maluku, malahan hancur total oleh penyakit ini. Tanaman pisang rakyat dengan jenis-jenis komersial seperti ambon kuning, barangan dll. juga hancur terkena penyakit tadi. Seorang mantan bupati di Sumsel yang mencoba mengembangkan pisang barangan monokultur juga mengalami nasib demikian.<br />
<img alt="" border="0" height="227" src="http://foragri.blogsome.com/images/pisang-1.jpg" title="" width="340" /><br />
Gagalnya pengembangan kebun-kebun cavendish di Indonesia, terutama disebabkan oleh lokasinya yang sangat berdekatan dengan katulistiwa. Filipina meskipun sama-sama negara tropis, letaknya sudah di atas 10° lintang utara. Lampung masih di bawah 5° dan Halmahera justru menempel di katulistiwa. Pengembangan cavendish di Jatim, tepatnya di Kab. Mojokerto, bisa lebih baik dari di Lampung, karena Mojokerto letaknya sekitar 7,5° lintang selatan. Pengembangan cavendish secara monokultur dan mono varietas di Australia dan Filipina relatif berhasil karena tingkat kelembapan udara di dua kawasan tadi sudah relatif rendah didanding dengan kelembapan rata-rata di Indonesia. Demikian pula halnya dengan Kostarika yang dikenal sebagai negeri pisang, letaknya persis pada 10° lintang utara. Ini semua membuat pengembangan pisang secara monokultur dan mono varietas menjadi dimungkinkan. Problematik mereka justru hanya masalah pengairan.<br />
Selain jenis cavendish dan barangan, di Indonesia belum pernah ada kebun pisang komersial yang dikelola secara serius. Yang disebut sebagai pisang komersial adalah, 1) ambon kuning, 2) kepok kuning, 3) raja sereh (susu), 4) raja bulu, 5) tanduk, 6) mas. Selain jenis-jenis tersebut, masih ada pula pisang-pisang yang tetap laku dijual, tetapi nilai ekonomisnya tidak tinggi. Misalnya pisang nangka, kapas, muli, lilin (janten) dll. Disebut sebagai ambon kuning, sekadar untuk membedakannya dengan ambon lumut dan ambon putih. Di beberapa tempat, misalnya di Bandung, ambon lumur justru sangat digemari konsumen. Tetapi pada umumnya, ambon kuning tetap lebih memiliki potensi pasar. Ambon putih sulit sekali dipasarkan. Demikian pula halnya dengan kepok putih yang hanya lazim dimanfaatkan sebagai pakan burung. Yang dimaksudkan dengan ambon putih serta kepok putih adalah, warna daging buahnya. Sementara warna kulitnya tetap kuning. Beda dengan ambon lumut yang warna kulit buahnya memang akan tetap hijau meskipun telah masak.<br />
Raja bulu yang memiliki nilai komersial baik adalah raja bulu merah. Yakni raja bulu yang daging buahnya kuning oranye kemerah-merahan. Selain itu masih ada pula raja bulu dengan daging buah putih yang kurang disukai konsumen. Raja sereh atau pisang susu malahan ada 3 macam. Pertama yang berukuran besar, tetapi rasanya sedikit masam. Kedua yang berukuran lebih kecil tetapi rasanya sangat manis dengan daging buah yang lebih kering (kesat). Dua jenis pisang raja sereh ini kulit buahnya akan berwarna kuning kecokelatan dengan bintik-bintik cokelat tua. Bintik-bintik pada pisang raja sereh ini bukannya disebabkan oleh luka tusukan hama trips, melainkan oleh bintik gula (sugar spot). Hingga masyarakat yang selalu mengatakan bahwa raja sereh yang manis adalah yang kulitnya cokelat kehitaman memang benar. Karena masih ada satu lagi jenis raja sereh yang warna kulit buahnya justru kuning muda mulus namun rasanya sangat sepat serta masam. Pisang tanduk pun ada dua macam. Pertama yang berdaging muah kemerahan. Di Kab. Lumajang, Jatim, pisang demikian disebut sebagai pisang agung. Selain itu masih ada lagi pisang tanduk dengan daging buah putih. <br />
Alam, tampaknya memang telah mengatur bahwa pisang-pisang yang enak dengan kualitas baik tadi justru sangat rentan terhadap serangan hama serta penyakit. Pisang-pisang jelek yang nilai komersialnya rendah justru sangat tahan penyakit. Pisang mas, lilin dan muli misalnya, sama sekali tidak mempan terserang fusarium dan pseudomonas. Dari enam pisang komersial tadi, ada yang umurnya genjah, yakni 6 bulan dari sejak tanam (benih anakan tinggi 1m.); sudah akan berbuah. Pisang raja sereh sekitar 7 sampai 8 bulan. Ambon dan raja bulu antara 8 bulan sampai dengan 10 bulan. Kepok kuning dan tanduk perlu waktu sampai 18 bilan (1,5 tahun) untuk berbuah. Harga paling tinggi adalah tanduk yakni sampai Rp 1.800,- per kg. di tingkat petani. Disusul dengan raja bulu Rp 1.500,- kg. kemudian ambon kuning Rp 1.200,- per kg. raja sereh / kepok kuning Rp 1.000,- per kg. dan mas Rp 800,- per kg. Meskipun tanduk dan raja bulu menduduki ranking harga tertinggi, namun pangsa pasarnya sangat kecil. Sebab pisang tanduk termasuk jenis olahan (bukan pisang meja) sementara raja bulu jenis dwi guna. Yang memiliki pangsa pasar terbesar tetap pisang mabon kuning, karena penggunaannya untuk pisang meja. <br />
Itu semua untuk pasar dalam negeri. Untuk pasar ekspor lain lagi. Ambon kuning tidak mungkin diekspor karena dua alasan. Pertama, masrarakat internasional akan menganggapnya sebagai cavendish. Kedua, beda dengan cavendish yang tangkai buah serta kulitnya kuat, ambon kuning sangat lemah. Yang memiliki tangkai buah serta kulit kuat hanyalah raja bulu dan kepok kuning. Karenanya, kalau pengembangan kebun pisang komersial berorientasi pasar dalam negeri, maka konsentrasinya harus ke ambon kuning. kalau tujuannya untuk ekspor, maka jenisnya raja bulu dan kepok kuning. Hingga rumusan untuk kebun dengan orientasi pasar dalam negeri adalah, ambon kuning 50%, raja sereh 20%, raja bulu 10% tanduk, kepok kuning dan mas 20%. Kalau tujuannya untuk ekspor maka komposisinya raja bulu 40%, kepok kuning 30%, tanduk 10% dan ambon kuning, mas serta raja sereh 20%. Komposisi itu bisa digabung. Misalnya, ambon kuning 30%, raja bulu 30%, kepok kuning, tanduk, raja sereh dan mas masing-masing 10%. Orientasinya pasar dalam negeri dan ekspor.<br />
Populasi ideal tanaman pisang ambon kuning atau raja bulu per hektar adalah 1.500 tanaman. Dengan jarak tanam 2 X 3 meter. Namun dalam pelaksanaan penanaman jarak tanam itu dibuat 2 m. (membujur) X 3,5 X 2,5 X 3,5 m. dst. (melintang). Pada jarak 2,5 m. dibuat parit drainase selebar 0,5 m. dengan kedalaman 0,7 m. Sementara jarak 3,5 m. akan digunakan untuk kendaraan (pick up) atau traktor yang akan membawa pupuk kandang serta hasil panen. Jarak tanam yang 2 m. tersebut, dalam budidaya sistem multi varietas harus domodifikasi sesuai dengan verietas yang ditanam. Misalnya, pada ambon dan raja bulu, jarak itu tetap 2 m. Tetapi pada kepok kuning dan tanduk, diperlebar menjadi 2,5 m. Pada raja sereh dan mas, justru diperpendek menjadi 1,5 meter. Populasi total per hektar tetap sekitar 1.500 tanaman. Di kalangan petani, biaya tanam pisang ambon kuning atau raja bulu, Rp 5.000,- per tanaman sampai dengan berbuah pertama. Pera petani tidak pernah memberi pupuk maupun pestisida, tenaga kerja untuk kontrol juga tidak dihitung. Jadi Rp 5.000,- tersebut hanyalah biaya benih, tanam dan panen.<br />
Pada budidaya komersial, biaya tersebut harus ditambah Rp 5.000,- untuk pupuk dan pestisida pada tahun I. Pada tahun II dst, biaya pupuk dan pestisida akan meningkat menjadi 3 X lipat, karena tiap rumpun pisang akan bisa dipanen sebanyak 3 kali. Kemudian masih ada biaya Rp 6.000,- untuk upah tenaga harian. Perhitungan upah harian adalah, tiap hektar bisa dikerjakan oleh 2 orang dengan UMR Rp 12.000,- berarti tiap 0,5 lahan akan ditangani oleh 1 tenaga kerja dengan upah per tahun Rp 12.000,- X 365 (hari) : 750 (populasi pisang per 0,5 hektar) = Rp 5.840,- yang dibulatkan menjadi Rp 6.000,- Dalam perkebunan pisang skala komersial diperlukan pengairan intensif. Pengadaan air dengan biaya tertinggi adalah apabila harus mengambil air tanah dengan sumur dalam. Biaya pengeboran berikut pompa, survei, ijin, instalasi dan penampungan sekitar Rp 200.000.000,- yang bisa mengkover areal 10 hektar. Biaya investasi ini harus disusutkan paling sedikit untuk jangka waktu 5 tahun. Plus biaya investasi lainnya berikut benab manajemen, total biaya pembukaan kebun pisang skala komersial menjadi Rp 50.000.000,- per hektar. <br />
Biaya per hektar Rp 50.000.000,- tersebut untuk skala minimal 10 hektar. Kalau kebun yang akan dibuka hanya 5 hektar atau malahan hanya 2 hektar, maka biaya per hektarnya akan jatuh lebih tinggi lagi. Sebaliknya apabila kita akan membuka sampai 50 hektar, maka biayanya akan menurun, meskipun angka nominal penurunannya tidak terlalu besar. Hasil pisang 1.500 tandan, dihitung rata-rata 6 sisir per tandan dengan berat per sisir 2,5 kg dan dengan harga rata-rata Rp 1.200,- Hingga pendapatan per tanaman adalah Rp Rp 1.200,- X 2.5 X = Rp 18.000,- Hasil per hektarnya dikalikan 1.500,- menjadi Rp 36.000.000,- Pada tahun II dst. hasil ini akan meningkat menjadi 3 X lipat yakni Rp 108.000.000,- tetapi biaya pupuk dan pestisida juga akan naik menjadi Rp 15.000,- X 1.500 per hektar atau Rp 22.500.000,- Secara ringkas, dengan skala minimal 10 hektar, dengan biaya Rp 500.000.000,- suku bunga 20% dan grace period 1 tahun, maka dalam waktu 4 tahun pinjaman untuk budidaya pisang ini sudah bisa dilunasi. Jadi sebenarnya peluang tersebut masih cukup baik. (R) ***GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-84684557447104231352011-05-24T10:35:00.000-07:002011-06-08T10:51:32.641-07:00Cegah Stroke dengan Pisang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<br />
<br />
<div class="c_kanan"><div class="ads300"><div id="beacon_becccfd164" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;"><img alt="" height="0" src="http://ads.liputan6.com/www/delivery/lg.php?bannerid=143&campaignid=63&zoneid=55&loc=http%3A%2F%2Fkesehatan.liputan6.com%2Fread%2F333355%2Fcegah_stroke_dengan_pisang&referer=http%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2Furl%3Fsa%3Dt%26source%3Dnews%26cd%3D1%26ved%3D0CCEQqQIwAA%26url%3Dhttp%253A%252F%252Fkesehatan.liputan6.com%252Fread%252F333355%252Fcegah_stroke_dengan_pisang%26rct%3Dj%26q%3Dbuah%2520pisang%26tbm%3Dnws%26ei%3DW-vbTcLELoj4rQflqdTrDg%26usg%3DAFQjCNHaF7A_Mh6MADqsLMRRhcVZWqWBfw%26sig2%3DwHJU4wV8SkGg6RjtV7nJnQ&cb=becccfd164" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div><noscript>&amp;lt;a target='_blank' href='http://ads.liputan6.com/www/delivery/ck.php?n=795fab6'&amp;gt;&amp;lt;img border='0' alt='' src='http://ads.liputan6.com/www/delivery/avw.php?zoneid=55&amp;amp;amp;n=795fab6' /&amp;gt;&amp;lt;/a&amp;gt;</noscript> </div></div><span style="color: #666666; font-size: 14px; font-weight: bold;"> </span> <br />
<h1><br />
</h1><span style="font-size: 11px; font-weight: bold;"> </span> <br />
<div class="c_kiri3" style="margin-left: 0pt; margin-right: 10px;"><img alt=" " border="0" height="240" src="http://static.liputan6.com/201012/101217bpisang.jpg" width="320" /> <span style="color: #666666; font-style: italic;"> </span> <br />
<div class="artikelterkait"><br />
</div></div><div class="pepe"><b>Liputan6.com, London:</b> Jangan pernah anggap remeh buah pisang. Pisang memiliki banyak manfaat. Salah satunya mengurangi risiko terkena stroke, hanya dengan mengkonsumsi pisang tiga buah setiap hari. Itulah hasil penelitian para ahli dari Inggris dan Italia. <br />
<br />
Menurut hasil penelitian tersebut, tiga buah pisang yang mengandung banyak kalium itu jika dikonsumsi setiap hari bisa mengurangi risiko pembekuan darah di otak. Pembekuan darah di otak itulah penyebab utama stroke. Tak hanya kandungan kalium, kandungan potasium yang ada di dalam buah pisang juga dapat membantu untuk menstabilkan tekanan darah dan mengontrol keseimbangan cairan dalam tubuh. <br />
<br />
Dalam penelitian itu juga terungkap, selain buah pisang bayam, kacang-kacangan, dan ikan bandeng juga mengandung banyak kandungan kalium. Makanan tersebut juga dapat membantu mengurangi risiko terkena serangan stroke. <br />
<br />
"Asupan potasium di kebanyakan negara, jauh di bawah jumlah harian yang disarankan. Padahal hanya dengan meningkatkan asupan makanan yang kaya akan kalium dan mengurangi konsumsi garam dapat meminimalisasi angka kematian tahunan global akibat stroke," kata pimpinan penelitian tersebut. </div></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-17053675612045551362011-05-24T10:29:00.000-07:002011-05-24T10:29:35.757-07:00MANFAAT BUAH PISANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8SmZW0IOWoLDtVtfGBcXL45gHihAoHOISYdr8Se9tfl4Y8OrB9ctyQup0aO4KpnE6oLNgRIibZ_hyphenhyphentq3gmElApFPn9Pg-H0nlZGr9XwOQqqgzcwf_GaWnqc8leo4LR_VIyXPQw57JpI/s1600/pisssang.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8SmZW0IOWoLDtVtfGBcXL45gHihAoHOISYdr8Se9tfl4Y8OrB9ctyQup0aO4KpnE6oLNgRIibZ_hyphenhyphentq3gmElApFPn9Pg-H0nlZGr9XwOQqqgzcwf_GaWnqc8leo4LR_VIyXPQw57JpI/s1600/pisssang.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8SmZW0IOWoLDtVtfGBcXL45gHihAoHOISYdr8Se9tfl4Y8OrB9ctyQup0aO4KpnE6oLNgRIibZ_hyphenhyphentq3gmElApFPn9Pg-H0nlZGr9XwOQqqgzcwf_GaWnqc8leo4LR_VIyXPQw57JpI/s1600/pisssang.jpeg" /></a></div><h1 class="entry-title">Khasiat buah pisang </h1><h1 class="entry-title"></h1><div class="entry-meta"> <span class="meta-author"></span><span class="meta-date"><br />
</span> </div>Jangan menyepelekan khasiat buah pisang. Selain menjadi favorit sebagian besar atlet lokal maupun internasional, karena mengenyangkan tapi tak membuat gemuk, pisang juga sangat berkhasiat bagi kesehatan serta kecantikan.<br />
Buah ini tak hanya mudah di cerna, tapi juga mengandung 9 kandungan gizi dan mengembalikan energi. Dibanding buah lain, pisang memang cenderung mudah dinikmati karena tidak perlu lagi diolah.<br />
Asal tahu saja, sebuah pisang yang matang akan mengandung 99 gram (gr) kalori, 1,2 gr protein, 0,2 gr lemak, 25,8 miligram (mg) karbohidrat, 0,7 gr serat, 8 mg kalsium, 28 mg fosfor, 0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg vitamin C dan 72 gr air.<br />
Namun untuk mendapatkan manfaatnya, Anda perlu cermat memilih. Pasalnya hanya pisang yang matang saja yang dapat mengubah gula darah menjadi glukosa alami, serta cepat diabsorsi ke dalam peredaran darah.<br />
Ciri-ciri pisang yang matang, adalah pisang yang kulitnya berwarna hijau kekuning-kuningan dengan bercak cokelat atau kuning. Semua kandungan dalam pisang matang tersebut, akan memberikan beberapa manfaat kesehatan, terutama bagi:<br />
1. Sumber Tenaga<br />
Pisang dapat dicerna dengan mudah, sehingga gula yang terdapat didalamnya akan diubah menjadi sumber tenaga yang baik untuk pembentukan tubuh, kerja otot dan juga sangat bagus untuk menghilangkan lelah.<br />
2. Ibu Hamil<br />
Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang, karena mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan janin, pembentukan sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.<br />
Sebuah pisang matang, akan mengandung sekitar 85-100 kalori. Sehingga dengan memakan dua pisang segar, kebutuhan asam folat yang sekitar 58 mikrogram dapat terpenuhi. Di samping itu pisang akan membantu menjaga kadar gula darah yang dapat mengurangi morning sick, sehingga pisang sangat baik untuk cemilan ibu hamil.<br />
3. Penderita Anemia<br />
Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada pisang, dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam darah bagi penderita anemia. Dua buah pisang sehari, sangat baik untuk penderita anemia.<br />
4. Penderita Sakit Maag<br />
Sebagai buah yang dapat dikonsumsi langsung, pisang tak membuat iritasi atau kerusakan usus bagi penderita maag. Buah ini sering digunakan untuk melawan penyakit usus, sebab teksturnya lembut.<br />
Pisang juga dapat menetralkan kelebihan asam lambung dan melapisi perut sehingga mampu mengurangi iritasi. Bagi yang mengalami penyakit usus atau kolik akibat asam lambung, Anda dapat mengkonsumsinya dengan di campur pada segelas susu cair.<br />
5. Penderita Penyakit Lever<br />
Bagi penderita lever, dua buah pisang sehari dengan tambahan satu sendok madu, akan baik untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan kuat.<br />
6. Penderita Luka Bakar<br />
Khusus untuk penderita luka bakar, Anda dapat menggunakan daun pisang sebagai pengobatan. Caranya, kulit yang terbakar dioles dengan campuran abu daun pisang dan minyak kelapa. Campuran ini mampu mendinginkan kulit yang terbakar.<br />
7. Yang Mengalami Stress<br />
Pisang mengandung potasium, yaitu mineral vital yang membantu menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh. Ketika mengalami stress, metabolisme tubuh akan meningkat drastis sehingga mengurangi kadar potasium tubuh. Dengan pisang, potasium dalam tubuh kadarnya akan seimbang.<br />
8. Penderita Stroke<br />
Berdasarkan riset The New England Journal of Medicine, mengkonsumsi pisang setiap hari akan menurunkan resiko kematian akibat stroke hingga 40%.<br />
9. Mengontrol Temperatur<br />
Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di Thailand contohnya, ibu hamil mengkonsumsi pisang untuk memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk.<br />
10. Meningkatkan Kekuatan Otak<br />
Di sebuah sekolah Inggris, 200 pelajar mampu menyelesaikan ujian akhir hanya dengan sarapan pisang. Mereka juga kerap mengkonsumsi pisang saat jam istirahat serta makan siang, sebab pisang mampu meningkatkan kekuatan otak.<br />
Sekolah Inggris tersebut merupakan responden sebuah riset, dan membuktikan bahwa kandungan potasium pada pisang membuat para pelajar jadi lebih aktif dalam proses belajar.<br />
Di sisi lain, pisang juga bermanfaat bagi kecantikan. Seperti juga pada buah-buah lain, seperti alpukat, bengkuang dan mentimun, pisang juga kerap dijadikan sebagai masker wajah, atau untuk mengatasi rambut rusak dan menghaluskan tangan.<br />
Pisang juga punya peranan dalam menurunkan atau menaikkan berat badan. Sebuah penelitian telah membuktikan, bahwa seseorang mampu menurunkan berat badannya dengan berdiet pisang.<br />
Bila ingin menghilangkan berat badan, caranya gampang. Setiap hari konsumsilah empat buah pisang dan empat gelas susu non fat atau susu cair dalam sehari. Lakukan selama tiga hari dalam seminggu.<br />
Dari pisang dan susu tersebut, Anda mendapatkan 1,250 kalori. Menu ini cukup menyehatkan bagi tubuh Anda. Selain menurunkan berat badan, diet pisang juga membantu kulit wajah menjadi lebih bersih dan tidak berminyak.<br />
Sedangkan yang ingin menambah bobot tubuh, konsumsilah satu gelas banana shake yang dicampur madu, kacang dan mangga, sesudah makan. Menu ini bila dikonsumsi setiap hari, akan membantu menaikkan berat badan.<br />
Belum banyak yang tahu, bahwa pisang ternyata juga mampu membantu perokok mengatasi kecanduan nikotin. Kandungan vitamin B6 dan B12 yang terdapat di pisang, dapat menetralisir pengaruh nikotin dalam tubuh. Bahkan enzim bromelain yang terkandung di pisang pun, terbukti dapat meningkatkan libido pria.<br />
<br />
</div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-42267362428039884732011-05-24T10:11:00.000-07:002011-05-24T10:11:44.339-07:00Bisnis Pisang Goreng<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<br />
<div class="d618 l p3"> <h1 class="tn">Bisnis Pisang Goreng Beromzet Miliaran berkat Inovasi</h1></div><div class="d608 l b2 b4 p4 p6 p8"> <div class="d167 l"> <h6><span class="by"><br />
</span></h6></div><div class="r p2"> <span class="st_twitter_hcount"> <span class="stButton" style="color: black; cursor: pointer; display: inline-block; text-decoration: none;"><span><span class="stTwbutton"> </span><span class="stArrow"><span class="stButton_gradient stHBubble"><span class="stBubble_hcount">0</span></span></span></span></span></span><span class="st_facebook_hcount"> <span class="stButton" style="color: black; cursor: pointer; display: inline-block; text-decoration: none;"><span><span class="stFb"> </span><span class="stArrow"><span class="stButton_gradient stHBubble"><span class="stBubble_hcount">201</span></span></span></span></span></span><span class="st_email_hcount"><span class="stButton" style="color: black; cursor: pointer; display: inline-block; text-decoration: none;"><span><span class="stButton_gradient"><span class="chicklets email">Email</span></span><span class="stArrow"><span class="stButton_gradient stHBubble"><span class="stBubble_hcount">1</span></span></span></span></span></span> </div></div><div id="pt"> <img alt="Pisang Goreng" src="http://i.okezone.com/content/2010/12/05/22/400264/187nJzHQ8z.jpg" /> <h6>Pisang Goreng</h6></div><div class="news"> Berani mencoba dan tekun bisa menjadi kunci sukses bisnis.Bermodal ketekunan dan kegigihan itulah Wildan yang hanya tamatan SMA menjadi wirausahawan sukses. Wildan–demikian panggilan akrabnya– tak pernah bermimpi menjadi sukses seperti saat ini. Dia cukup tahu diri. Bekal pendidikan yang dia dapatkan hanya pas-pasan.<br />
<br />
Namun, kerja keras yang telah dirintisnya beberapa tahun mampu membalikkan nasib bapak lima anak ini. Ihwal sukses Wildan berawal dari sebuah gerai berukuran 9x10 M berlokasi di bawah flyover Jalan ExitTol RC Veteran,Bintaro,Jakarta Selatan, yang ia sewa empat tahun yang lalu. Bermodal awal Rp75 juta, pria asal Lampung ini mencoba peruntungan membuka bisnis pisang goreng.Keberanian Wildan membuka gerai jajanan pasar pisang goreng boleh diacungkan jempol. <br />
<br />
Pasalnya, hampir di setiap sudut jalan di Jakarta pasti ditemui jajanan pasar ini.Namun, berkat inovasi produk yang dia beri nama ”Pisang Goreng Pasir” ini diminati banyak orang. Menggelitik memang ketika mendengar kata ”pisang goreng pasir”,dan pasti timbul pertanyaan apakah pisang itu dimasak dengan pasir. Menurut si empunya, nama pasir berasal dari butiran-butiran kecil kecokelatan yang mirip dengan pasir yang ada pada tepung yang menyelimuti pisang goreng. <br />
<br />
Wildan berpikir,nama pasir ini akan menjadi magnet tersendiri. Wildan bercerita, mendapat ide berbisnis pisang goreng berawal dari menjamurnya gerai-gerai pisang goreng yang berada di daerah Bintaro.”Pada 2005 lalu di jalan sekitar sini banyak gerai pisang goreng,dan yang paling laku yakni pisang goreng pontianak”, ujar pria kelahiran Lampung. Setelah mengantre dan ikut mencoba mencicipi pisang goreng pontianak yang memang sedang booming saat itu.Wildan melihat bentuk tepungnya begitu unik namun dari segi rasa menurutnya kurang nikmat.<br />
<br />
Wildan memutuskan mengkreasikan pisang goreng miliknya dengan rasa yang berbeda. Minyak penggorengan yang digunakannya juga terus diganti setelah enam jam pemakaian.”Tujuannya agar lebih bersih dan tidak menggunakan minyak yang memiliki kolesterol tinggi,”katanya. Mengenai jenis pisang yang digunakan,Wildan memilih pisang lampung karena potensi pisang di Lampung cukup banyak dan tidak kalah kualitasnya dengan pisang dari Pontianak. <br />
<br />
Hasil dari cobacoba dan terus inovasi, ide ayah lima anak ini berbuah manis. Di hari pertama penjualannya,pisang goreng pasir laku hingga 500 potong. Didukung embel-embel nama pasir, ternyata membuat orang makin penasaran dengan pisang goreng hasil olahannya. Tantangan Wildan dalam membesarkan usahanya tidak selalu berjalan mulus. Stok bahan baku yang ia dapatkan terkadang kosong. <br />
<br />
Pernah ia siasati dengan mengganti bahan baku yang jenis pisangnya berbeda namun kualitasnya di atas pisang kepok kuning dari Lampung tapi sebagian besar pelanggannya kecewa. Hingga kini Wildan selalu menjaga mutu.Ketika stok bahan baku tidak ada,gerainya akan tutup padaesokataulusanya.Namun,saat ini dirinya dapat mengantisipasi kekosongan bahan baku.setiap hari ia menerima 300 tandan pisang yang langsung didatangkan dari Lampung. <br />
<br />
Untuk menyimpan seluruh pasokan pisangnya, ia memusatkan pada satu gudang yang terletak di daerah Cipete. Selain itu,Wildan selalu menjaga citra dagangannya dengan cara menjadikan produknya bisa masuk ke semua kalangan.Dia mengatakan, walaupun berupa jajanan pasar, produknya bisa menjadi makanan yang bersih dan semua orang bisa menyukainya. Usaha yang ia geluti hampir lima tahun ini akhirnya membuahkan hasil. Saat ini ia memiliki 100 pegawai yang tersebar di 15 gerai di seluruh Jabodetabek. <br />
<br />
Dia mampu menjual 1.000 potong pisang pada hari biasa dengan harga per potong Rp2.500. Sementara, di akhir pekan bisa mencapai 4.000 potong pisang. Itu pun hanya untuk setiap gerainya. Jika dihitung,Wildan bisa mengantongi omzet penjualan Rp2,5 juta per hari tiap gerainya. Bila saat ini ia memiliki 15 gerai, berarti Wildan memiliki omzet penjualan Rp37,5 juta per hari dan dalam sebulan omzetnya mencapai Rp1,125 miliar. Selain bisnis pisang goreng,Wildan melakukan inovasi baru yakni membuat kompor pintar untuk mendongkrak penjualan pisang gorengnya. <br />
<br />
Wildan mengaku, dengan adanya kompor pintar ini dapat memberikan berbagai keuntungan. Salah satu keuntungan yangiadapatyaknibisamenghemat 20% bahanbakardalampemakaian gas 12 kg. ”Bila dengan kompor gas biasa setiap menggoreng hanya bisa 20 pisang.Tetapi sekarang dengan kompor pintar bisa menggoreng hampir 100 pisang sekali goreng,” ucapnya sumringah. Penghematan waktu menggoreng juga diamini pria yang dulunya pernah bekerja sebagai salesman panci ini. <br />
<br />
”Rata-rata setiap menggoreng tanpa kompor pintar berkisar 15–20 menit namun sekarang 10 menit saja sudah bisa dicapai,” demikian Wildan bertutur. Dengan kesuksesan yang sudah diraihnya saat ini tidak membuat Wildan berpuas diri.Wildan selalu mencari celah untuk bisa memasarkan produknya ke segala lapisan konsumen. Ini terlihat dari rencananya ke depan yang akan menjual pisang goreng pasir ke tempattempat yang tidak mungkin dijangkau olehnya. <br />
<br />
Seperti terminal ataupun kampus-kampus dengan cara menggunakan sepeda motor yang sedang dia modifikasi saat ini. Rencananya untuk memasarkan produk melalui delevery order atau sepeda motor adalah salah satu solusi un-tuk para konsumen yang selalu meminta dirinya menjadi partner bisnis.<br />
<br />
Wildan juga sempat mendapat tawaran di dalam negeri maupun di beberapa negara tetangga untuk menjadi rekanan. Lagi-lagi Wildan belum siap menerima tawaran itu. ”Dikhawatirkan akan merusak bahan baku pisang karena terlalu lama dalam pengirimannya,”paparnya. <strong></strong><br />
</div></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-20763051022985332842011-05-24T10:06:00.000-07:002011-05-24T10:06:38.375-07:00PISANG GORENG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<div class="post"><center> </center></div><div class="title"><h2></h2><div class="date"><span class="author">Posted by inforesep</span> <span class="clock"></span></div></div><div id="wp_fb_like_button" style="float: left; height: 30px; margin: 5px 5px 5px 0pt;"><span></span></div><a href="http://img.inforesep.com/wp-content/uploads/2009/10/inforesep-pisang-goreng.jpg"><img alt="inforesep pisang goreng Resep Pisang Goreng" class="alignnone size-full wp-image-1635" height="225" src="http://img.inforesep.com/wp-content/uploads/2009/10/inforesep-pisang-goreng.jpg" title="inforesep-pisang-goreng" width="300" /></a><br />
Hayooo…Siapa diantara Anda yang masih menyukai <strong>jajanan</strong> <strong>pasar </strong>yang satu ini??? Di daerah saya, dagang <strong>Pisang Goreng</strong> menjamur dimana-mana. Baru keluar gang, udah nongol dagang Pisang Goreng. Di setiap daerah di Indonesia memiliki resep Pisang Goreng dengan berbagai nama yang berbeda. Di Bali misalnya, Pisang Goreng disebut <strong>Godoh Gedang</strong>. Di Jawa Pisang Goreng disebut <strong>Limpang Limpung</strong>. Di Sibolga Pisang goreng disebut dengan <strong>Pisang Rakit</strong> sedangkan di Pontianak Pisang Goreng disebut sebagai <strong>Pisang Kapas</strong>.<span id="more-1634"></span><br />
<strong>Resep Bahan Pisang Goreng :</strong><br />
<ul><li>10 buah pisang kepok/raja yang tua</li>
<li>125 gram tepung beras</li>
<li>25 gram tepung sagu</li>
<li>1/4 sendok teh garam</li>
<li>100 ml air</li>
</ul><strong>Cara Membuat Pisang Goreng :</strong><br />
<ol><li>Campur tepung beras, tepung sagu, garam, dan air, aduk sampat kental dan licin.</li>
<li>Kupas pisang, potong menurut selera.</li>
<li>Celupkan potongan pisang ke dalam adonan tepung. Goreng dengan api sedang sampai matang dan berwarna kecoklatan.</li>
<li>Tiriskan.</li>
</ol><strong>Selamat mencoba</strong><br />
</div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-29133335261461833282011-05-24T09:57:00.000-07:002011-05-24T09:57:31.616-07:00Manisnya Waralaba Pisang Ijo Justmine<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd<br />
<br />
<div class="articleshare clearfix"> <div class="sharethis floatleft"><br />
</div></div><div class="illustrasi"> <img alt="" border="0" class="" hspace="0" src="http://images.detik.com/content/2011/04/25/480/PisangIjo-dalam.jpg" vspace="0" /> <noscript> <img src="http://images.detik.com/content/2011/04/25/480/PisangIjo-dalam.jpg" alt="" hspace="0" vspace="0" border="0" /> </noscript> <br />
<strong> </strong> </div><div class="tower"><br />
</div><strong>Jakarta</strong> - Bagi anda yang sudah sering ke Makassar Sulawesi Selatan, makanan ringan es pisang ijo sudah begitu familiar. Namun kini pisang ijo mulai banyak dijumpai di luar tempat asalnya.<br />
<br />
Melalui bisnis kemitraan (franchise), gerai-gerai pisang ijo satu per satu muncul di berbagai daerah. Misalnya pisang ijo merek Justmine yang dirintis oleh Riezka Rahmatiana dari Bandung.<br />
<br />
Senior General Manager Justmine Pisang Ijo Andre Dewantara mengatakan pisang ijo merupakan makanan ringan yang cocok bagi semua umur. Dengan harga yang terjangkau hanya Rp 6000-7000 per porsi menjadikan bisnis pisang ijo begitu menggiurkan.<br />
<br />
"Awal dari pisang ijo (Justmine) itu semula kita coba-coba, kita pasarkan di Geger Kalong (Bandung), kondisi bagus kita mencoba untuk franchise-kan," kata Andre kepada<strong> detikFinance, </strong>Minggu malam (24/4/2011).<br />
<br />
Andre menambahkan semenjak dibuat kemitraan pada tahun 2009 lalu kini, jumlah mitra yang sudah bergabung mencapai 124 orang yang tersebar diberbagai wilayah seperti Bandung, Purwakarta, Jobodetabek, Semarang, Jogja, Purbalingga, Surabaya, Palembang, Lampung, Batam dan Manado.<br />
<br />
Bagi mitra yang tertarik, lanjut Andre, tawaran bisnis pisang ijo Justmine terbagi dua katagori yaitu paket bisnis A dan paket B. Paket A mitra hanya butuh Rp 10 juta untuk memulai usaha ini dan paket B dengan modal Rp 55 juta.<br />
<br />
Melalui paket A, si mitra akan mendapatkan 1 booth grobak dan paket perlengkapannya. Selain itu, si mitra akan mendapat jaminan bahan baku dan pelatihan karyawan termasuk paket promosi seperti banner dan lain-lain.<br />
<br />
Gambaran umum dari skema bisnis pisang ijo Justmine rata-rata memiliki margin hingga 25%. Misalnya dengan harga jual Rp 6000-7000 per porsi, dengan omset Rp 240.000 per hari atau Rp 7,2 juta per bulan. Kemudian dikurangi pengeluaran bahan baku Rp 3,6 juta, gaji karyawan Rp 576.000, sewa tempat 504.000 dan over head Rp 720.000 maka keuntungan bersih yang bisa diperoleh selama sebulan setidaknya mencapai Rp 1,8 juta.<br />
<br />
Sementara untuk paket bisnis kedua adalah dengan investasi Rp 55 juta, si mitra akan mendapatkan booth ukuran besar bersama perlengkapannya.<br />
<br />
Pada paket ini si mitra mendapatkan langsung karyawan yang sudah dilatih, ada proses audit sebagai pengontrol penjualan, pendampingan survey lokasi, ada pelatihan berkala, ada proses pengawasan peralatan dan disiplin dan lain-lain. Selain itu, yang membedakan dengan paket lain adalah adanya pengenaan royalti fee sebesar 5% kepada mitra.<br />
<br />
Untuk skema ini dengan perhitungan omset perhari hingga Rp 500.000 atau Rp 15 juta per bulan, kemudian setelah dipotong biaya karyawan, sewa tempat, royalti fee dan over head maka laba bersih yang bisa diraub si mitra bisa mencapai Rp 3,75 juta per bulan.<br />
<br />
Kunci utama dari bisnis ini adalah pemilihan lokasi yang tepat. Pemilihan lokasi, menurut Andre sangat tergantung dengan mitra. Lokasi yang disarankan untuk menjalankan bisnis ini antaralain kampus, perumahan dan pusat perbelanjaan.<br />
<br />
"Kalau balik modal tergantung mitra, ada yang hanya 8 bulan sampai 1 tahun," jelas Andre<br />
<br />
Ia menambahkan salah satu kelemahan dari bisnis pisang ijo adalah bahan baku yang hanya bisa dipakai pada hari itu saja. Sehingga jika bahan baku tak habis maka tidak bisa dipakai untuk hari berikutnya.<br />
<br />
"Karena kita tidak pakai bahan pengawet," katanya.<br />
<br />
Meskipun ia mengakui tidak semua mitra yang menjalani bisnis Justmine pisang ijo mulus begitu saja. Semua sangat tergantung dengan usaha si mitra dan pemilihan lokasi yang tepat.<br />
<br />
"Rata-rata karena baru berlangsung 3 tahun ada juga yang tutup," katanya.<br />
<br />
Justmine Pisang Ijo merupakan sebuah merek lokal yang berasal dari kota Bandung yang menyajikan makanan siap saji berupa Pisang Ijo dengan berbagai rasa diantaranya adalah Rasa Vla Vanilla, Vla Coklat, Vla Strawberry, Vla Durian dan Rasa aslinya yaitu Original Makassar<br />
<br />
<em>Justmine Pisang Ijo</em><br />
di posting dari detikfinance</div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-20848009156350261702011-05-11T09:39:00.000-07:002011-05-11T09:39:52.921-07:00Daun Pisang<h3 class="post-title entry-title"> Meraih Rupiah dari Daun Pisang </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-3953389495356814159"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3mlGFtIfTpByldVgnywT82TVvM5Ajh86O9QxEOy_9O4VHSKKU4PgoY5sTY5ysACkeMlYxmSiQ_cKtO5oYZhkKEbF1S8oHPUSZhZ5iCz2M-hXwHxYcdTX4BsQBexLaOb1BrbkAVwkyYE/s1600-h/daun+pisang.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5314110591125148530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3mlGFtIfTpByldVgnywT82TVvM5Ajh86O9QxEOy_9O4VHSKKU4PgoY5sTY5ysACkeMlYxmSiQ_cKtO5oYZhkKEbF1S8oHPUSZhZ5iCz2M-hXwHxYcdTX4BsQBexLaOb1BrbkAVwkyYE/s320/daun+pisang.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 222px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
Meningkatnya permintaan daun pisang ternyata membuat petani kewalahan. Tumbuh suburnya wisata kuliner yang saat ini tengah digandrungi masyarakat berdampak terhadap bisnis daun pisang. Namun keterbatasan produksi daun pisang sendiri masih menjadi kendala karena petani belum tertarik untuk mendulang keuntungan dari lembaran daun yang menjadi ciri khas pembungkus makanan tradisional yang tengah diburu masyarakat.Wakil Ketua Koperasi Sabilulungan, Ir. Prayitno mengatakan saat ini pihaknya baru bisa memasok 10 % dari permintaan daun pisang untuk kebutuhan Kota Bandung. Jumlah pasokan daun pisang yang setiap harinya didatangkan dari Kab. Bandung ini diakuinya mencapai 1 mobil pick up penuh. “Kami memasok daun-daun ini ke 60 rumah makan yang ada di Kota Bandung. Terus terang kami kewalahan untuk menyanggupi permintaan,” ujar lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) yang saat ini serius mengelola usaha berbasis kerakyatan ini.Setiap hari, Koperasi yang berkedudukan di Kec. Bojong Picung Kab. Bandung ini menampung daun pisang dari 100 petani yang rutin menjual hasil panennya. Rata-rata setiap petani menjual sekitar 30 sampai 100 lembar daun dengan harga Rp. 250 untuk setiap lembarnya.Daun pisang merupakan daun yang diambil dari pokok pisang. Daun pisang amat penting dalam kebudayaan Melayu sehingga banyak digunakan secara meluas sebagai bahan pembungkus pada masa dahulu.<br />
<br />
Pada masa kini, daun pisang masih digunakan secara meluas bagi pembungkus makanan. Karakter khas yang mengeluarkan wangi pada saat menerima panas dari makanan membuat pembungkus ini tetap digemari dan dinilai sehat karena tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.<br />
<br />
Zat lilin yang melapisinya, membuat daun pisang dapat menampung hidangan berkuah kental. Daun pisang pun memberi aroma sedap pada masakan jika kita menuangkan makanan panas di atasnya. Disebabkan oleh itu, ia digunakan secara meluas sebagai pembungkus kue tradisional seperti kue nagasari, lemper, leupeut, dan memasak makanan seperti pepes ikan dan ikan bakar. Lebih lanjut Prayitno mengatakan, kebutuhan pasar terhadap komoditas ini sangat besar namun kebutuhan pasar belum semuanya terpenuhi. Karena itu program ekstensifikasi dan intensifikasi akan dikembangkan pihaknya secara berdampingan. Saat ini daun pisang mangala dapat kita temukan di daerah Soreang, Cililin, Gununghalu, Sikemang dan Cianjur Selatan.<br />
<br />
“Kami sendiri masih merasa kesulitan untuk mencari petani daun pisang, padahal bertani daun pisang menjanjikan,” ujar Direktur CV Pangan Sejahtera saat ditemui di rumahnya di bilangan Cikadut, Bandung.<br />
<br />
<br />
</div><span class="post-author vcard"> Diposkan oleh <span class="fn"></span></span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://siswanda99.blogspot.com/2009/03/meraih-rupiah-dari-daun-pisang.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2009-03-17T03:49:00-07:00"></abbr></a> Guntoro Dwi AN S.Pd</span><span class="post-comment-link"></span><span class="post-icons"><span class="item-action"><a href="http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7323192911649369389&postID=3953389495356814159" title="Posting Email"></a><a href="http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7323192911649369389&postID=3953389495356814159" title="Posting Email"> </a> </span></span>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-23235299791314757632011-05-11T09:28:00.000-07:002011-05-11T09:28:29.107-07:00Penyakit Tanaman Pisang<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://turindrapost.blogspot.com/2010/10/penyakit-tanaman-pisang.html"> Penyakit Tanaman Pisang </a> </h3><div class="post-info"> <span class="date"> Posted by Guntoro Dwi A.N S.Pd</span> <span class="comment-count"> </span> </div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtyxBaQ3PO-9uGxxVL3KFdGSpkVJDWUCQU0ysoUt6IbqFYraa_2HF4gb_wAYZ2sX9bxii37-4AEYuqy5pxPgxrQEFLDgkfmNulkrb-X-PGYQJfjgoAAyCCV_akXJsPRs1NGemsm4L1VJOX/s1600/Pisang.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtyxBaQ3PO-9uGxxVL3KFdGSpkVJDWUCQU0ysoUt6IbqFYraa_2HF4gb_wAYZ2sX9bxii37-4AEYuqy5pxPgxrQEFLDgkfmNulkrb-X-PGYQJfjgoAAyCCV_akXJsPRs1NGemsm4L1VJOX/s1600/Pisang.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tanaman pisang mudah tumbuh di berbagai tempat, penanaman yang dilakukan oleh petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pedoman Teknis </div><div style="text-align: justify;">a. Penyakit Layu <i>Fusarium (</i>Penyakit Panama) Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum f. sp. cubense. Jamur penyebab penyakit ini hidup didalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh. </div><div style="text-align: justify;"> Gejala dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah. Kadang-kadang lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun. Penularan penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir mengandung spora jamur. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">b. Penyakit Layu Bakteri (Penyakit Darah atau Penyakit Moko) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri <i>Pseudomonas Solanacearum</i>. Disebut penyakit darah, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh. </div><div style="text-align: justify;">Gejala penyakit layu bakteri pada tanaman pisang adalah layunya daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman muda terjadi kelayuan yang menyeluruh. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui bibit terinfeksi, serangga yang mengunjungi bunga, alat-alat pemangkasan dan kontak akar. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">c. Pengendalian Penyakit Layu antara lain : </div><div style="text-align: justify;">- menanam bibit pisang yang sehat - melakukan pemupukan yang seimbang </div><div style="text-align: justify;">- sanitasi dan drainase kebun yang baik agar waktu hujan, air tidak mengalir di permukaan tanah </div><div style="text-align: justify;">- memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka pada akar.</div><div style="text-align: justify;"> - untuk mencegah penularan oleh serangga melalui luka pada bunga yang rontok, maka dapat dilakukan pemotongan jantung. </div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-42387109900221100482011-05-08T08:45:00.000-07:002011-05-08T08:45:08.328-07:00<div style="color: yellow;"><strong><a href="http://www.musadaud.com/2010/07/1001-manfaat-pisang">Manfaat Pisang</a></strong></div><img alt="manfaat pisang" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFoFFLkxAK67-Z-dg2JGXWFLfEvyihaznNW9mmV-9Io1qlavdj_CJZQpDIX9I9tbFXCsMih6u3lmLBfeIgKsuKsZW_mflly3WAycxWBSxhYznUE4bfjZx78ZEKWikwl8THjumKWf0dWss/s400/pisang.jpg" width="150" /> Pisang dikenal sebagai salah satu makanan super bagi para atlet dan pakar kesehatan. Kandungan tiga gula alami, sukrosa, fruktosa dan glukosa serta serat memberi energi untuk pembakaran energi selama 90 menit nonstop.<br />
Tapi, ‘penyumbang’ energi bukanlah satu-satunya manfaat buah pisang. Jenis buah tropis ini membantu mengatasi dan mencegah beberapa macam penyakit dan gangguan kesehatan. Sehingga diperlukan untuk menambah diet harian.<br />
<strong>1. Anemia</strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs6m1kVSMTIqIQQVUj-T93yyoM6edUz5PjMLrI3p1wWDFDgWelPBXSQpKtvudmx5Evr5D5RwNskoe61oD051YcmlJgrm1bf31KWTkyM_5cjWw_h8qQeEh7dSS5rvhde9mVCHqEHtR-2Ok/s1600/IMG0645A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs6m1kVSMTIqIQQVUj-T93yyoM6edUz5PjMLrI3p1wWDFDgWelPBXSQpKtvudmx5Evr5D5RwNskoe61oD051YcmlJgrm1bf31KWTkyM_5cjWw_h8qQeEh7dSS5rvhde9mVCHqEHtR-2Ok/s320/IMG0645A.jpg" width="320" /></a></div>Pisang tinggi zat besi yang merangsang produksi hemoglobin dalam darah dan membantu mengatasi anemia.<br />
<span id="more-955"></span><br />
<strong>2. Tekanan Darah Tinggi</strong><br />
Buah tropis memiliki kandungan kalium yang tinggi tetapi rendah garam, sehingga sempurna untuk mencegah dan mengurangi tekanan darah tinggi. Badan Obat dan Makanan US (FDA) mengizinkan produsen buah ini mengklaim pisang menurunkan risiko tekanan darah dan stroke.<br />
<strong>3. Meningkatkan konsentrasi</strong><br />
Kemampuan belajar siswa yang makan pisang saat sarapan dan makan siang terpacu karena kandungan kalsium tinggi dalam pisang. Kalsium berfungsi membantu meningkatkan konsetrasi dan kewaspadaan.<br />
<strong>4. Sembelit</strong><br />
Tinggi kadar serat yang membantu menormalkan pencernaan dan membantu mengatasi sembelit tanpa obat-obatan laksatif.<br />
<strong>5. Depresi</strong><br />
Para penderita depresi merasa lebih baik setelah makan pisang. Sebab, pisang mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah menjadi serotonin dalam tubuh untuk memberi rasa relaks, memperbaiki mood dan membuat bahagia.<br />
<strong>6. Obat Mabuk</strong><br />
Cara termudah untuk mengobati rasa sakit dan mual akibat mabuk adalah dengan milkshake pisang dicampur madu. Pisang menenangkan perut dan madu meningkatkan kembali gula darah.<br />
<strong>7. Penyakit Jantung</strong><br />
Pisang memiliki efek antasid, sehingga bila merasa hati seperti terbakar, makan pisang akan meringankan rasa sakit. Makan pisang secara teratur dapat mengurangi risiko stroke sebesar 40 persen.<br />
<strong>8. Morning Sickness ( Mual pada wanita hamil )</strong><br />
Mengemil pisang di antara waktu makan besar membantu menjaga kadar gula dan mencegah mual-mual pada wanita hamil.<br />
<strong>9. Gigitan Nyamuk</strong><br />
Sebelum menggunakan krim anti-gigitan serangga, coba olesi bagian yang terkena gigitan nyamuk dengan bagian dalam pisang kulit pisang. Ini akan mengurangi pembengkakan dan iritasi.<br />
<strong>10. Saraf</strong><br />
Buah pisang tinggi kadar vitamin B yang membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres dengan kandungan potasiumnya.<br />
<strong>11. PMS ( Nyeri haid )</strong><br />
Vitamin B6 dalam pisang mengontrol tingkat glukosa darah, yang dapat mempengaruhi suasana hati Anda menjelang menstruasi.<br />
<strong>12. Merokok</strong><br />
Pisang juga dapat membantu orang yang mencoba berhenti merokok. Tingkat vitamin C, A, B6, dan B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh cepat sembuh dari efek racun nikotin.<br />
<strong>13. Pengendali Suhu Tubuh</strong><br />
Pisang berfungsi sebagai makanan ‘pendingin’ yang memperbaiki kondisi fisik dan emosional ibu. Pisang dapat menurunkan suhu dalam kandungan dan membantu bayi lahir dengan suhu tubuh tidak tinggi.<br />
<strong>14. Maag dan Luka Usus</strong><br />
Pisang mencegah maag dan luka akibat gangguan pencernaan karena tekturnya yang lembut. Pisang satu-satunya makanan yang membantu mengatasi ulkus over-kronis dan menetralisir iritasi pada bagian dalam perut.<br />
<strong>15. Obat Kutil</strong><br />
Pisang adalah obat alami untuk menghilangkan kutil. Letakkan kulit bagian dalam pisang pada kutil dan plester.GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-56762832029924771672011-05-08T08:05:00.000-07:002011-05-08T08:05:50.874-07:00RAJA NANGKA<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b>Meraih Untung Dengan Usahatani</b></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><br />
Pisang Raja Nangka</b></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b></b></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeuL8BOCnSORsJo8olZS56qoqoF_an30qehhphq71VQOn-hju_Z_i8c6wobKy8j8_Wxm4TpPtd3Xbu6zCNksOnq1xbS0ylcYs9bxsppx93YSniosXevET8evgZ5ZmeQrQ1NiZktM7gbBY/s1600/IMG0619A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeuL8BOCnSORsJo8olZS56qoqoF_an30qehhphq71VQOn-hju_Z_i8c6wobKy8j8_Wxm4TpPtd3Xbu6zCNksOnq1xbS0ylcYs9bxsppx93YSniosXevET8evgZ5ZmeQrQ1NiZktM7gbBY/s200/IMG0619A.jpg" width="200" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI-JZkld2dnwV67D1_iE26BXAR4caRMBJhiZzE2Z40n66bleQbazdIWZstiHi7Y1kFlA79qk1FbekgUNsa2rtfsj133Mnp4cshxD2eFqL3s-Klj0lSOlB2TWBhK8KGjJ-uQnrgJS3cGeI/s1600/IMG0675A.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI-JZkld2dnwV67D1_iE26BXAR4caRMBJhiZzE2Z40n66bleQbazdIWZstiHi7Y1kFlA79qk1FbekgUNsa2rtfsj133Mnp4cshxD2eFqL3s-Klj0lSOlB2TWBhK8KGjJ-uQnrgJS3cGeI/s200/IMG0675A.jpg" width="200" /></a>Pisang raja nangka adalah jenis pisang olahan yang sering diremehkan petani, sehingga jarang petani yang sengaja menanamnya. Namun saat ini pangsa pasar pisang tersebut di Propinsi Lampung cukup luas, baik untuk pasar lokal, maupun pasar domestik lainnya terutama Propinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pisang raja nangka terutama dijadikan bahan harga 1 tandan pisang ini bervariasi tergantung mutu. Harga tertinggi untuk 1 tandan di Lampung Selatan, sekitar Rp. 8.000,-.<br />
Di Propinsi Lampung budidaya pisang lokal seperti raja nangka, hanya berupa usahatani sampingan. Biasanya ditanam di pekarangan, batas-batas kepemilikan lahan, lahan yang tidak diusahakan dan kadang-kadang sebagai tanaman pagar. Jenis pisang yang ditanam biasanya beragam. Rerata areal lahan yang dikelola untuk usahatani pisang umumnya sempit, bahkan jarang yang mencapai 0,5 hektar. Petani biasanya tidak punya target produksi dan tidak ada usaha perbaikan produksi. Walaupun Propinsi Lampung merupakan daerah utama serangan penyakit pisang yang mematikan, yaitu layu fusarium yang dalam tahun sembilan puluhan mematikan hampir 700 ribu rumpun pisang. Namun dari pengamatan lapang dan dari hasil uji ketahanan, pisang raja nangka adalah salah satu jenis pisang yang tergolong tahan terhadap serangan penyakit tersebut.<br />
Perbaikan Budidaya Pisang Raja Nangka<br />
Bekerjasama dengan 4 petani lahan kering Lampung Selatan, BPTP Lampung mengkaji prospek usahatani pisang melalui perbaikan pengelolaannya. Sesuai dengan keinginan petani, ketahanan penyakit layu dan juga pertimbangan pasar, ditanam pisang raja nangka, dan disisipkan pisang olahan lainnya (tanduk). Masing-masing petani menanam 0,5 hektar.<br />
Berbagai teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) diperkenalkan seperti bibit sehat dari bonggol/anakan, jarak tanam 3x3 meter, pemupukan kimia (urea, SP-36 dan KCI masing-masing 450, 250 dan 250 kg/hektar), pupuk organik (7-10 kg/rumpun), pengendalian penyakit layu dengan trichoderma, jumlah tanaman per rumpun (4 pohon/rumpun) yang dibiarkan berproduksi, pembersihan limbah tanaman baku berbagai macam bentuk produk olahan seperti keripik pisang, gorengan dan sebagainya. Ciri khasnya terutama adalah setelah digoreng rasanya agak sedikit asam.<br />
Pisang ini termasuk jenis pisang besar dengan tinggi tanaman mencapai 3,5 meter. Kalau pertumbuhan baik, di dalam 1 tandan, sisirnya bisa mencapai 7-8, dengan berat sekitar 17-18 kg/tandan. Di tingkat petani dan penggunaan kerodong untuk mengatasi serangan hama burik sekaligus perbaikan mutu buah.<br />
Setelah 3 tahun pelaksanaan pengkajian, salah satu hasil penting adalah berubahnya cara pandang petani koperator dan petani di sekitarnya terhadap prospek usahatani pisang lokal. Kalau sebelumnya mereka anggap sebagai usahatani sampingan, maka setelah 3 tahun pengkajian, usahatani pisang dianggap sebagai salah satu usahatani lahan kering utama.<br />
Hal itu terutama dipicu oleh adanya jaminan pendapatan setiap bulannya dengan jumlah yang lebih dan cukup bagi petani dari usahatani pisang olahan tersebut.<br />
Pada tahun pertama petani memang belum mendapat keuntungan banyak dari pisang, namun mereka mendapat pengembalian dari penanaman jagung sebagai tanaman sela. Pada tahun ke-2 mereka sudah mendapat keuntungan bersih tujuh jutaan/hektar/ tahun dan pada tahun ke-3 duabelas jutaan/hektar/tahun dari pisang . Pada tahun ke-3 produksi pisang nangka sekitar 200 tandan/hektar/bulan, yang setara dengan Rp. 1-1,2 juta/bulan. Pengelolaan yang baik membuat mutu pisang lebih baik dan produksi yang kontinu (2 kali sebulan) juga berpengaruh pada kontinuitas kedatangan agen pengumpul sehingga pemasaran berjalan lancar.<br />
B a r i o t H a f i f<br />
Penulis dari BPTP Lampung<br />
Dimuat pada Tabloid Sinar Tani, 19 Juli 2006GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7120505719822955286.post-25474596463392725682011-05-08T07:03:00.000-07:002011-05-08T07:03:29.403-07:00<div class="post-info"><h1>Jenis-Jenis Pisang di Indonesia</h1><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibKa5RHSedygzuLgc4Ky-dg_zthJSiJpL-Ppiv2jbmcf32p8nFbj7DlEz8OJcYJ3EFMYYjYktPMt92BSFZmUYGz79QQIl7kbYlfKS8epToBUcGgaBzUGZEjrba34VGpU4yUyuK4rSk43Y/s1600/IMG0482A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibKa5RHSedygzuLgc4Ky-dg_zthJSiJpL-Ppiv2jbmcf32p8nFbj7DlEz8OJcYJ3EFMYYjYktPMt92BSFZmUYGz79QQIl7kbYlfKS8epToBUcGgaBzUGZEjrba34VGpU4yUyuK4rSk43Y/s1600/IMG0482A.jpg" /></a></div><div class="stats"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebenarnya <b>tanaman pisang</b> yang dibudidayakan untuk diambil <a href="http://radenbeletz.blogdetik.com/manfaat-buah-pisang-musa-paradisiaca-linn/" target="_blank">manfaatnya </a>bagi kesejahteraan hidup manusia ini berasal dari <span class="IL_AD" id="IL_AD3">herba</span> berumpun yang hidupnya menahun. <b>Jenis-jenis tanaman pisang di indonesia</b> jumlahnya mencapai ratusan. Secara garis besar jenis itu dapat dikelompokan menjadi 4 sebagai berikut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><ol style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><b>pisang serap (noe. Musa texstiles)</b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>pisang serat </b>adalah tanaman pisang yang tidak diambil buahnya tetapi diambil seratnya. Pada awal abad 16, pigatotta menerangkan bahwa penduduk asli daerah <span class="IL_AD" id="IL_AD1">cebu</span>, Filipina., memanfaatkan serat pisang <span class="IL_AD" id="IL_AD2">manila</span> ini untuk bahan pakaian. Karenanya pisang ini dinamakan musa tekstilis.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Batangnya merupakan batang semu yang terbentuk dari upih-upih daun yang saling menutupi. Tingginya mencapai 7m dengan daun berbentuk lanset warnanya hijau. Bunganya seperti pisang berbentuk buah jorong yang berkulit tebal, tetapi tidak dapat dimakan. Biiji buah hitam bulat kecil keras seperti biji randu. Pisang ini disebut juga pisang manila karena diduga berasal dari manila. Pengembangan juga kerap dilakukan di daerah ini antara lain di India, guantemala, Honduras. Di Indonesia juga dikembangkan tetapi kurang berhasil.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span id="more-470"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan iklimnya, tumbuhan ini adalah tumbuhan tropika yang menghendaki udara yang panas dan agak lembab. Tanaman ini biasanya tumbuh di dataran rendah samapai ketinggian 500 meter dari permukaan air laut. Tanah yang cocok adalah tanah lempung yang akan gembur dan kaya kandungan humus. Pisang ini mudah rebah oleh tiupan angina yang keras dan juga peka terhadap genangan air. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="IL_AD" id="IL_AD5">Cara</span> memperbanyak tanaman ini bias dilakukan dengan biji, anakan, maupun akar tinggalnya, akan tetapi dalam upaya budidaya jarang digunakan biji untuk meperbanyaknya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tanaman ini siap dipanen bila kuncup bunga telah keluar. Artinya siap dipotong untuk diuambil seratnya. Serat yang diperoleh adalah serat yang kuat, tahan terhadap air (air tawar maupun air laut). Serat ini cocok dipakai sebagai tali dikapal laut, tali tambang, dan tal;I untuk kail. Juga bias dipintal atau dibuat anyaman untuk ayunan, <span class="IL_AD" id="IL_AD4">sandal</span> dan lain-lain.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang hias (heliconia indica lamek)</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pisang hias juga tidak diambil buahnya. Tumbuhan ini memang bagus sekali ditanam dimuka rumah sebagai hiasan. Pisang ini diperbanyak dengan mengggunakan anakanaya. Pisang hias dibagi 2 yaitu pisang kipas dan pisang-pisangan. Disebut pisang kipas karena bentuknya seperti kipas. Nama lain pisang kipas adalah pisang madagaskar (diduga berasal dari daerah madagaskar). Sedang pisang-pisangan bverbatang semu yang kecil-kecil dan tumbuh berumpun indah ditanam dimuka rumah karena bentuknya kecil.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang buah (musa paradisiacal L.)</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pisang jenis ini sudah tidak asing lagi bagi kita karena banyak ditemui. Pisang buh dapat dibedakan menjadi 4 golongan. Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah masak, misalnya pisang kepok, pisang jus susu, pisang hijau, pisang emas, pisang raja, dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Golongan kedua dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya pisang tanduk, pisang oli, pisang kapas, pisang bangkahulu, dan sebagainya. Golongan ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak maupun diolah dahulu, misalnya pisang kepok dan pisang raja. Sedangkan golongan keempat adalah pisang yang dapat dimakan sewaktu masih mentah. Pisang ini adalah pisang kelutuk(pisang batu) biasanya pisang ini dibuat rujak sewaktu masih muda dan rasanya sepet.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>B. jenis pisang komersial</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengertian komersial disini adalah banyak terdapat dipasaran, baik dipasar umum maupun supermarket, jenis-jenis pisang itu banyak digemari oleh masyarakat karena keistimewaaanya. Berikit uraian mengenai jenis-jenis pisang komersial.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang barangan</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang barangan di Filipina dikenal dengan nama pisang lakatan dan dimalaysia disebut pisang berangan. Pisang jenis ini sangat popular sebagai pisang meja. Berat rata-rat pertandan berkisar 12-20 kg terdiri dari 8-12 sisir. Setiap sisirnya terdiri dari 12-20 buah. Ukuran buahnya 12-18 cm dengan diameter 3-4 cm warna kulit buahnya kuning kemerahan dengan bintik-bintik cokelat. Warna daging buahnya agak oren rasanya enak dan aromanya harum.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja </b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini tangkai buahnya terdiri atas 6 sisir yang masing-masing terdiri 15 buah. Berat 1 buah pisang sekitar 92 g dengan panjang 12-18 cm dan diameter 3,2 cm. bentuk buahnya melengkung dengan bagian pangkal bulat. Warna daging buahnya kuning kemerahan tanpa biji. Empulur buahnya nyata dengan tekstul kasar. Rasanya manis lama tanaman berbunga sejak anakan adalah 14bulan. Sedangkan buah masak 164 hari sesudah muncul bunga.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja sere</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang raja sere dikenal sebagai pisang meja ukuran buahnya kecil dengan panjang buah 10-15 cm dan diameter 3-4 cm berat pertandan 10-14 kg, jumlah sisir 5-9, dan tiap sisir terdiri 12-16 buah. Pada waktu matang warna kulitnya kunig kecoklatan dengan bintik-bintik cokelat kehitaman. Kulit buahnya tipis, warna daging buahnya putih, rasanya manis, dan aromanya harum.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja uli</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pisang raja uli dikenal sebagai pisang olahan warna kulit buah kunig cerah dan daging buah putih. Buahnya berasa manis dan beraroma harum. Setiap tandannya terdiri dari 5-8 sisir buah dengan berat setiap sisir kurang lebih 1620 g. beratnya buah 120 g. panjang buah 18 cm, dan lingkar buah 13 c,. pisang ini sangat enak jika direbus atau digorang.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja jambe</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setiap tandan dari pisang ini terdiri atas 13 sisir. Bentuk buah lurus berpangkal bulat dengan berat 80 g. panjang buah sekitar 7,8 cm, diameter 7,8 cm dan tebal kulit buah 0,2 cm. daging buah berwarna putih kekuningan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 17 bulan dan buahnya akan masak 5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja molo</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setiap tandan pisang yang panjangnya 43 cm ini terdapt 6 sisir buah. Setiap sisir terdapart 10-13 buah yang panjangnya 12 cm diameter 3,4 cm, dan berat 100 g. bentuk buah lurus tebal kulit buah 0,3 cm. daging buah berwarna kuning kewmerahan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 17 bulan dan buah akan masak 5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja kul</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setiap tandan dari pisang yang panjangnya 32 cm ini terdapat 16b sisir buah setiap sisir terdapat 15 buah. Bentuk buah lurus dengan panjangnya 8 cm, diameter 3,1cm, berat 40 g dan tebal kulit 0,3 cm. dagin buah berwarna kuning tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 14 bulan. Dan buah akan masak 5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja tahun</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Setiap tandanya yang 22.5 cm ini terdapat 4 sisir buah. Setiap sisir rata-rata terdapat 15 buah dengan panjang 11 cm, diameter 3,2 cm, berat 60 gr, dan tebal kulit buah 0.3 cm. bentuk buah lurus berpangkal membulat, daging buah berwarna kuning keputihan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 14 bulan dan buah akan masak 5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang raja bulu</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang raja bulu tergolong sebagai buah yang dapat digunakan sebagai buah meja dan buah olahan. Daging buahnya agk tebal, rasanya manis, aromanya kuat. Pada waktu matang wartna kulit kuning berbintik-bintik cokelat. Warna daging putih kemerahan. Berat setiap tandannya 7-10 kg. terdiri dari 6-7 sisir, dan setiap sisirnya 10-15 buah. Panjang buahnya 25-35 cm dan diameterny 6-6,5 cm. konon pisang raja bulu yang dikukus dan dimakan dengan madu dapat menguatkan jantung.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang kepok</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang kepok di Filipina dikenalsebagai pisang <span class="IL_AD" id="IL_AD7">saba</span>, sedang di Malaysia dikenal dengan nama pisang nipah. Buahnya enak dimakan setelah diolah terlebih dahulu. Bentuk buahnya agak pipih sehingga kadang disebut pisang gepeng. Berat per tandan dapat mencapai 14-22 kg dengan jumlah sisir 10-16, setiap sisir terdiri dari 12-20 buah. Bila matang warna kulit buahnya kuning penuh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang kepok banyak jenisnya. Yang terkenal antara lain pisang kepok kuning. Pisang kepok putih warna dagingnya putih dan pisang kepok kuning warna dagingnya kuning.pisang kepok kuning mempunyai rasa yang lebih enak disbanding pisang kepok putih. Karenanya, pisang kepok jenis kuning lebih disukai.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang tanduk </b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang tanduk ukuran buahnya besar dan bentuknya menyerupai tanduk. Oleh karenanya, dikenal dengan nama pisang tanduk. Bila matang warna kulit buahnya cokelat kemerahan dan berbintik-bintik. Warna daging buahnya putih kemerahan. Pisang jenis ini cocok untuk olahan. Berat setiap tandanya 7-10 kg terdiri dari tiga sisir dan setiap sisirnya 10 buah.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang mas</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang ini bentuk buahnya kecil-kecil dengan panjang 8-12 sm dan diameternya 3-4 cm. Berat per tandanya 8-12 kg terdiri dari 5-9 sisir. Setiap sisirnya 14-18 buah. Pisang mas bila matang berwarna kuning cerah. Kulit buahnya tipis, rasanya sangat manis, dan aromanya kuat. Konon pisang mas dapat digunakan sebagai obat penyakit kuning.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang ambon lumut</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Warna kulit buah pisang ambon lumut pada waktu matang hijau atau hijau kekuningan dengan bintik-bintik cokelat kehitaman. Daging buahnya berwarna putih kemerahan dan lunak. Rasanya manis enak dan aromanya kuat. Berat per tandan mencapai 15-18 kg dengan jumlah sisir 8-12. setiap sisir kurang lebih 20 buah. Ukuran buah 15-18 kg dengan jumlah sisir 8-12. setiap sisir kurang lebih 20 buah. Ukuran buah 15-20 cm dengan diameter 3-3,5 cm.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang ambon putih</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang ambon putih pada saat matang berwarna kuning keputihan dengan warna daging buah putih sampai putih kekuningan. Rasa daging buahnya manis sedikit asam dan aromanya kuat. Selain sebagai buah meja, pisang ambon digunakan sebagai makanan pada bayi. Berat tiap tandanya 15-25 kg terdiri dari 10-14 sisir. Setiap sisir terdiri dari 14-24 buah dengan panjang 15-20 cm dan diameter 3,5-4 cm.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang nagka</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Warna kulit pisang nangka saat matang adalah hijau. Rasa buahnya asam manis. Pisang jenis ini hanya digunakan untuk olahan. Berat per tandan 11-14 kg terdiri dari 6-8 sisir, dan tiap sisir terdiri dari 14-24 buah. Panjang buah 24-28 cm dengan diameter 3,5-4 cm.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang kapas</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang kapas hanya cocok untuk olahan. Pada saat matang warna kulit buahnya kuning berbintik-bintik hitam. Warna daging buahnya putih kekuningan, rasanya manis, dan aromanya kurang. Berat tiap tandan 17,5 kg, jumlah sisir 7, dan jumlah buah tiap sisir 15 buah. Panjang buahnya 6 cm dengan kulit buah tebal.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pisang kidang</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang kidang kulitnya berwarna merah jingga agak ungu dan daging buahnya putih. Rasanya manis dan aromanya harum. Pisang ini dimakan sebagai buah segar. Setiap tandanya terdiri dari 5-7 sisir dan setiap sisir terdiri dari 12-13 buah. Berat per sisir 1.150 gr dan berat setiap buah 120 gr. Panjang buah 13 cm dan lingkar buah 12 cm.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang lampung</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini mirip pisang mas. Perbedaanya terletak pada ujung buahnya. Pisang lampung ujung buahnya lancip sedangkan pisang mas ujung buahnya tumpul. Setiap tandan terdiri dari 6-8 sisir dan setiap sisir terdiri dari 18-20 buah. Berat setiap sisir 940 gram, berat setiap buah 50 gr. Panjang buah 9 cm dan lingkar buah 10,5 cm. warna kulit buah kuning penuh dan warna daging buah putih kemerahan. Rasa buahnya manis dan aromanya harum. Pisang lampung disajikan sebagai hidangan segar. Sayangnya jenis pisang ini mudah sekali rontok dari sisirnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang tongkat langit</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Jenis pisang ini banyak ditanam di daerah maluku. Bentuknya khas dengan tandan buahnya menuju keatas. Oleh karenanya pisang ini disebut pisang tongkat langit. Warna kulit buahnya merah jingga dan warna daging buahnya putih kuning. Konon pisang ini sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit kuning. Berat per sisir 1.200 gram dan berat setiap buah 150 gram. Panjangnya 20 cm dan lingkar buahnya 13 cm.</div><ol style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal">Jenis lainya</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang awak</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang ini panjangnya sekitar 15 cm dengan diameter 3,7 cm. dalam satu tandan, jumlah sisir ada 18 yang masing-masing terdiri 11 buah. Bentuk buah lurus dengan pangkal bulat. Warna daging buah putih kekuningan dengan kulit yang tebalnya 0,3 cm. setiap buah beratnya rata-rata 67,5 gram. Lamanya buah masak dari saat berbunga adalah 5 bulan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">TABEL 7. DESKRIPSI DAN SIFAT-SIFAT VARIETAS PISANG DI INDONESIA</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Varietas</div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Warna kulit</div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Warna daging</div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rasa</div></td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kegunaan</div></td> </tr>
<tr style="height: 89.35pt;"> <td style="height: 89.35pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kapok</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kapas</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Raja bulu</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Raja sore</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ambon hijau</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ambon lumut</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ambon putih</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tanduk</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Badak</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lampung</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nangka</div></td> <td style="height: 89.35pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hijau kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hijau bintik</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kehitaman</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuning bintik</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">hitam</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kuning bintik</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">hijau kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">hijau</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kuning muda</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kuning merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">bintik cokelat</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">hijau kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">hijau</div></td> <td style="height: 89.35pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuning merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Putih kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Putih merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Putih merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuning merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Putih merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuning merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuning merah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Putih kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Putih kuning</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">putih</div></td> <td style="height: 89.35pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manis</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">asam</div></td> <td style="height: 89.35pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Olahan</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Olahan</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah/olahan</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Olahan</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Buah</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Olahan</div></td> </tr>
<tr style="height: 3.5pt;"> <td style="height: 3.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div></td> <td style="height: 3.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div></td> <td style="height: 3.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div></td> <td style="height: 3.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div></td> <td style="height: 3.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div></td> </tr>
</tbody> </table><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang badak</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini memiliki tangkai buah sekitar 48,5 cm yang terdiri dari 7 sisir. Masing-masing sisir biasanya terdapat 27 buah dengan panjang 16 cm. bentuk pisang ini melengkung dengan daging buah putih kekuningan, tidak berbiji, dan rasanya manis dengan tebal kulit 0,3 cm. Berat buah per buah sekitar 75 gram. Umur tanaman dari anakan sampai berbunga adalah 12 bulan dan lama buah masak sekitar 140 hari.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang camar abang</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini memiliki tangkai buah yang panjangnya 37 cm terdiri atas 5 sisir. Tiap sisir terdiri atas 15 buah yang masing-masing beratnya sekitar 75 gram dengan panjang 14,5 cm dan diameter 4,8 cm. bentuk buah yang melengkung dengan pangkal bulat diselimuti kulit tebal 0,5 cm. warna daging buahnya kuning tanpa biji. Dari anakan sampai berbunga perlu waktu 14 bulan. Sedangkan dari saat berbunga hingga matang perlu waktu 5 bulan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang camar putih</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Panjang tangkai buah pisang jenis ini sekitar 38 cm terdiri atas 6 sisir. Tiap sisir terdapat 15 buah yang beratnya sekitar 75 gram. Buah yang berbentuk lurus dengan pangkal buah bulat ini memiliki panjang sekitar 15 cm dan diameter 4,9 cm. warna daging buahnya kuning keputihan dan tidak berbiji dilapisi kulit setebal 0,4 cm. umur tanaman dari anakan hingga berbunga adalah 13 bulan, sedang dari saat berbunga hingga buah masak perlu 5 bulan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang barly</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini memiliki tangkai buah yang panjangnya 27,1 cm terdiri atas 6 sisir. Tiap sisir rata-rata berisi 15 buah yang berbentuk lurus dengan pangkal bulat. Panjang buah sekitar 10 cm berdiameter 3cm. daging buah berwarna kuning tidak berbiji diselimuti kulit buah setebal 0,2 cm dengan berat buah sekitar 39 gram. Tanaman berbunga saat umur 14 bulan dari anakan dan buahnya masak sekitar 5,5 bulan dari saat berbunga.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang brintu</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Panjang tangkai buahnya 43 cm terdiri atas 7 sisir. Tiap sisir rata-rata 16 buah yang panjangnya 11 cm dengan diameter 53 cm. Berat tiap buah rata-rata 120 gram dengan bentuk lurus. Daging buah yang berwarna kuning tidak berbiji diselimuti kulit setebal 0,2 cm. Tanaman berbunga saat umur 11 bulan dan buahnya masak setelah 4,5 bulan dari saat berbunga.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang rayap</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Setiap tandan yang panjangnya 25 sm ini terdapat 6 sisir buah. Setiap sisir rata-rata terdapat 13 buah dengan panjang 9 cm, diameter 3 cm, berat 81 gr, dan tebal kulit 0,2 cm. bentuk buah lurus. Daging buah berwarna kuning muda tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 12 bulan dan buah akan matang 4 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang salah roso</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Setiap tandan yang panjangnya 23 cm ini terdapat 8 sisir buah. Setiap sisir rata-rata terdapat 10 buah dengan panjang 10 cm, diameter 3,5 cm, berat 90 gr, dan tebal kulit 0,3 cm. Bentuk buah lurus. Daging buah berwarna putih kekuningan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 14 bulan dan buah akan masak 5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang sembat</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang tandan yang panjangnya 52 cm ini terdapat 9 sisir buah. Setiap sisir terdapat 13 buah dengan panjang 15 cm, diameter 4,3 cm, berat 120 gr, tebal kulit 0,2 cm. bentuk buah lurus. Daging buah berwarna kuning tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 13 bulan dan buah akan bias masak 4 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang kawisto</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pada setiap tandan pisang ini biasanya terdapat 8 sisir. Masing-masing sisir terdiri dari 12 buah dengan tiap buah sekitar 100 gram. Panjang buah 11 cm dengan diameter 3,2 cm. bentuk buah lurus berpangkal bulat. Daging buah berwarna keputihan tanpa biji dan dilapisi kulit setebal 0,3 cm. umur tanaman hingga berbunga 14 bulan dan buah masak 5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang sawo awu</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Setiap tandan yang panjangnya sekitar 33 cm ini terdapat 4 sisir buah. Setiap sisir rata-rata terdapat 8 buah dengan panjang 13,2 cm, diameter 3,9 cm, dan berat 10 gram. Bentuk buah lurus. Daging buah berwarna putih kekuningan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 16 bulan dan buah akan masak 5,5 bulan kemudian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang cici<br />
</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang ini biasanya terdapat 6 sisir per tandanya. Masing-masing sisir terdiri dari 12 buah dengan berat tiap buah sekitar 40 gram. Panjang buah 12 cm dengan berat tiap buah sekitar 40 gram. Panjang buah 12 cm dan diameternya 2,4 cm. bentuk buahnya lurus dengan pangkal bulat. Kulit buah setebal 0,2 cm melapisi daging buah berwarna krem tanpa biji. Sejak anakan sampai berbunga diperlukan waktu sekitar 12 bulan dengan lama buah masak sejak berbunga adalah 3,5 bulan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang empat puluh hari</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Tangkai buah pisang ini biasanya sepanjang 31,4 cm terdiri 8 sisir. Tiap sisir terdiri atas 13 buah yang rata-rata beratnya sekitar 35 gram. Bentuk buahnya melengkung dengan pangkal buah bulat. Warna daging kuning tanpa biji dilapisi kulit setebal 0,2 cm. umur tanaman dari anakan sampai berbunga 14 bulan, sedang lama buah masak dari saat berbunga 4,5 bulan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang graito</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini dalam satu tandan terdiri atas 4 sisir. Tiap sisir berjumlah 11 buah yang rata-rata panjangnya 16 cm dan diameter 3,5 cm ini bentuknya lurus dengan pangkal bulat. Daging buahnya putih kekuningan tanpa biji dilapisi kulit setebal 0,4 cm. umur tanaman sejak anakan sampai berbunga 12 bulan, sedang lamanya buah matang dari saat berbunga adalah 4,5 bulan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Pisang masan</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Pisang jenis ini memiliki tangkai buah dengan panjang 39 cm terdiri 6 sisir. Tiap sisir rata-rata berjumlah 15 buah yang berbentuk lurus dengan pangkal bulat. Panjang buah berkisar 14-18 cm dan berdiameter 3,5 cm. warna daging buahnya kuning pasa saat masak, tanpa biji, dan diselimuti kulit setebal 0,35 cm. umur tanaman berbunga sekitar 14 bulan dari anakan. Lama buah masak dari saat berbunga sekitar 140-150 hari.</div><div class="post-content"><style id="votepost" type="text/css">
.like_470 { background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 204); display: inline-block; border: 1px solid rgb(219, 205, 156); -moz-border-radius: 4px 4px 4px 4px; margin: 4px 5px 4px 0pt; padding: 6px; }.like_470:hover { background: none repeat scroll 0% 0% rgb(252, 252, 168); }.like_470 input { border: medium none ! important; vertical-align: middle; margin: 0pt 8px 0pt 0pt; }.like_470 img { border: medium none ! important; vertical-align: middle; margin: 0pt 8px 0pt 0pt; background: none repeat scroll 0% 0% transparent ! important; padding: 0px ! important; }.like_470 a:link, .like a:visited { color: rgb(51, 51, 51); font-size: 11px; text-decoration: none ! important; }.like_470 a:hover { color: rgb(51, 51, 51); text-decoration: none ! important; }.clear { clear: both; }
</style></div>GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pdhttp://www.blogger.com/profile/15895973327303829865noreply@blogger.com2Asia34.047863 100.61965529999998-13.256875999999998 17.304855299999971 81.35260199999999 -176.06554470000003